Punya rasa takut akan suatu hal memang umum dirasakan. Misalnya, ada orang yang takut ketinggian, kedalaman, ruang sempit, ruang gelap, dan sebagainya.
Tapi, bagaimana bila rasa takut seorang dewasa yang muncul ketika melihat anak-anak? Ya, bisa jadi Anda mengidap pedophobia.
Mengenal Gangguan Pedophobia
Berbeda dengan gangguan pedofilia yang membuat penderitanya memiliki ketertarikan secara seksual kepada anak-anak, pedophobia justru sebaliknya. Seseorang dengan pedophobia akan muncul rasa takutnya ketika melihat anak-anak atau bertemu dan bersinggungan langsung dengan anak-anak.
Tidak hanya terhadap anak-anak usia sekolah, rasa takut ini juga bisa muncul ketika melihat balita dan bayi.
Sama dengan penderita fobia lainnya, orang yang mengidap pedophobia sebisa mungkin akan menghindari pertemuan dengan anak-anak.
Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog menjelaskan, orang yang memiliki pedophobia menganggap bahwa anak-anak memiliki sikap yang menjengkelkan, berisik, dan sangat mengganggu ketika berada di lingkungan.
“Biasanya para pengidap pedophobia akan merasa panik, cemas, jantung berdebar, dan takut ketika melihat anak-anak. Karenanya, para penderita pedophobia sebisa mungkin menjauhi atau menghindari tempat-tempat yang ramai anak-anak,” kata Ikhsan.
Artikel Lainnya: Mengenal Macam-Macam Fobia Aneh yang Ada di Dunia
Hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebab seseorang bisa mengalami pedophobia.
Namun, ada beberapa faktor yang dipercaya menjadi alasan kenapa seseorang bisa sampai takut dan cemas melihat anak-anak, seperti berikut ini.
-
Trauma Masa Kecil
Menurut Ikhsan, punya pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan bisa jadi alasan mengapa seseorang jadi pedophobia.
Misalnya, waktu kecil orang tersebut pernah mengalami kritikan pedas atau perilaku tidak menyenangkan dari orang tua.
Rasa trauma ini bisa sampai terbawa hingga dewasa dan menganggap setiap anak akan diperlakukan sama oleh orang tuanya.
-
Didikan Orang Tua
“Cara orang tua membesarkan anak juga bisa jadi alasan lain mengidap pedophobia. Ketika orang tua terlalu overprotective atau terlalu memberi sugesti bahwa lingkungan luar itu buruk, bisa terbawa hingga dewasa,” ujar Ikhsan.
“Ia jadi takut dengan kehidupan luar, bahkan takut melihat anak-anak yang mungkin sudah ‘terpapar’ lingkungan jahat dari luar,” lanjutnya.
-
Keturunan
Punya orang tua yang juga punya ketakutan yang sama memang bisa menurun pada anak-anaknya.
Ketika Anda dibesarkan dengan orang tua yang punya ketakutan traumatis, kemungkinan besar Anda juga punya ketakutan yang sama.
Lalu, apa saja gejala yang muncul ketika Anda mengidap pedophobia?
- Keringat dingin di bagian kepala dan tangan saat melihat anak-anak, terutama saat mereka menangis atau tertawa kencang.
- Cemas dan panik.
- Merasa sakit kepala dan mual.
- Mudah merasa gerah saat berada di lingkungan anak-anak.
- Sulit bernapas.
- Jantung berdebar kencang.
- Merasa takut dan tidak nyaman ada di lingkungan yang banyak anak-anak.
- Menghindari datang ke area atau taman bermain.
Artikel Lainnya: Ini Dia Kiat Sederhana Taklukkan Fobia
Bisakah Penderita Pedophobia Punya Keturunan?
“Sangat kecil kemungkinan seorang pedophobia mau atau ingin punya keturunan. Pasalnya, ia harus menghadapi ketakutan terbesarnya dalam jangka waktu yang cukup lama, yakni hingga anak beranjak dewasa,” ujar Ikhsan,
Meski begitu, bukan berarti penderita pedophobia tidak bisa punya keturunan. Hanya saja, sangat kecil kemungkinannya dan perlu bantuan atau terapi dari tenaga ahli secara rutin.
Artikel Lainnya: Anda Takut saat Melihat Boneka? Bisa Jadi, Ini Sebabnya!
Bagaimana Cara Mengatasi Pedophobia?
Karena jarang ditemukan, pengobatannya pun belum diketahui pasti. Hanya saja, dengan melakukan metode terapi CBT (Cognitive Behavioral Therapy), bisa saja membantu mengatasi permasalahan pedophobia.
“Bisa ditekan dan lebih terkontrol rasa takutnya. Terapi CBT akan mengubah pikiran tidak rasionalnya terhadap anak-anak, sehingga pandangan orang tersebut terhadap anak-anak justru seperti normal,” jelas Ikhsan.
“Mungkin bisa juga melakukan terapi systematic desensitization. Metode ini dilakukan dengan cara mendekatkan secara perlahan sumber ketakutan dengan pengidap,” tambahnya.
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan tadi, maka jangan ragu berkonsultasi kepada psikolog. Semakin cepat diagnosisnya, semakin cepat pula penanganan yang akan didapat.
Pakai fitur Chat Premium di aplikasi Klikdokter untuk konsultasi dengan psikolog lebih mudah.
(FR/AYU)