God complex adalah perilaku seseorang yang ditandai dengan rasa mementingkan diri sendiri, hak, kebutuhan yang mendalam akan kekaguman, dan kurangnya empati terhadap orang lain.
Gangguan kepribadian ini sering kali dikaitkan dengan jenis kepribadian narsistik. Keduanya sama-sama berusaha menunjukkan kepercayaan diri mereka dengan cara menyombongkan diri.
Lantas, benarkah ada hubungan di antara keduanya? Kemudian apa yang membedakan sifat God complex dengan narsistik. Berikut penjelasannya.
Artikel Lainnya: Mengapa Orang Melakukan Eksibisionisme?
Ciri-ciri God Complex dan Narsistik
Melansir dari mindbodygreen, tanda-tanda seseorang yang menganggap dirinya sebagai Tuhan dapat didefinisikan dengan sifat atau karakter sebagai berikut:
- Memandang dirinya lebih tinggi daripada orang lain.
- Memiliki sifat egois yang tinggi; mementingkan diri sendiri, dan tidak dapat menerima sudut pandang orang lain.
- Rendahnya empati mereka terhadap lingkungan sekitarnya.
- Mereka selalu merasa dapat bertindak apa pun dengan atau tanpa memikirkan perasaan orang lain.
- Selalu beranggapan bahwa mereka tidak pernah salah.
- Memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dipuji, dikagumi, dan diakui oleh orang lain.
- Memiliki tingkat emosional yang tinggi. Jika mendapatkan kritik, mereka tidak segan untuk menindas atau mengancam orang lain.
- Mengisolasi diri karena mereka selalu merasa bahwa dirinya lebih baik dari orang lain dan tidak membutuhkan orang lain.
- Sulit untuk menjalin hubungan interpersonal.
- Tidak memiliki rasa tanggung jawab.
Artikel Lainnya: Normalkah Orang Punya Alter Ego? Ini Kata Psikolog
Nah, tanda-tanda God complex di atas nyatanya juga dimiliki oleh orang dengan kepribadian narsistik. Biasanya orang dengan kepribadian narsistik memiliki sifat sebagai berikut:
- Memiliki sifat iri pada setiap orang yang dianggap memiliki sesuatu yang lebih darinya.
- Bersikap menyepelekan saat berbicara dengan orang lain, tidak menatap mata dan bertingkah angkuh.
- Hubungan interpersonal terjalin hanya dengan orang-orang yang dianggap sepadan dengannya.
- Mengalami separation anxiety atau kecemasan akan perpisahan.
- Tidak dapat menerima kritik walaupun itu kritik membangun.
- Selalu merasa ingin menjadi pusat perhatian.
- Rasa identitas diri yang tidak stabil.
- Memiliki ekspektasi yang tinggi dan tidak masuk akal terhadap orang lain.
Perbedaan God Complex dengan Narsistik
Menurut seorang pekerja sosial klinis berlisensi, De-Andrea Blaylock-Johnson, jika Anda berpikir bahwa God complex terdengar sangat mirip narsisme, maka Anda tidak salah. Keduanya memang sangat mirip, meski tidak sepenuhnya sama.
"Sering kali orang dengan sifat God complex mengacu pada seseorang yang mungkin memiliki ciri-ciri gangguan kepribadian narsistik,” ucap Blaylock.
Artikel Lainnya: Senang Dihujat, Benarkah Tanda Gangguan Kepribadian?
Namun, God complex bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis. Berbeda dengan gangguan narsistik yang dapat didiagnosis dengan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, alias DSM-5.
Seseorang yang didiagnosis dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) hampir pasti akan menunjukkan beberapa tanda God complex. Tetapi sebaliknya, orang yang memiliki sindrom Tuhan belum tentu mengidap NPD.
Psikolog Perpetua Neo, DClinPsy, mengatakan bahwa ada banyak tanda-tanda yang tumpang tindih di antara keduanya.
Orang dengan orang dengan tingkat narsisme tinggi, akan menunjukkan sifat obsesi diri yang tinggi. Ini juga ditunjukan oleh orang dengan kepribadian God complex.
Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog God complex dan gangguan narsistik memang memiliki karakteristik yang mirip.
Tetapi jika ditelaah lebih dekat, keduanya memiliki perbedaan. God complex lebih mengarah pada keyakinan diri. Jadi, seperti ada cara berpikir yang bermasalah.
“Sedangkan, orang dengan gangguan narsistik memang terbentuk karena faktor kepribadian,” tutup Psikolog Ikhsan.
Baik God complex maupun narsistik, keduanya tergolong gangguan kepribadian yang dapat berdampak negatif pada kehidupan sosial individu terkait.
Apabila Anda mengenal orang yang menunjukan tanda-tandanya, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
(PUT/JKT)
Referensi:
Wawancara Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog.
My body green. Diakses 2022. How To Spot Someone With A God Complex & What To
Do About It, From Experts.
Seeker. Diakses 2022. Why Do Some People Have a 'God Complex'?
Ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi.