Deadline pekerjaan, kemacetan ibu kota, tekanan dari atasan di kantor, kondisi rumah yang berantakan, pengasuh anak mendadak ingin berhenti kerja – ada banyak hal yang bisa membuat Anda stres. Ketika mengalami kondisi ini, apa yang biasanya Anda lakukan? Pergi ke spa? Menonton serial TV kesayangan? Atau sekadar berkumpul bersama para sahabat? Semua terdengar menyenangkan! Sebetulnya ada satu cara sederhana yang dapat Anda lakukan untuk meredakan stres: mencium aroma baju pasangan.
Tingkat stres mengalami penurunan
Menurut penelitian dari Universitas British Colombia, Kanada, mencium aroma baju pasangan dapat menurunkan hormon kortisol yang populer dikenal sebagai hormon stres pada wanita. Studi yang diterbitkan di Journal of Personality and Social Psychology ini meneliti 96 pasangan. Para pria diminta untuk mengenakan kaus selama 24 jam tanpa menggunakan deodoran, parfum, atau pewangi tubuh atau pakaian apa pun. Para partisipan pria tersebut juga diminta untuk tidak merokok dan menghindari makanan yang bisa memengaruhi aroma tubuhnya. Setelah kaus tersebut dipakai seharian, kemudian kaus tersebut dibekukan untuk mengawetkan aromanya.
Lebih lanjut lagi, para partisipan wanita (yang merupakan pasangan dari para partisipan pria) diberikan 3 kaus untuk dicium aromanya: kaus yang masih baru dan belum pernah dipakai, kaus yang sudah dipakai seharian oleh pasangannya, dan kaus yang dipakai oleh orang asing dan tidak dikenal. Para partisipan wanita tersebut tidak diberitahu apakah kaus tersebut milik siapa atau telah digunakan oleh siapa. Pada studi ini, alasan mengapa partisipan wanita yang diminta menjadi pihak yang mencium aroma adalah karena wanita memiliki insting penciuman aroma yang lebih tajam dibandingkan pria.
Setelah mencium aroma ketiga kaus tersebut, para partisipan wanita diberikan simulasi wawancara pekerjaan dan diminta untuk mengerjakan tugas matematika. Tujuannya adalah untuk meningkatkan level stres responden. Setelah itu, peneliti mengukur tingkat stres mereka dengan pengukuran hormon kortisol yang sampelnya diambil dari air liur.
Hasilnya, responden wanita yang diberikan aroma kaus pasangannya mengalami penurunan kadar hormon kortisol secara signifikan dibandingkan dengan responden yang diberikan kaus baru dan kaus orang yang tidak dikenal. Selain itu, para responden wanita yang ditanya tentang tingkat stresnya sebelum dan sesudah mengerjakan tugas dan simulasi wawancara, merasa lebih tenang setelah mencium aroma baju pasangannya.
Fakta unik dari hasil studi ini, para responden wanita yang diberikan aroma baju orang asing yang tidak dikenal justru malah memberikan hasil yang berbeda: tingkat hormon kortisol atau hormon stres mengalami peningkatan. Hal ini diduga karena sejak usia dini, manusia memiliki naluri alami untuk takut pada orang asing, sehingga mencium aroma yang dianggap asing akan memicu respon fight-or-flight (naluri untuk menghadapi ancaman atau melarikan diri) di dalam tubuh. Kondisi ini justru dapat meningkatkan hormon stres.
Studi lebih lanjut tetap diperlukan, khususnya mengenai apakah produk yang digunakan, seperti parfum, sampo, atau body spray, juga dapat memicu penurunkan tingkat hormon stres seperti hasil studi ini.
Para peneliti menyimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pasangan yang tengah menjalani hubungan jarak jauh dan sedang mengalami stres. Nah, jadi lain kali ketika Anda harus dinas ke luar kota atau luar negeri dalam waktu yang cukup lama, bawa saja baju kotor pasangan dan masukkan ke dalam koper. Jika merasa stres, Anda tinggal mencium aromanya saja!
[RN/ RVS]