Ketika mengikuti tes psikopat secara online bersama beberapa teman, hanya Anda yang tak lolos. Alhasil, Anda dicap sebagai psikopat dan dianggap tak normal!
Padahal selama ini, Anda tak pernah menyakiti manusia ataupun hewan lemah. Kalau sudah begini, apa yang mesti dilakukan? Apa jangan-jangan benar bahwa Anda calon psikopat hanya saja tidak sadar?
Sekilas tentang Tes Psikopat di Internet
Untuk menjawab dan menjelaskan situasi di atas, Klikdokter akhirnya mencoba salah satu tes psikopat yang tersedia di internet. Sebenarnya, tes tersebut mirip-mirip dengan tes kepribadian pada umumnya.
Awalnya, Anda akan menuliskan nama di form online tersebut. Lalu, muncul beberapa hal di bawah ini:
- Anda harus membayangkan diri sendiri terjebak dalam situasi berbahaya. Ada beberapa opsi tempat bersembunyi, Anda harus memilihnya.
- Anda juga harus memilih jawaban dari pertanyaan seputar bercermin. Ketika bercermin dan tidak puas, apa penyebab Anda merasakan hal tersebut?
- Situasi yang mesti dibayangkan selanjutnya adalah lokasi rumah kosong, gelap, dan menyeramkan. Di situ, apa yang Anda lihat? Hewan, hantu, atau orang?
- Ada juga pertanyaan seputar pisau untuk membunuh.
- Giliran pertanyaan seputar kepribadian, pengalaman, dan penilaian yang muncul. Opsi jawabannya adalah “sangat setuju”, “kadang-kadang”, dan “tidak setuju”. Misalnya, seperti:
- Apakah Anda termasuk orang yang pandai berbicara dan punya kemampuan untuk menarik perhatian seseorang?
- Apakah Anda termasuk orang yang tidak peduli dengan kata orang?
- Apakah Anda tipikal orang yang tidak mau disalahkan?
- Apakah Anda menganggap diri sendiri hebat dan tak ada tandingannya?
- Apakah Anda tidak pernah merasakan penyesalan?
- Apakah Anda punya alasan yang kuat untuk berempati?
- Apakah Anda suka berbohong?
- Di masa apa Anda merasa hidup? Masa kini, masa lalu, atau masa depan?
- Apakah Anda merasa kebanyakan orang itu bodoh?
- Apakah Anda menilai tanggung jawab sebagai beban?
- Terakhir, Anda diminta untuk memberikan skor penilaian sendiri terhadap hasil tes psikopat. Setelah selesai, muncul hasil yang menyatakan, entah Anda tidak punya kecenderungan sama sekali atau bisa jadi seorang psikopat.
Artikel Lainnya: Akuratkah Melakukan Tes Bipolar di Internet?
Perlukah Khawatir terhadap Hasil Tes Psikopat di Internet?
Apabila hasil tes Anda menunjukkan bahwa ada kecenderungan psikopat, jangan panik dulu!
Pasalnya, Ikhsan Bella Persada, M. Psi., Psikolog mengatakan, “Tes psikopat online yang gratis bisa saja memberikan hasil yang tidak valid. Hal itu tentu berbeda apabila tes untuk mengetahui psikopatnya dilakukan secara offline dan dilakukan langsung oleh ahli.”
“Pastikan lagi, apakah diagnosis antisocial personality-nya itu sudah sesuai kriteria atau hanya kecenderungan saja? Karena setiap orang, kan, memang punya kecenderungan gangguan psikologis,” tambahnya.
Jika Anda telanjur khawatir dengan hasil tes psikopat online yang sempat diikuti, cobalah untuk mengonsultasikan hal tersebut kepada yang ahli. Psikolog dan psikiater dapat membantu Anda mencari jawabannya.
“Jangan sampai, self-diagnosed sendiri dan meyakini bahwa Anda punya antisocial personality. Itu berbahaya. Orang dengan gangguan antisocial personality banyak juga yang tak menyadari bahwa mereka punya gangguan itu. Tapi biasanya, mereka sadar bahwa tindakan yang dilakukan salah atau melanggar norma,” terang Ikhsan.
Artikel Lainnya: Hasil Tes IQ Rendah Belum Tentu Anak Tidak Cerdas
Gangguan kepribadian antisosial didiagnosis berdasarkan kriteria yang dijelaskan dalam Diagnostic and Statistical Manual on Mental Disorders (DSM).
Buku tersebut digunakan oleh para profesional kesehatan mental untuk menilai kondisi pasien.
Meskipun sudah ada edisi kelimanya (DSM-5) yang diterbitkan tahun 2012 silam, beberapa ahli masih menggunakan edisi keempat (DSM-4) untuk mendiagnosis.
Dalam menilai seseorang untuk gangguan kepribadian antisosial, seorang profesional kesehatan mental akan melakukan pemeriksaan kejiwaan lengkap.
Nantinya, ahli kesehatan mental akan memberikan serangkaian pertanyaan kepada pasien tentang gejala dan perilaku mereka.
Mereka akan menanyakan seberapa parah perilaku dan gejala tersebut, seberapa sering terjadi, serta sudah berapa lama gejala tersebut ada.
Mereka juga dapat memberikan kuesioner untuk melihat apakah pasiennya memenuhi kriteria untuk gangguan mental, perilaku, kepribadian, atau lainnya.
Beberapa ahli juga terkadang menggunakan pemindaian otak serta melakukan pemeriksaan lainnya. Tujuannya, untuk mengesampingkan penyakit fisik sekaligus memperkuat diagnosis.
Kini Anda mengetahui apa yang harus dilakukan setelah mendapatkan hasil tes psikopat online.
Bila masih ada pertanyaan seputar kondisi mental, konsultasikan hal itu pada psikolog kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)