Apa Penyebab psikopat rentan melakukan aksi kriminal? Hingga saat ini alasan tepatnya belum diketahui. Namun, baru-baru ini ramai diberitakan kasus pemerkosaan oleh Reynhard Sinaga, pria asal Indonesia yang dicap sebagai psikopat di Manchester, Inggris.
Reynhard dijuluki psikopat karena dilaporkan memerkosa 48 pria berbeda dalam kurun waktu dua tahun. Ia divonis hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan di Manchester. Menurut pengadilan Manchester, pria asal jambi ini melakukan aksinya dengan cara memberikan minuman dicampur obat bius yaitu GHB (Gamma Hydroxybutyric Acid) kepada korbannya.
Berdasarkan banyak jumlahnya korban dalam jangka waktu dua tahun, kejadian ini tentunya bukan merupakan suatu hal yang baru dilakukan oleh pelaku.
Mengenal Apa Itu Kepribadian Psikopat
Psikopat dalam dunia medis disebut sebagai kepribadian anti-sosial. Ciri-ciri psikopat yang mencerminkan anti-sosial tersebut adalah kurang berempati terhadap orang lain dan suka melanggar peraturan.
Artikel Lainnya: Ini 5 Fakta Soal Psikopat yang Tidak Diketahui Banyak Orang!
Dikutip dari Healthline, perilaku anti-sosial yang dimaksud bukan seperti seorang yang suka menyendiri atau malas berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian anti-sosial orang psikopat menggambarkan perilaku yang bertentangan dengan masyarakat serta aturan lain yang lebih umum.
Dengan kepribadian tersebut, psikopat biasanya tidak bisa mempertahankan hubungan baik dengan orang lain. Selain itu, orang psikopat diketahui sering melakukan aksi manipulatif (memengaruhi orang lain) dan juga berbohong.
Beberapa orang dengan gangguan kepribadian psikopat juga sering berurusan dengan hukum karena melakukan tindakan kriminal.
Penyebab Seseorang Punya Kepribadian Psikopat
Sampai saat ini belum jelas apa penyebab seseorang punya gangguan kepribadian psikopat. Akan tetapi, faktor genetik, pengaruh lingkungan, pola asuh, dan budaya yang berlaku dapat menjadi faktor penyebab kepribadian seseorang terbentuk, termasuk psikopat.
Artikel Lainnya: Kenali Perbedaan Pribadi Psikopat dan Sosiopat
Perlu diketahui juga bahwa kepribadian baru akan terbentuk ketika seseorang kira-kira berusia 18 tahun. Menurut beberapa kasus, anak yang mempunyai pengalaman masa kecil yang berat sampai trauma berpotensi menjadi psikopat.
Dari kasus Reynhard Sinaga ini, Anda mungkin juga bertanya-tanya, mengapa ia melakukan pemerkosaan tanpa ada rasa penyesalan, bahkan sampai dilakukan berulang kali?
Faktanya, di dalam otak manusia mempunyai sistem penghargaan. Ini fungsinya mengatur dan memunculkan perasaan nikmat. Sistem penghargaan juga diatur oleh bahan kimia di otak, yaitu dopamin. Pada orang dengan kepribadian psikopat, otak menganggap bahwa perilakunya adalah penghargaan karena menghasilkan perasaan nikmat.
Sebagai contoh, ketika Anda makan, maka sistem penghargaan di otak akan bekerja sehingga memunculkan perasaan nikmat setelahnya. Perasaan nikmat juga terjadi saat anda mengalami orgasme sehabis berhubungan seks. Maka tidak heran apabila berhubungan seks menyebabkan orang ketagihan.
Hal ini terjadi disebabkan karena otak menganggap orgasme yang dirasakan sehabis bercinta adalah sebuah penghargaan yang nikmat. Alhasil, rasa nikmat yang ia rasakan akan terus mendorong dan memotivasi orang psikopat untuk mengulangi perilakunya.
Pada orang normal, sistem penghargaan ini bisa dikendalikan karena kandungan dopamin yang bereaksi di otak seimbang dan dalam batas normal. Namun, pada psikopat, diketahui dopamin bereaksi secara berlebihan dan jumlahnya tinggi.
Tidak seimbangnya dopamine di otak inilah yang menjadi penyebab psikopat terus-menerus melakukan aksinya meskipun tergolong kriminal demi perasaan nikmat dan berharga.
(OVI/AYU)