Kesehatan Mental

Menguak Kesehatan Jiwa Generasi Milenial

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 09 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Milenial disebut sebagai generasi yang lebih rentan mengalami gangguan kesehatan jiwa. Mengapa demikian?

Menguak Kesehatan Jiwa Generasi Milenial

Para milenial disebut lebih rentan mengalami gangguan kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi, yang lebih tinggi dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Beberapa hal yang dihubungkan dengan meningkatnya tendensi gangguan jiwa pada generasi milenial, di antaranya penggunaan media sosial, sikap perfeksionis, dan berbagai faktor lainnya.

Menurut artikel yang dilansir dari laman Psychology Today, angka kejadian gangguan jiwa didapatkan meningkat pada generasi milenial. Khususnya gangguan jiwa seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, penggunaan zat yang tidak tepat, dan perilaku menyakiti diri sendiri.

Berdasarkan data yang didapat dari penelitian tersebut, sebagian besar dari generasi milenial yang mengalami gangguan jiwa mengatakan bahwa kondisi mereka muncul diakibatkan situasi ekonomi, biaya pendidikan, pencitraan di media sosial, tuntutan akademis dan pekerjaan, serta hubungan emosional yang kurang baik dengan orang lain.

Faktor teknologi dan perfeksionisme

Walaupun kemajuan teknologi sangat menonjol di era modern ini, media sosial juga dapat memiliki dampak bagi kesehatan mental. Sebagian besar generasi milenial menggunakan berbagai media sosial, dan ini bisa menjadi hal yang positif. Namun terkadang, penggunaan media sosial membuat seseorang menjadi lebih mudah membandingkan hidupnya dengan orang lain, dan ini dapat memengaruhi kesehatan jiwa.

Orang yang merasa bahwa kehidupan orang lain jauh lebih baik darinya dapat merasa rendah diri saat berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, orang tersebut juga dapat menjadi tidak percaya diri, depresi, serta cemas. Oleh karena itu, media sosial sebaiknya digunakan dengan bijak.

Sebuah penelitian baru yang dilakukan di Inggris dan dipublikasikan di jurnal Psychological Bulletin menemukan bahwa generasi milenial memiliki tingkat perfeksionisme yang tinggi. Mereka juga memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap berbagai hal di sekitarnya.

Sejak sekitar tahun 1980, pemerintah dan berbagai komunitas di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan negara-negara lainnya berupaya meningkatkan fokus terhadap peningkatan mutu individual, baik dalam ruang lingkup ekonomi maupun sosial. Bersamaan dengan itu, banyak orang terus mencoba untuk memperbaiki diri dan berjuang mencapai peningkatan mutu diri, terutama dalam hal edukasi, karier, serta posisi sosial.

Menangani gangguan jiwa

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh generasi milenial yang merasa mengalami keluhan yang menyerupai gangguan jiwa? Salah satu hal pertama yang dapat dilakukan adalah bercerita kepada anggota keluarga atau teman terdekat. Biasanya, orang yang paling mengenali diri Anda dapat membantu untuk mencari solusi bersama-sama.

Bagaimana bila tidak memiliki teman bicara? Saat ini sudah ada berbagai komunitas penanganan depresi dan pencegahan bunuh diri yang dapat diakses 24 jam.

Sangat disarankan juga untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung. Nantinya dokter dapat melakukan wawancara medis yang mendetail dan pemeriksaan fisik secara langsung untuk membantu menentukan penyebab dan penanganan yang paling tepat. Selanjutnya, selalu berupaya untuk menjalani pola hidup sehat juga penting untuk meningkatkan kualitas hidup.

Berdasarkan hasil riset yang ada, generasi milenial disebut lebih rentan mengalami gangguan kesehatan jiwa dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda dari gangguan jiwa karena deteksi dini dapat mempercepat pemberian penanganan yang tepat bagi orang tersebut.

[RS/ RVS]

Gangguan Mental
Kesehatan Jiwa
generasi milenial
kesehatan mental
Hari Kesehatan Mental Sedunia