Gangguan paranoid biasanya istilah yang digunakan banyak orang untuk mendeskripsikan masalah kesehatan mental. Padahal, gangguan mental tak cuma paranoid saja. Bahkan, banyak orang yang mempergunakan istilah ini tanpa mengenali penyakit mental tersebut lebih dulu. Sebenarnya, apa itu gangguan paranoid?
Ini yang Dimaksud Gangguan Paranoid
Dilansir dari WebMD, paranoid atau Paranoid Personality Disorder (PPD) adalah kondisi kesehatan mental yang termasuk dalam golongan Cluster A. Ini merupakan gangguan mental yang melibatkan cara berpikir yang eksentrik atau tidak biasa.
Umumnya, Paranoid Personality Disorder ini membuat Anda jadi paranoia. Anda jadi lebih sering berpikir aneh dan berkhayal. Bahkan, bisa menganggap diri Anda terkenal ataupun orang penting. Selain itu, pengidap paranoid juga menaruh kecurigaan dan tak bisa percaya terhadap orang lain. Terkadang, kecurigaannya tanpa alasan jelas.
Menurut data yang dilansir dari Medical News Today, PPD ini terjadi hingga 4,41% dari populasi. Individu dengan gangguan kepribadian paranoid ini merasa terancam oleh orang lain. Itu sebabnya, tak jarang mereka enggan mencari bantuan medis.
Artikel Menarik: 5 Gejala Fisik Anda Mengalami Gangguan Kecemasan
Tanda-Tanda Anda Terkena Gangguan Paranoid
Anda yang mengidap gangguan kepribadian paranoid biasanya memiliki sifat curiga, sulit memaafkan, dan cemburu. Beberapa dokter juga percaya individu dengan gangguan ini mempunyai sifat mementingkan diri sendiri secara berlebihan dan mudah membenci suatu hal.
Gangguan ini dapat berdiri sendiri maupun bersamaan dengan gangguan kesehatan mental lainnya. Misalnya gangguan skizofrenia, skizoafektif keadaan psikotik dari gangguan bipolar, penyakit Alzheimer’s, dan juga kerusakan otak.
Pengidap paranoid cenderung melihat orang lain sebagai ancaman. Bahkan, berpikir bahwa orang lain akan mencelakai atau menipunya. Gangguan paranoid mencegah mereka untuk membuka diri pada orang lain atau mempunyai hubungan yang dekat dengan orang lain.
Selain itu, ada beberapa tanda paranoid lain yang perlu Anda ketahui. Misalnya, meningkatnya kewaspadaan, sensitif terhadap kritik, agresif, emosi yang keras, dan ingin selalu sendiri atau bekerja sendiri. Masalah penggunaan barang-barang terlarang juga menjadi tanda seseorang mengalami gangguan mental tersebut.
Artikel Menarik: Antara Pria dan Wanita, Siapa Lebih Rentan Terserang PTSD?
Apa Penyebab Gangguan Paranoid Terjadi?
Perlu Anda ketahui, banyak penelitian yang dilakukan untuk menginvestigasi penyebab dari gangguan kepribadian. Memang sangatlah sulit menentukan penyebab dari salah satu gangguan kepribadian seperti paranoid.
Menurut sejumlah penelitian medis, terdapat hasil yang konsisten bahwa trauma pada masa kecil merupakan salah satu faktor risiko dari gangguan kepribadian ini. Peneliti juga menemukan faktor-faktor lainnya yang menyebabkan gangguan kepribadian ini muncul pada remaja dan dewasa.
Umumnya, faktor-faktor lainnya adalah diabaikan secara emosi, fisik, supervisi, serta kemarahan orang tua yang ekstrem. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan faktor risiko dari gangguan kepribadian ini.
Cara Mengatasi Gangguan Paranoid
Anda yang mengidap paranoid bisa mengonsumsi obat-obatan atau psikoterapi. Tujuan dari terapi adalah untuk mendorong mereka untuk mempercayai orang lain. Selain itu, meningkatkan kesetiaan, mau memaafkan orang lain, mengurangi marah dan permusuhan terhadap penghinaan.
Gangguan kepribadian paranoid dapat menurunkan kualitas hidup dan mempengaruhi hidup orang-orang di sekitar pengidapnya. Terkadang, pengidapnya dapat bersifat agresif dan berbahaya. Apabila ada orang-orang di sekitar Anda mengalami masalah mental ini, segera bawa mereka ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
(AYU/RPA)