Nama Reynhard Sinaga mencuat usai mendapat vonis penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris. Pria 36 tahun itu dinyatakan bersalah atas kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria dengan 159 dakwaan. Berbagai spekulasi pun muncul terkait kondisi kejiwaan Reynhard. Salah satunya adalah bahwa dia adalah seorang psikopat.
Dilansir dari Manchester Evening News, faktor penyebab Reynhard diyakini sebagai seorang psikopat adalah karena dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang dia lakukan tidak salah, dan atas dasar suka sama suka. Bahkan, menurut Inspektur Detektif Zed Ali yang menangani kasus ini, Reynhard sudah menjalani kehidupan ganda tersebut selama bertahun-tahun.
Psikopat, Gangguan Kepribadian Antisosial
Arti kata psikopat dalam dunia medis adalah gangguan kepribadian antisosial. Orang yang memiliki jenis kepribadian ini cenderung menunjukkan pola manipulatif dan kekerasan terhadap orang lain. Penyebabnya, orang tersebut tidak memiliki rasa empati atau tidak dapat merasakan perasaan orang lain.
Hal ini terkait dengan amigdala, yakni area otak tempat orang memproses emosi. Pada psikopat, area ini hingga 18% lebih kecil. Saat seseorang dihadapkan pada pilihan moral, seperti menolong atau mengampuni orang lain, amigdala akan menyala. Namun pada psikopat, kondisi ini minim atau bahkan tidak terjadi.
Artikel lainnya: Ini 5 Fakta Soal Psikopat yang Tidak Diketahui Banyak Orang!
Maka tak heran kalau orang dengan kepribadian psikopat cenderung melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat pada umumnya. Misalnya, tidak merasa bersalah sama sekali ketika dirinya menyakiti orang lain. Minim empati saat seseorang kesakitan atau butuh pertolongan.
Kepribadian antisosial ini biasanya mulai semakin terlihat ketika memasuki usia remaja, yaitu sekitar 15-18 tahun. Kondisi ini biasanya akan semakin perparah seiring bertambahnya usia.
Pada umumnya, psikopat memiliki beberapa ciri. Misalnya, perilaku tidak bertanggung jawab, sering berbohong, sering bermasalah dengan hukum, sulit menunjukkan empati. Orang dengan psikopat juga kerap melanggar hak orang lain, sering melukai, dan memanipulasi orang lain.
Sayangnya, hal-hal seperti ini kerap “dibungkus” dengan perawakan yang menarik dan cenderung memiliki daya tarik tersendiri. Orang-orang di sekitarnya pun tidak menyadarinya. Biasanya, kepribadian psikopat ini dapat terlihat saat mereka menjalangi hubungan percintaan yang tak pernah berhasil.
Artikel lainnya: Waspada, Ini Ciri-Ciri Psikopat dan Tempat Mereka Mencari Korban
Karena mereka tidak memiliki kapasitas untuk mencintai dengan sungguh-sungguh dan berempati, hubungan tersebut pun gagal. Tak jarang, perilaku seksual yang menyimpang dengan disertai kekerasan sering kali terjadi. Ditambah lagi, orang dengan psikopat biasanya sering bergonta-ganti pasangan. Hal ini dilakukan demi memenuhi kepuasaan dan impuls yang ada.
Perbedaan Psikopat Pria dan Wanita
Selain ciri di atas, ternyata ada pula perbedaan antara psikopat pria dan wanita. Misalnya, pria psikopat cenderung menunjukkan perilaku yang lebih agresif, seperti melakukan kekerasan terhadap orang lain.
Adapun wanita psikopat akan menunjukan perilaku yang berbeda. Mereka biasanya memanipulasi orang lain menggunakan seksualitasnya atau cenderung kasar secara verbal.
Hal lainnya yang membedakan adalah wanita psikopat cenderung memiliki kecemasan yang berlebih. Mereka pun menunjukkan perilaku menyimpang seperti memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
Mereka pada umumnya tidak memiliki kesadaran untuk memeriksakan diri. Tak heran, kondisi tersebut baru bisa dideteksi setelah mereka melakukan tindakan kriminal atau ketika sudah ada korban.
Tindakan kriminal yang dilakukan Reynhard Sinaga sebaiknya membuat Anda lebih berhati-hati pada keberadaan psikopat, baik pria maupun wanita. Meski bisa masuk pada spektrum gangguan kepribadian antisosial, psikopat sulit untuk diobati. Perlu waktu yang lama untuk mengubah pola pemikiran dan pemahaman atas norma-norma yang harus dipatuhi di masyarakat.
[HNS/RPA]