Selama ini, banyak yang menghubungkan antara kreativitas dan kesehatan mental. Bahkan katanya, orang kreatif lebih berpotensi mengidap gangguan jiwa! Dengan kata lain, kreativitas menjadi salah satu faktor gangguan jiwa.
Ya, jika kita melihat ke realitas kehidupan, seniman, sebagai salah profesi yang butuh kreativitas tinggi, sering kali dicap sebagai orang yang “aneh”. Padahal, tak semestinya begitu.
Untuk membuktikan keterkaitan antara dua hal tersebut, ada sebuah penelitian yang mencari tahu apakah benar kreativitas termasuk faktor resiko gangguan jiwa atau tidak.
Adanya penelitian terhadap kreativitas dan gangguan jiwa dimaksudkan untuk melihat bagaimana perbedaan orang- kreatif dalam menghadapi stresnya dan menyelesaikan masalahnya dengan mereka yang non-kreatif.
Artikel Lainnya: 4 Hal yang Menghambat Kreativitas Anak
Hubungan Kreativitas dengan Gangguan Jiwa
Menurut hasil salah satu penelitian yang dilakukan di King’s College London, Inggris, orang yang kreatif memiliki kemungkinan 90% lebih tinggi untuk mengalami skizofrenia.
Selain itu, hasil lain dari penelitian tersebut mendapatkan bahwa orang kreatif memiliki risiko 62% lebih tinggi untuk terkena gangguan bipolar dan 39% lebih tinggi terkena depresi.
Para peneliti menyimpulkan, individu yang kreatif memiliki perbedaan proses-proses tertentu yang berlangsung di otak dari individu biasa.
Sementara itu, sebuah penelitian lain yang dilakukan di Swedia juga melaporkan hal senada. Berdasarkan data medis dan pendidikan populasi Swedia, orang yang mengambil studi jurusan musik, drama, atau seni pada saat perkuliahan, memiliki angka kejadian stres lebih tinggi dari masyarakat pada umumnya!
Uniknya lagi, individu yang menekuni jurusan lain, seperti hukum, tidak memiliki peningkatan angka kejadian gangguan jiwa.
Dr. James McCabe, salah satu peneliti menyampaikan, kreativitas kerap kali melibatkan ide atau konsep berbeda yang tidak dipahami masyarakat umum (out of the box).
Menurutnya, itu berkaitan dengan dunia orang kreatif perihal delusi atau kepercayaan atas hal tertentu yang pada kenyataan, tidak tidak mungkin terjadi.
Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Psychiatry, komponen genetik yang dimiliki individu kreatif memang menjadi faktor gangguan jiwa.
Lebih jelasnya lagi, seseorang yang berjiwa kreatif memiliki sensitivitas ekstra tinggi, sehingga membuat mereka lebih rentan untuk mengalami depresi!
Artikel Lainnya: Ini yang Terjadi Jika Orang Gangguan Jiwa (ODGJ) Berhenti Minum Obat
Kaitan Kreativitas dengan Penyakit Mental
Seperti yang sempat disinggung di atas, kreativitas menjadi faktor risiko terjadinya depresi, skizofrenia, serta gangguan bipolar.
Pada hasil skrining kepala individu yang memiliki kreativitas tinggi, ditemukan beberapa aspek yang serupa dengan hasil skrining individu skizofrenia.
Dan ternyata, tokoh seniman, penulis, dan figur kreatif ternama seperti Vincent Van Gogh dan John Nash, juga pernah mengalami gangguan jiwa.
Salah satu hal yang penting untuk diingat adalah pada individu yang diduga memiliki tanda dan gejala skizofrenia, depresi, atau gangguan bipolar, sangat penting untuk mengajak mereka berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater secara langsung.
Hal ini dilakukan demi mendapatkan wawancara psikis dan medis yang mendetail, sehingga diketahui mereka mendapatkan penanganan yang paling sesuai.
Artikel Lainnya: Kenali Fakta di Balik Gangguan Kejiwaan Megalomania
Agar Terhindar dari Stres Berlebih meski Punya Kreativitas Tinggi
Kreativitas itu sendiri sebenarnya bakat yang sangat berguna bagi setiap individu. Mereka biasanya akan mahir di pekerjaannya, di dalam aktivitas sehari-hari, maupun berkeluarga, kreativitas memiliki serangkaian manfaat dalam berbagai aspek kehidupan.
Meski banyak penelitian yang melaporkan bahwa kreativitas memang menjadi faktor resiko gangguan jiwa, tapi Anda tak boleh kecil hati.
Pasalnya, hal tersebut dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah untuk menenangkan pikiran dan tetap memisahkan realita dengan dunia imajinasi. Misalnya saja berikut ini.
- Saat stres melanda, cobalah tetap berhubungan dan berkontak dengan orang-orang dekat yang bisa dipercaya atau orang menginspirasi. Selain bisa meringankan beban dan tetap membuat Anda realistis, siapa tahu setelah ngobrol, muncul ide baru.
- Berfokus pada karya memang jadi kewajiban. Tapi, jangan sampai lupa terhadap kesehatan diri sendiri. Tetaplah makan dan minum seperti biasa. Bila perlu, lakukan olahraga. Tak cuma bikin badan tetap bugar, itu juga bisa menurunkan rasa penat.
- Mempraktikkan latihan pernapasan juga perlu dilakukan. Anda bisa meminta bantuan pada orang yang mahir meditasi ataupun yoga. Ini bisa dilakukan untuk mencegah munculnya gangguan kecemasan yang akan memicu efek negatif lainnya.
Intinya, tak perlu takut jadi orang kreatif walau kelebihan tersebut dikait-kaitkan sebagai faktor resiko gangguan jiwa. Yang penting, ketika ada tekanan berlebih yang muncul, jangan ragu untuk berkomunikasi dan berkonsultasi dengan ahlinya.
Untuk berkonsultasi mengenai masalah psikis dan medis lainnya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dan psikolog kami melalui fitur Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter.
(AM/AYU)