Kesehatan Mental

Normalkah Orang Punya Alter Ego? Ini Kata Psikolog

Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, 15 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ketika orang mengaku punya alter ego, tak jarang langsung dikaitkan dengan gangguan kepribadian. Sebelum beri penilaian, simak dulu penjelasan ini

Normalkah Orang Punya Alter Ego? Ini Kata Psikolog

Kebanyakan orang ingin hidup sesuai ekspektasi atau konsep ideal yang didambakan. Namun, sejumlah kondisi bisa membatasi keinginan tersebut.

Nah, untuk mencapai hal yang ideal, beberapa orang mendorong dirinya menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih baik, atau lebih bahagia dibandingkan dirinya saat ini. Salah satu caranya adalah dengan membentuk karakter kedua yang disebut sebagai alter ego. 

Apa itu alter ego? Simak terus penjelasan di bawah ini, ya!

Apa Itu Alter Ego?

Menurut American Psychological Association (APA), alter ego adalah identitas atau karakter kedua yang dibentuk secara sadar dan berbeda dengan perilaku sehari-hari kamu.

Karakter alter ego masih memiliki kesamaan dengan karakter utama kamu, tetapi lebih ideal dan sesuai dengan yang diharapkan. 

Penyanyi Adele mengaku memiliki alter ego bernama Sasha Carter. Di awal karirnya, Adele merasa kurang percaya diri dan sulit menampilkan performa terbaiknya ketika bernyanyi. 

Artikel lainnya: Ketahui Hubungan Antara God Complex dan Narsistik

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Adele menciptakan Sasha Carter agar menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan tidak ragu dalam bernyanyi. Adele mengaku dirinya terinspirasi dari Beyonce yang memiliki alter ego bernama Sasha Fierce.

Keduanya punya alasan serupa, menciptakan alter ego untuk membantu lebih percaya diri dan sukses dalam bernyanyi. 

Nah, umumnya penyebab alter ego diciptakan memang untuk mengatasi ketidakmampuan atau minimnya kesempatan dalam melakukan sesuatu yang diinginkan secara maksimal.

Dengan menciptakan karakter sendiri yang lebih ideal, kamu membayangkan hidup di kondisi yang lebih baik. Tak jarang, alter ego dijadikan sebagai pegangan dan motivasi. 

Karakter ideal ini dijadikan “senjata” untuk mengembangkan diri dan mencapai tujuan yang tadinya tidak terjamah. 

Nah, apakah semua manusia memiliki alter ego? Jawabanya, tidak. Alter ego diciptakan seseorang secara sadar dan sengaja berdasarkan konsep ideal yang diharapkan dalam hidupnya. 

Bagi yang memilikinya, karakter kedua ini dirasa cukup personal sehingga setiap alter ego memiliki koneksi yang kuat dengan kesadaran seseorang. 

Artikel lainnya: Tak Suka Hubungan Sosial, Kenali Kepribadian Skizoid

Kepribadian atau karakter seseorang dengan alter egonya masih memiliki kesamaan yang berkaitan. Apabila kamu memiliki alter ego, kamu tidak kehilangan dirimu yang asli dalam tubuh yang sama. Sebab, kepribadian atau karakter utama masih memegang kendali penuh atas alter ego yang diciptakan.

Karenanya, alter ego yang diciptakan secara sadar berbeda dengan kepribadian ganda. Merujuk Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Edition, kepribadian ganda alias dissociative identity disorder (DID) adalah gangguan kejiwaan yang menyebabkan penderitanya memiliki lebih dari satu identitas dalam satu tubuh.

Ketika kepribadian tertentu muncul dan mengambil alih, pengidap gangguan kepribadian ganda kehilangan kesadaran soal memori, identitas, jenis kelamin, usia, emosi, representasi tubuh, kontrol motorik, dan perilaku kepribadian utama atau kepribadian lainnya. 

Sederhananya, kepribadian ganda bisa saling mengambil alih kesadaran seseorang dalam satu tubuh yang sama.

Nah, seseorang yang memiliki alter ego belum tentu menderita gangguan kepribadian ganda, sejauh orang tersebut masih terhubung secara sadar dengan kepribadian utamanya.

Artikel lainnya: Tanda-tanda Seseorang Terkena Gangguan Identitas Disosiatif

Apakah Alter Ego Berbahaya?

5 Tanda Tak Terlihat dari Penderita Bipolar (Photographee Eu/Shutterstock)

Seseorang menciptakan alter ego untuk bisa merasakan konsep ideal dalam hidupnya. Namun, setiap orang memiliki konsep ideal yang belum tentu bisa diterima dan berdampak baik bagi diri sendiri maupun orang di sekitarnya. 

Agar tetap bisa memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, konsep ideal ini membutuhkan batasan yang tidak melanggar norma sosial atau hukum. Karenanya, berbahaya atau tidaknya memiliki alter ego ditentukan oleh kontrol diri kamu yang memilikinya.

Alter ego dapat memberikan sejumlah manfaat. Kamu dapat mengadopsi perilaku positif secara tidak langsung dari alter ego yang diciptakan. Hal ini bisa membuatmu memiliki kepercayaan diri dan keberanian dalam menghadapi kenyataan hidup. 

Kamu juga bisa lebih fokus terhadap tujuan hidup karena alter ego yang diciptakan adalah sosok ideal yang diharapkan bisa membantumu mewujudkan harapan atau tujuan hidup. 

Artikel lainnya: Gangguan Kepribadian Ganda, Bisakah Disembuhkan?

Selain itu, alter ego dapat membantu kamu beradaptasi menghadapi tanggung jawab baru. Alter ego yang kamu ciptakan bisa menjadi sumber rasa percaya diri untuk menaklukan situasi atau tanggung jawab yang membuatmu merasa minder

Sebaliknya, alter ego bisa berbahaya dan merugikan ketika digunakan untuk membenarkan perilaku negatif yang sebelumnya kamu tidak berani lakukan. Perilaku negatif yang dimaksud, misalnya melakukan tindak kekerasan, intimidatif, ataupun kriminalitas. 

Apakah alter ego berbahaya atau tidak memang tergantung dengan kontrol diri kamu yang menciptakannya. Karenanya, #JagaSehatmu dengan menciptakan alter ego yang tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Gunakan alter ego untuk membantumu meraih impian dan konsep ideal tanpa harus merugikan siapa pun. Apabila kamu punya pertanyaan lain mengenai cara membentuk alter ego yang baik dan sehat, tanyakan langsung lewat fitur konsultasi psikolog online di aplikasi KlikDokter.

(ADT/JKT)

kesehatan mental
Gangguan Kepribadian