Mengakui kesalahan memang terdengar mudah untuk dilakukan. Tapi, pada kenyataannya mengakui kesalahan menjadi salah satu sikap yang paling sulit dilakukan oleh banyak orang. Mengapa dan bagaimana cara mengatasinya? Ketahui tipsnya menurut psikolog di bawah ini.
Mengapa Ada Orang yang Sulit Akui Kesalahan?
Apakah Anda jadi salah satu orang yang pernah melakukan kesalahan tapi tidak pernah mengakuinya? Jika ya, maka seberapa sering Anda bersikap seperti ini?
Sulit mengakui kesalahan merupakan hal umum yang dilakukan banyak orang. Namun, jika kebiasaan ini terus dilakukan, maka akan berdampak buruk pada diri sendiri maupun orang lain. Lantas, apa yang membuat seseorang bisa sulit untuk mengakui kesalahan?
Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog menjelaskan, ada beberapa penyebab yang membuat seseorang sulit mengakui kesalahan, yaitu:
1. Mengancam Harga Diri
Jika orang tersebut punya gengsi yang tinggi, maka tidak mengakui kesalahan jadi salah satu tabiat yang sering dilakukan.
Ia akan merasa harga dirinya tercoreng bila mengakui kesalahan, terlebih kalau banyak orang yang tahu bahwa dirinya telah berbuat salah yang cukup fatal.
2. Malu untuk Akui Kesalahan
“Di satu sisi, pasti dirinya sadar bahwa ia salah. Tapi di sisi lain, ia juga malu untuk akui kesalahan karena takut menerima risiko-risiko yang mungkin bisa terjadi, termasuk dipandang buruk oleh orang lain,” ujar Ikhsan.
3. Merasa Dirinya Benar
Orang yang selalu merasa benar juga pasti akan lebih sulit untuk minta maaf. Karena, ia selalu menganggap pendapat orang lain salah, dan hanya pendapat atau sikap yang benar. Biasanya, orang bersifat keras kepala yang selalu merasa dirinya benar.
Artikel lainnya: 3 Cara Mudah Mengajari Anak untuk Jujur
Cara Mengakui Kesalahan dengan Benar
Orang yang sulit mengakui kesalahan dan meminta maaf bisa mendapat “karma” bagi dirinya sendiri, baik itu dikucilkan oleh banyak orang, tidak dipercaya lagi, maupun diomongin oleh orang-orang di sekitar.
Karena itu, Ikhsan memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan agar seseorang dapat berani mengakui kesalahan, yaitu:
-
Pilih Momen yang Tepat
Menurutnya, momen Lebaran memang bisa dijadikan waktu yang tepat untuk mengakui kesalahan. Pada momen ini, akuilah kesalahan yang pernah dilakukan, khususnya bila kesalahan itu menyebabkan kerugian pada orang lain. Apa pun risikonya, Anda harus siap.
-
Jangan Takut dengan Risikonya
Berani melakukan kesalahan, maka Anda juga harus siap dengan segala risiko yang mungkin terjadi. Menurut Ikhsan, lebih baik hadapi risiko terburuknya sekarang, ketimbang nanti di masa depan.
“Urusan nanti orangnya mau maafin atau tidak, setidaknya Anda pernah melakukan hal yang benar, yaitu akui kesalahan yang pernah diperbuat. Anda berani lakukan kesalahan, Anda juga harus berani dengan segala risiko yang bisa terjadi,” ujar Ikhsan.
Artikel lainnya: Benarkah Beri Alasan saat Minta Maaf Tanda Tak Tulus? Ini Kata Psikolog
-
Buat Komitmen dengan Diri Sendiri
Ketika Anda berniat meminta maaf, buatlah komitmen pada diri sendiri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Tanamkan dalam pikiran, risiko apa yang bisa terjadi bila diri Anda terus melakukan kesalahan yang sama.
Keuntungan Mengakui Kesalahan dan Minta Maaf
Jika Anda berani mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada orang yang pernah Anda rugikan, maka hal positif pasti akan datang kepada diri Anda. Salah satu keuntungan dari mengakui kesalahan adalah Anda akan jadi pribadi yang lebih baik.
“Tidak ada kata terlambat untuk akui kesalahan dan minta maaf. Meski ada risiko yang didapat, tapi ada hal baik juga yang akan menghampiri Anda. Misalnya, Anda jadi pribadi yang lebih baik dan tidak hidup dalam kesalahan,” tutup Ikhsan.
Nah, mulai sekarang tak perlu gengsi lagi, ya, untuk mengakui kesalahan dan minta maaf. Saatnya sebarkan kebaikan dan kedamaian agar hidup jadi lebih bermakna dan menyenangkan!
(FR/AYU)