Apa yang biasanya memicu Anda untuk marah? Hal-hal seperti pertengkaran dengan pasangan, lapar, atau pekerjaan menumpuk biasanya jadi penyebab kemarahan timbul. Saat marah, pernahkah Anda merasakan sakit kepala?
Ternyata, ada penjelasan medis mengapa marah menyebabkan sakit kepala, lho. Yuk, cek info dari dokter di bawah ini!
Kenapa Marah Bisa Picu Sakit Kepala?
Marah-marah memang bisa memicu sakit kepala, bahkan migrain. Kemarahan yang berlangsung dalam beberapa waktu dapat membuat seseorang tertekan secara fisik maupun psikis.
Hormon yang meningkat melalui aliran darah membuat otot tegang. Alhasil, pikiran jadi bekerja lebih keras.
Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti menjelaskan, “Saat marah, otot-otot di leher dan kepala cenderung menegang. Otot menegang inilah yang dapat menimbulkan sensasi tekanan hebat. Akhirnya, timbullah tension headache.”
Adapun beberapa jenis sakit kepala yang dapat disebabkan oleh rasa marah yakni:
-
Kepala Terasa Tegang (Tension Headache)
Umumnya, sakit kepala akibat marah ditandai dengan tegangnya otot leher dan kepala. Orang yang mengalaminya menjadi lebih sensitif dengan suara atau cahaya yang dilihatnya.
Tidak berlangsung lama, sakit kepala akibat marah akan reda dalam beberapa saat ketika orang tersebut mulai tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Artikel lainnya: Ciri-Ciri Sakit Kepala karena Stres
-
Migrain
Migrain termasuk jenis sakit kepala yang lebih berat ketimbang kepala terasa tegang. Orang yang menderita migrain biasanya hanya merasakan sakit di satu sisi bagian kepala.
Tidak hanya itu, migrain juga membuat kepala penderita jadi berdenyut bahkan tubuh pun lemas. Tidak seperti sakit kepala tegang, migrain bisa sampai mengganggu aktivitas penderitanya.
Melansir laman Healthfully, sebenarnya kemarahan bukanlah penyebab langsung dari sakit kepala. Faktor tersebut menjadi penyebab sekunder pengaruh kondisi tubuh saat marah.
Misalnya, orang yang menggemeretakkan gigi ketika marah akan cenderung mudah sakit kepala.
Selain itu, marah dengan memberikan tekanan pada otot juga bisa menjadi alasan lainnya kenapa sakit kepala bisa terjadi.
Tekanan-tekanan inilah yang nantinya bisa meningkatkan pelepasan hormon adrenalin atau hormon kortisol. Pada akhirnya, jalan oksigen ke otak jadi terhambat dan mengakibatkan sakit kepala.
Artikel lainnya: 7 Tanda Sakit Kepala yang Berbahaya
Tips Meredakan Sakit Kepala Usai Marah-Marah
Nah, agar sakit kepala setelah marah-marah tidak berkepanjangan, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakannya:
-
Pejamkan Mata
Menurut dr. Astrid, orang yang sakit kepala akibat marah-marah sebaiknya segera pergi ke tempat di mana ia bisa menyendiri dan memejamkan mata.
Coba tenangkan diri terlebih dahulu dan berusahalah istirahat. Dengan merelakskan pikiran, otot di sekitar kepala juga akan ikut tenang. Nantinya, sakit kepala bisa mereda.
-
Ahlikan Perhatian
Kalau saat itu Anda sedang tidak bisa beristirahat atau memejamkan mata, coba alihkan perhatian dengan kegiatan lainnya.
Misalnya, coba bermain games di ponsel, nonton film, atau mendengarkan lagu favorit. Sebisa mungkin lakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan masalah yang sedang Anda hadapi.
-
Minum Air Putih
Minum air putih juga bisa jadi cara lainnya untuk menenangkan diri setelah marah. Anda bisa minum segelas air putih dingin dan duduk sambil mengatur napas. Kalau ada camilan, boleh juga kok dimakan!
-
Olahraga Teratur
Olahraga secara teratur bisa membantu mengurangi tekanan yang disebabkan oleh amarah.
Bila nanti Anda menghadapi masalah dan kepala mau “meledak”, coba jalan santai di area sekitar. Sambil berjalan, atur napas dan alihkan pikiran ke hal-hal di sekeliling.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala akibat marah. Agar sakit kepala tidak mudah menyerang, cobalah untuk mengontrol emosi. Kalau masalah bisa diselesaikan baik-baik, kenapa harus dengan kepala panas?
Kini tak perlu bingung mau konsultasi ke dokter seputar keluhan sakit kepala, ada fitur Live Chat di KlikDokter yang bisa jadi andalan!
(FR/JKT)