Kesehatan Mental

Perbedaan Kesepian Wajar dengan Kesepian Gejala Depresi

Tri Yuniwati Lestari, 16 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kesepian memang salah satu gejala depresi, namun tidak semua orang yang kesepian mengalami depresi. Ketahui perbedaannya di sini.

Perbedaan Kesepian Wajar dengan Kesepian Gejala Depresi

Kesepian adalah emosi atau perasaan yang wajar terjadi. Namun, gejala kesepian dapat meningkat dan menjadi tanda bahwa Anda mengalami depresi.

Bahkan, beberapa penelitian menunjukan bahwa kesepian dan depresi sering terjadi bersamaan.

Lantas, bagaimana membedakan kesepian gejala depresi dengan kesepian yang wajar terjadi? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan psikolog berikut.

1 dari 3

Cara Membedakan Kesepian Depresi dan Kesepian Wajar

Dijelaskan oleh Psikolog Ikhsan Bella Persada,M.Psi., kesepian dan depresi melibatkan perasaan yang sama, jadi tidak selalu mudah untuk mengenali mana perasaan kesepian yang biasa dan mana kesepian gejala depresi.

“Jadi untuk membedakannya memang tidak mudah, karena kesepian itu sendiri sebenarnya bagian dari gejala depresi. Tapi kita perlu tahu, rasa kesepian yang dirasakan apakah bertahan lama dan terus menerus atau tidak,” jelasnya.

Artikel Lainnya: Cara Mudah Mengatasi Kesepian

 

Psikolog Ikhsan juga menambahkan jika perasaan kesepian terjadi tidak intens, atau terjadi karena hanya dalam kondisi tertentu saja, berarti Anda hanya mengalami perasaan kesepian yang wajar.

Kesepian yang wajar biasanya terjadi akibat tidak keluar rumah atau kontak dengan orang terdekat dalam jangka waktu yang relatif lama.

Ketika sudah bertemu dan kontak, rasa kesepian tersebut akan berkurang ataupun hilang.

“Depresi itu biasanya persistent dan bertahan lama. Rasa kesepian biasanya diikuti juga dengan beberapa aspek kehidupan sehari-hari yang terganggu. Misalnya, jadi menarik diri dari lingkungan atau tidak semangat untuk melakukan apa-apa,” lanjut Psikolog Ikhsan.

Jadi, kesepian sebagai gejala depresi hadir karena adanya keinginan untuk mengasingkan diri, bukan akibat tidak punya siapa-siapa untuk diajak bicara.

Perasaan tertekan membuat seseorang mengisolasi diri dan jauh dari orang-orang terdekat. Kondisi ini kemudian memperparah perasaan kesepian.

Sementara kesepian yang wajar terjadi pada seseorang melibatkan kurangnya keintiman dalam hubungan dengan orang lain.

Dalam beberapa kasus juga disebabkan oleh tidak banyaknya orang yang peduli dengan dirinya.

2 dari 3

Apakah Kesepian Selalu Berakhir Depresi?

Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang cukup kompleks yang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Jadi, sangat sulit untuk menarik kesimpulan bahwa kesepian dapat menjadi penyebab seseorang depresi atau tidak.

Artikel Lainnya: Merasa Sepi di Tengah Keramaian? Mungkin Ini Penyebabnya

Pasalnya, perasaan sepi juga berbeda-beda. Sebagian orang yang tinggal sendiri dan jarang bertemu orang lain bisa saja tidak merasa kesepian sama sekali.

Sementara, ada sebagian orang yang banyak menghabiskan waktu dengan orang lain, namun masih merasa kesepian.

Perasaan kesepian yang tiba-tiba muncul atau tidak diketahui penyebabnya, ketika tidak terselesaikan dapat menyebabkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 juga menunjukkan bahwa rasa tidak menyukai diri sendiri bisa menghasilkan hubungan potensial antara kesepian dan depresi.

Misalnya, seseorang yang tidak menyukai bentuk fisiknya dan selalu memandang rendah harga dirinya. Ia mungkin akan malu untuk bertemu teman-teman.

Terus berpikir apakah dirinya pantas berada di dekat teman-temannya, sehingga ia enggan berkumpul bersama.Penarikan diri tersebut dapat menimbulkan perasaan kesepian yang bisa berujung depresi.

Namun, perlu digarisbawahi pula bahwa tidak semua perasaan kesepian akan berakhir depresi.

Artikel Lainnya: Punya Pasangan Tapi Merasa Kesepian, Mungkin Ini Alasannya

3 dari 3

Tanda Kesepian yang akan Berujung Depresi

Dijelaskan oleh Psikolog Ikhsan, perasaan kesepian yang perlu diwaspadai sebagai gejala depresi adalah ketika individu memilih mengisolasi diri.

Berpikir bahwa tidak ada orang yang mau menerima dirinya, sehingga membuatnya enggan berinteraksi dengan orang lain.

“Jika ada perilaku mengisolasi diri, merasa tidak tertarik untuk berinteraksi dengan  lingkungan sosial, atau merasa tidak berharga, perlu diperhatikan apakah itu tanda depresi atau bukan,” katanya.

Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, sebaiknya konsultasi ke psikolog mengenai kesepian yang dirasakan.

Manfaatkan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter untuk bertanya atau berkonsultasi lebih dalam mengenai kesehatan mental.

(PUT/AYU)

Depresi
kesehatan mental