Perilaku impulsif sering kali dianggap sebagai tindakan spontan atau keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan akibatnya.
Meski terkadang spontanitas dapat membawa keuntungan, perilaku impulsif yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kesulitan dalam hubungan interpersonal hingga risiko kesehatan.
Dalam konteks psikologi, impulsif memiliki makna yang lebih dalam dan sering dikaitkan dengan gangguan mental tertentu. Memahami arti kata impulsif dalam psikologi serta penyebab dan ciri-cirinya dapat membantu seseorang untuk mengenali dan mengatasi masalah ini dengan lebih efektif.
Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan membahas apa itu perilaku impulsif, penyebabnya, tanda-tanda yang perlu diwaspadai, cara mendiagnosis, serta strategi untuk mengatasinya.
Artikel lainnya: Belanja Impulsif, Bagaimana Cara Mengontrolnya?
Apa Itu Perilaku Impulsif?
Perilaku impulsif adalah tindakan atau keputusan yang dilakukan secara tiba-tiba tanpa pertimbangan yang matang mengenai konsekuensinya. Dalam psikologi, impulsif sering kali dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk menahan dorongan atau keinginan tertentu.
Arti kata impulsif dalam psikologi adalah kecenderungan untuk bertindak berdasarkan dorongan hati tanpa berpikir panjang, yang bisa disebabkan oleh kurangnya pengendalian diri atau masalah dalam regulasi emosi.
Contoh perilaku impulsif meliputi membeli barang secara berlebihan tanpa pertimbangan anggaran, makan berlebihan saat merasa stres, atau mengatakan sesuatu yang menyinggung orang lain tanpa berpikir dua kali.
Perilaku ini bisa terlihat sepele, namun jika terjadi secara berulang dan mengganggu kehidupan sehari-hari, maka perlu diatasi dengan serius.
Penyebab Perilaku Impulsif
Perilaku impulsif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut beberapa penyebab umum yang dapat memicu perilaku ini:
-
Faktor genetik
Beberapa studi menunjukkan bahwa kecenderungan untuk bersikap impulsif dapat diwariskan secara genetik.
Jika ada anggota keluarga dengan riwayat gangguan mental seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan bipolar, maka kemungkinan perilaku impulsif juga bisa lebih tinggi.
-
Fungsi otak yang tidak optimal
Bagian otak yang dikenal sebagai korteks prefrontal bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian diri.
Pada orang yang memiliki perilaku impulsif, fungsi korteks prefrontal mungkin kurang optimal, sehingga mereka cenderung mengambil keputusan secara cepat tanpa mempertimbangkan akibatnya.
-
Pengaruh lingkungan
Lingkungan yang penuh tekanan atau stres tinggi dapat mendorong seseorang untuk bertindak impulsif sebagai cara untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan.
Faktor-faktor seperti paparan kekerasan atau pengabaian pada masa kecil juga dapat meningkatkan kecenderungan impulsif.
-
Gangguan psikologis
Perilaku impulsif sering terkait dengan gangguan mental seperti ADHD, gangguan kepribadian borderline, gangguan bipolar, dan gangguan kecemasan. Orang dengan gangguan ini cenderung memiliki kesulitan dalam mengendalikan dorongan mereka.
-
Pengaruh zat tertentu
Konsumsi alkohol, narkotika, atau obat-obatan tertentu bisa memperburuk perilaku impulsif.
Zat-zat ini memengaruhi bagian otak yang mengendalikan perilaku dan pengambilan keputusan, sehingga membuat seseorang lebih mudah bertindak tanpa pertimbangan.
-
Trauma atau pengalaman buruk
Trauma masa lalu, seperti pelecehan atau kehilangan, dapat memicu perilaku impulsif sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri atau cara untuk menekan perasaan yang menyakitkan.
Ciri-ciri Perilaku Impulsif
Perilaku impulsif dapat dikenali melalui beberapa tanda atau ciri-ciri yang khas, yaitu:
-
Mengambil keputusan secara tiba-tiba
Seseorang dengan perilaku impulsif sering kali mengambil keputusan secara cepat tanpa berpikir panjang, seperti membeli barang mahal tanpa pertimbangan atau mengatakan sesuatu yang bisa menyakiti perasaan orang lain.
-
Tidak memperhatikan risiko
Mereka cenderung tidak mempertimbangkan risiko atau konsekuensi dari tindakan yang dilakukan, seperti mengemudi dengan cepat atau terlibat dalam aktivitas berbahaya.
-
Kesulitan dalam mengontrol emosi
Orang yang impulsif sering kali menunjukkan emosi yang berlebihan atau reaksi yang tidak proporsional terhadap suatu situasi.
-
Mudah terpengaruh oleh lingkungan atau teman
Mereka cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain atau bertindak berdasarkan dorongan hati ketika berada dalam situasi sosial.
-
Siklus penyesalan setelah bertindak
Setelah melakukan tindakan impulsif, sering kali muncul perasaan menyesal atau malu atas keputusan yang telah diambil.
-
Dark impulsivity
Merupakan bentuk perilaku impulsif yang cenderung berbahaya atau merusak, seperti menyakiti diri sendiri atau bertindak agresif terhadap orang lain.
Artikel lainnya: 11 Gejala Umum ADHD pada Anak yang Mudah Dikenali
Cara Mendiagnosis Perilaku Impulsif
Untuk mendiagnosis perilaku impulsif, biasanya diperlukan evaluasi yang dilakukan oleh seorang profesional kesehatan mental. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin dilakukan:
-
Wawancara klinis
Wawancara dengan psikolog atau psikiater akan membantu dalam mengevaluasi pola perilaku seseorang, riwayat kesehatan mental, dan pengalaman hidup yang mungkin mempengaruhi perilaku.
-
Penggunaan kuesioner atau skala penilaian
Beberapa alat penilaian, seperti skala impulsivitas Barratt (BIS-11), dapat digunakan untuk mengukur tingkat impulsivitas seseorang secara objektif.
-
Evaluasi neuropsikologis
Pengujian ini dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi kognitif dan perilaku yang terkait dengan kontrol impuls, termasuk kemampuan untuk mengendalikan perhatian dan emosi.
-
Penilaian medis
Dalam beberapa kasus, tes medis atau neurologis mungkin diperlukan untuk mengetahui apakah ada gangguan fisik atau zat tertentu yang memengaruhi perilaku impulsif.
Artikel lainnya: Apakah Anda Mengidap Bipolar? Kenali Gejalanya
Cara Mengatasi Perilaku Impulsif
Mengatasi perilaku impulsif memerlukan pendekatan yang holistik dan bisa melibatkan beberapa strategi, di antaranya:
-
Terapi kognitif-perilaku (CBT)
CBT adalah jenis terapi yang efektif dalam membantu seseorang mengenali dan mengubah pola pikir yang mendorong perilaku impulsif. Terapi ini juga membantu dalam mengembangkan strategi pengendalian diri yang lebih baik.
-
Latihan mindfulness
Mindfulness atau kesadaran penuh membantu seseorang untuk lebih sadar akan pikiran, perasaan, dan tindakan mereka sehingga dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana. Praktik ini melibatkan meditasi, pernapasan dalam, dan latihan konsentrasi.
-
Latihan pengendalian diri
Teknik-teknik seperti menetapkan batas waktu sebelum membuat keputusan atau menghindari situasi yang memicu impulsivitas dapat membantu dalam mengontrol dorongan untuk bertindak secara tiba-tiba.
-
Penggunaan obat-obatan
Pada beberapa kasus, terutama jika perilaku impulsif disebabkan oleh gangguan mental seperti ADHD atau gangguan bipolar, penggunaan obat-obatan tertentu seperti antidepresan atau stimulan dapat membantu mengontrol gejala.
-
Pendidikan tentang dampak negatif impulsivitas
Edukasi mengenai dampak negatif dari tindakan impulsif, seperti masalah keuangan atau konflik interpersonal, dapat menjadi motivasi untuk mengurangi perilaku tersebut.
Artikel lainnya: Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan kepada Penderita Bipolar
Cara Menghadapi Orang Impulsif
Jika Kamu berurusan dengan orang yang impulsif, penting untuk tetap tenang dan membantu mereka mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka.
Jangan memicu emosi mereka dan cobalah untuk membantu mereka menemukan cara lain untuk mengekspresikan dorongan yang mereka rasakan.
Perilaku impulsif adalah bentuk tindakan yang dilakukan secara tiba-tiba tanpa pertimbangan yang matang mengenai risiko atau konsekuensinya. Faktor penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari masalah genetik, fungsi otak, hingga pengaruh lingkungan.
Meskipun perilaku ini bisa menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, mulai dari terapi hingga latihan pengendalian diri.
Pemahaman yang baik tentang arti impulsif dan contohnya, serta kesadaran akan ciri-ciri perilaku ini, sangat penting untuk mengelola perilaku impulsif dengan lebih efektif.
Mengambil tindakan yang tepat dapat membantu seseorang mencapai keseimbangan emosional dan hidup yang lebih berkualitas.
Perilaku impulsif bisa berdampak pada kesehatan mental dan keseharian Anda. Temukan cara mengatasinya di artikel ini. Untuk tips kesehatan lainnya, download aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store dan baca topik menarik lainnya!