Kecerdasan intelektual adalah mungkin sudah tak asing bagi Anda. Bahkan, tinggi atau rendahnya intelligence quotient (IQ) sering dijadikan tolok ukur utama untuk menentukan derajat kecerdasan seseorang secara keseluruhan. Padahal, hal tersebut kurang tepat. Pasalnya, terdapat berbagai elemen lain yang penting untuk dipertimbangkan guna menentukan kecerdasan, salah satunya adalah kecerdasan emosional.
Menurut salah satu artikel yang dilansir dari CNN.com, kecerdasan emosional memberikan seseorang kemampuan untuk menilai perasaan instingtif dari diri sendiri dan orang lain. Para pakar mengatakan bahwa kecerdasan emosional, yakni kemampuan untuk membaca, memahami, dan memberikan respons terhadap perasaan diri sendiri maupun orang lain, merupakan faktor yang penting dalam menentukan taraf kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan seseorang.
Pakar bidang kecerdasan emosional dari Yale University, Marc Brackett menyampaikan bahwa seseorang dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi dapat memahami dan memberikan label terhadap perasaan dengan baik. Orang yang demikian juga mampu mengekspresikan dan meregulasikan hal tersebut dalam interaksi sosial.
Perasaan untuk pemikiran
Istilah kecerdasan emosional pertama kali dicetuskan di Yale University dan University of New Hampshire. Menurut direktur Yale Center for Emotional Intelligence yang juga seorang pendidik, pengarang, dan pakar psikoanalitik, Robin Stern, penelitian yang dilakukan di institusi tersebut menginvestigasi bagaimana perasaan dapat berdampak terhadap pola pikir dan perilaku.
Lebih dari itu, Stern mengatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan perilaku di mana seseorang pandai dalam mengelola perasaan. Beliau juga berpendapat bahwa kecerdasan emosional merupakan cara bagaimana seseorang menggunakan perasaan untuk mengembangkan pemikiran, dan menggunakan pemikiran untuk mengembangkan perasaan.
Pembicara dan penulis di bidang kepemimpinan, Sara Canaday menambahkan. Menurutnya kecerdasan emosional merupakan konsep di mana seseorang menggunakan perasaan untuk menyetir perilaku dan kemampuannya dalam membuat keputusan agar dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Hal tersebut membuat seseorang dengan kecerdasan emosional yang tinggi memiliki kemampuan empati yang lebih baik, dapat melihat sebuah situasi dari berbagai sudut pandang. Selain itu juga dianggap memiliki pemikiran yang lebih terbuka, dan dapat lebih mudah menghadapi tantangan untuk mencapai tujuannya.
Mengapa kecerdasan emosional penting?
Sebagian orang menganggap, kecerdasan emosional sebagai suatu soft skill atau kemampuan serta kecenderungan untuk berperilaku baik. Namun sebenarnya, kecerdasan emosional lebih berkaitan dengan memahami apa yang berlangsung dalam diri agar dapat membuat keputusan yang bijak terkait bagaimana Anda menggunakan perasaan.
Lalu, mengapa kecerdasan emosional merupakan suatu hal yang penting?
Salah satu alasan yang dikemukakan oleh Sara Canaday adalah bahwa kecerdasan emosional juga menunjukkan seberapa baik seseorang dapat berkolaborasi, berinteraksi dan memberikan pengaruh yang baik terhadap orang lain. Hal ini juga dapat memengaruhi hubungan interpersonal yang dijalin dengan orang lain, baik dalam konteks persahabatan, pekerjaan, maupun kekeluargaan.
Sejatinya, kecerdasan emosional merupakan elemen dari kehidupan yang berkaitan dengan seberapa baik Anda dapat memahami perasaan diri sendiri dan orang lain. Kecerdasan emosional juga turut menentukan bagaimana Anda dapat menggunakan perasaan tersebut untuk berinteraksi dan menunjukkan respons yang tepat pada berbagai situasi sosial. Oleh sebab itu, dengan semakin melatih kecerdasan emosional, Anda mampu memahami perasaan diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik.
(NB/ RVS)