Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah gangguan kesehatan mental yang membuat seseorang memiliki perilaku perfeksionis berulang.
Kondisi tersebut dapat mengganggu keseharian, bahkan mampu menurunkan kualitas dalam berhubungan sosial dengan lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, agar kondisi tak memburuk, OCD mesti segera diobati dengan benar. Saat ini terdapat beragam terapi OCD yang bisa dipilih, mulai dari bimbingan psikolog hingga mengonsumsi obat-obatan.
Selain itu, ada pula cara mengobati OCD dengan terapi alternatif. Berikut ini beberapa contoh terapi alternatif yang dimaksud:
1. Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS)
Dijelaskan dr. Dyah Novita Anggraini, salah satu perawatan alternatif untuk penderita OCD adalah rTMS.
“rTMS membantu menambah atau mengurangi aktivitas sel-sel neuron di otak, yang diduga sebagai faktor pemicu OCD,” ucap dr. Dyah Novita.
Prosedur rTMS adalah dengan menempatkan perangkat kecil ke kulit kepala yang berdekatan dengan dahi. Perangkat ini berisi kumparan magnet kawat yang membawa arus listrik.
Aliran listrik melalui perangkat menghasilkan medan magnet, dan diyakini dapat merangsang sel-sel otak (neuron) agar lebih atau menjadi kurang aktif.
Artikel Lainnya: Terapi Kejang Listrik untuk Gangguan Mental
2. D-cycloserine
Teknik psikoterapi, seperti exposure and response prevention therapy (ERP) dinilai efektif untuk mengobati gejala OCD.
Sayangnya, perawatan itu tidak selalu membuahkan hasil. Sebab, terapi ERP memiliki tingkat kesulitan yang mungkin tidak semua penderita OCD nyaman untuk melakukannya. Selain itu, harga yang dipatok untuk terapi ini juga relatif tinggi.
Sebagai alternatif, ada sebuah terapi yang memiliki khasiat serupa dengan ERP. Terapi ini adalah dengan mengonsumsi obat D-cycloserine.
Melansir dari Very Well, konsumsi obat D-cycloserine ditemukan dapat mengurangi gejala OCD. Obat ini pun dapat digunakan untuk melengkapi terapi perilaku yang sedang dijalani.
3. Latihan Aerobik
Latihan aerobik bermanfaat untuk kesejahteraan fisik, termasuk menurunkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung maupun diabetes.
Tidak hanya itu, ada pula dugaan yang menyebut bahwa latihan aerobik dapat digunakan secara terapeutik untuk mengurangi gejala depresi derajat ringan–sedang.
Aktivitas tersebut pun diyakini bisa mengurangi kadar stres dan kecemasan secara keseluruhan. Baru-baru ini, latihan aerobik juga ditemukan dapat mengurangi keparahan gejala OCD.
Artikel Lainnya: 7 Terapi Psikologis yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental Anda
4. Deep Brain Stimulation
Penelitian dalam BMC Research Notes menyatakan, perawatan yang menargetkan sirkuit tertentu di otak dapat membantu mengurangi gejala OCD pada orang-orang dengan gejala parah dan tidak merespons pengobatan tradisional.
Manfaat tersebut konon bisa didapatkan dengan terapi deep brain stimulation untuk OCD.
Karena bersifat terapi alternatif, sebagian dari metode yang telah disebutkan mungkin akan memberikan hasil yang berbeda pada setiap orang.
Oleh karena itu, guna mengetahui pilihan terapi OCD yang terbaik, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan psikolog, psikiater, ataupun dokter.
Apabila memiliki pertanyaan seputar kesehatan mental, Anda juga bisa berkonsultasi kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/AYU)
Referensi:
- Very Well. Diakses 2022. 4 Common OCD Alternative Treatments and Therapies.
- Psychology Today. Diakses 2022. Alternative Therapies for OCD.
- Nature. Diakses 2022. Efficacy and tolerability of repetitive transcranial magnetic stimulation for the treatment of obsessive-compulsive disorder in adults: a systematic review and network meta-analysis.
- Wawancara dr. Dyah Novita Anggraini