Kesehatan Mental

Menilik Fenomena Kesurupan Menurut Psikolog

Tri Yuniwati Lestari, 25 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tidak selalu berbau mistis, kesurupan juga dapat terjadi karena gangguan psikologis. Berikut ini fakta selengkapnya tentang fenomena kesurupan menurut psikolog.

Menilik Fenomena Kesurupan Menurut Psikolog

Penggemar film horor pasti sudah tidak asing dengan fenomena kesurupan atau possesion. Kondisi tersebut selalu dihubungkan dengan sesuatu yang bersifat mistis alias tak kasatmata.

Padahal, menurut pandangan psikolog, kesurupan tak melulu terjadi akibat hal berbau mistis, lho. Kondisi tersebut nyatanya juga bisa terjadi akibat gangguan psikologis.

Yuk, cari tahu fakta selengkapnya tentang fenomena kesurupan menurut psikolog!

1 dari 2

Penyebab Kesurupan Menurut Psikolog

Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada,M.Psi., Psikolog, orang yang kesurupan biasanya karena memiliki keyakinan yang kuat akan hal yang bersifat gaib atau supranatural. 

Namun, dalam dunia psikologi, kesurupan itu sendiri biasanya berkaitan dengan gangguan disosiatif. 

Artikel Lainnya: Mengapa Ada Orang yang Percaya Hal Mistis? Ini Kata Psikolog

Disosiatif disorder adalah kondisi psikologis yang terjadi karena perubahan fungsi dalam diri individu, yang melibatkan identitas, memori, atau kesadaran,” jelas Ikhsan.

“Orang dengan gangguan disosiatif dapat mengalami perubahan secara tiba-tiba atau bertahap. Jadi, dapat diibaratkan seperti berubah menjadi orang lain,” sambungnya.

Melansir dari Cleveland clinic, kata disosiatif berarti terputus hubungan, baik dari orang lain, lingkungan, maupun dirinya sendiri. 

Istilah gangguan disosiatif menggambarkan keadaan mental yang ditandai dengan perasaan terlepas dari kenyataan atau berada di luar tubuh sendiri.

Gangguan disosiatif biasanya berkembang sebagai reaksi terhadap trauma, pelecehan, stres, atau kondisi sangat tertekan sehingga membuat individu tidak dapat mengendalikan diri sendiri.

Jika dilakukan sesekali, tindakan menjauhkan diri dari perasaan trauma memang dapat membantu meringankan rasa ‘sakit’. Bila dilakukan untuk jangka panjang, hal tersebut justru membuat stres menumpuk dan mempengaruhi pola pikir.

Berangkat dari alasan itu, psikolog menganggap bahwa kesurupan terjadi sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri yang salah (maladjustment) yang dilakukan dalam jangka panjang. 

Self suggestion, yaitu melarikan diri dari kesulitan-kesulitan dan realitas hidup. Atau, berusaha untuk menguasai keadaan dan mengurangi tekanan di lingkungan dengan tingkah laku yang dikondisikan atau dibuat-buat,” ucap Ikhsan.

Artikel Lainnya: Sering Lihat Wajah di Benda Mati, Bisa Jadi Anda Alami Pareidolia!

Selain itu, lanjut Ikhsan, ada pula kemungkinan bahwa orang yang kesurupan tersebut sedang mencari perhatian (seeking attention). 

Hal ini karena orang yang kesurupan cenderung diperhatikan orang-orang lantaran bertingkah tidak biasa.

2 dari 2

Cara Mengatasi Kesurupan Menurut Psikolog

Menurut Ikhsan, masalah disosiatif sebenarnya perlu penanganan langsung dari psikolog. 

Sebab, kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh sesuatu yang rumit dan sudah masuk ke alam bawah sadar individu sehingga membutuhkan psikoanalisis.

“Jadi, nantinya akan dilihat perkembangannya, yang dimulai dari asal-usul permasalahan si individu. Nantinya juga akan dicari tahu: apakah pernah ada trauma atau hal yang membuat individu stres? Itu yang nantinya akan dibantu untuk ditangani,” tutur Ikhsan.

Karena ‘diobati’ dengan cara tersebut, Anda yang tak ingin mengalami gangguan disosiatif perlu menghindari hal-hal yang mencetuskan stres atau membebani pikiran secara berlebihan. 

Cobalah untuk mengubah gaya hidup agar lebih sehat. Cukupi juga waktu istirahat, berolahraga, dan lakukan hobi positif yang disenangi agar tubuh maupun pikiran Anda lebih relaks.

Jika dengan cara-cara tersebut Anda masih sering merasa stres atau terbebani secara mental, lebih baik konsultasikan lebih lanjut kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

psikologis
kesehatan mental