Siapa yang tak suka pelukan? Ya, di luar ketertarikan antar pasangan, berpelukan sebenarnya bermanfaat dalam berbagai macam aspek. Hal ini terjadi karena berpelukan memicu tubuh untuk memproduksi oksitosin alias hormon cinta.
Seperti yang diketahui, hormon oksitosin dapat memberikan efek menenangkan pada tubuh sehingga bisa membantu mengatasi stres. Sejumlah studi terbaru menunjukkan bahwa oksitosin bisa meningkatkan rasa simpati, saling mendukung dan terbuka mengenai perasaan.
“Pelukan dari dan untuk orang-orang yang dikasihi seperti dari anggota keluarga dan suami atau istri dapat membantu mengurangi stres, meredakan ketegangan dan menciptakan rasa tenang dan relaks,” ujar dr. Jessica Florencia dari KlikDokter.
Berpelukan dengan anak misalnya, selain menjadi salah satu cara paling mudah untuk menunjukkan rasa sayang, tindakan ini juga dipercaya dapat berpengaruh positif di kemudian hari. Orang tua pun dapat meredakan stres dengan cara tersebut.
“Anak-anak yang sering dipeluk juga memiliki area hippocampus otak yang lebih besar. Itu membuat mereka lebih mudah untuk mempelajari sesuatu dan memperbaiki memori,” ujar dr. Citra Roseno dari KlikDokter.
Namun, meski bisa mendatangkan manfaat besar, tidak semua orang senang dengan aktivitas berpelukan. Melansir Psychologytoday.com, ini alasan mengapa ada orang yang tak suka dipeluk:
● Punya masalah kepercayaan diri dan kecemasan sosial
Orang yang lebih terbuka terhadap sentuhan fisik dengan orang lain biasanya memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi. Di sisi lain, orang dengan tingkat kecemasan sosial yang lebih tinggi cenderung ragu-ragu untuk terlibat dalam sentuhan kasih sayang dengan orang lain, termasuk dengan berpelukan.
Kecemasan adalah tentang ketidakyakinan pada diri sendiri maupun pengaturan sosial. Kondisi tersebut dapat memperburuk seseorang saat harus melakukan kontak secara fisik dengan orang lain.
● Memiliki kondisi tubuh tertentu
Tak sedikit yang berpikir bahwa sentuhan fisik dapat begitu mengobati. Namun ada orang yang bahkan tidak dapat membiarkan orang lain menyentuh tubuh mereka dengan cara seperti itu. Kondisi demikian bisa terjadi karena mereka memiliki masalah dengan tubuhnya.
Ada yang mencoba berdamai dengan kondisi diri sendiri dan mencoba sentuhan seperti berpelukan. Akan tetapi, yang didapat malah rasa tegang. Tak sedikit yang memaksakan diri hingga menangis karena bingung mengekspresikan emosi akibat sebuah sentuhan.
Masalah ini biasanya berhubungan dengan pengalaman masa lalu yang traumatis. Ejekan-ejekan seperti kurus, gendut atau lainnya bisa membayangi pikiran selamanya dan membuat dia tak percaya diri dalam melakukan kontak fisik apa pun, termasuk berpelukan.
● Fobia terhadap sentuhan
Beberapa orang hanya tidak ingin ruang fisik mereka disentuh karena merasa terancam. Secara medis, kondisi ini disebut dengan istilah germophobia.
Germophobia adalah ketakutan seseorang (fobia) akan kuman, sehingga mereka benar-benar tak ingin bersentuhan dengan orang lain. Kondisi ini biasanya turut dialami oleh pengidap Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).
Jika Anda adalah orang yang memiliki salah satu kelainan di atas, tak ada salahnya untuk segera berobat ke dokter. Hal ini bertujuan agar Anda dapat segera terlepas dari kelainan tersebut, dan bisa merasakan pelukan dengan anggota keluarga atau pasangan. Ingat, dipeluk oleh orang terkasih adalah salah satu hal yang bermanfaat untuk kesehatan fisik maupun psikis.
[NB/ RVS]