Kesehatan Mental

Sering Marah dan Gelisah Tanpa Sebab? Waspada Mengalami Agitasi!

Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, 16 Nov 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Merasa jengkel dan marah tanpa sebab bisa menjadi tanda agitasi. Ketahui informasi lebih lanjut mengenai agitasi dengan membaca ulasan ini.

Sering Marah dan Gelisah Tanpa Sebab? Waspada Mengalami Agitasi!

Pernahkan kamu mendadak merasa tidak tenang dan gelisah tanpa alasan yang jelas? Kondisi ini dikenal dengan agitasi. Agitasi adalah perasaan gelisah, jengkel, atau gugup yang membuat kamu merasa tidak tenang dan cemas.

Umumnya, gelisah tanpa sebab menurut psikologi disebabkan oleh respons kamu terhadap stres. Agitasi bisa menjadi gejala gangguan mood (suasana hati) yang muncul sebagai respons terhadap stres yang berasal dari diri sendiri maupun lingkungan.

Terkadang agitasi bisa pula muncul tanpa pemicu apa pun. Kemunculannya bisa secara perlahan maupun mendadak. 

Gejala agitasi yang biasanya muncul, seperti gelisah, gugup, bicara berlebihan, tidak responsif terhadap orang lain, mudah tersinggung, dan mengamuk. Agitasi juga bisa menimbulkan gerakan yang tidak disadari dan tanpa tujuan, seperti berjalan mondar-mandir, meremas-remas tangan, serta menggoyangkan kaki atau tangan tanpa disengaja.

Karena besarnya pengaruh alam bawah sadar dalam merespons stres, maka penyebab agitasi perlu disadari dan digali lebih dalam. Di bawah ini sederet kemungkinan penyebab agitasi alias gelisah tanpa sebab yang perlu diwaspadai:

1. Stres yang Tidak Dikelola dengan Baik

Mengapa Orang Mudah Marah

“Bisa jadi itu salah satu gejala mental serius seperti skizofrenia atau bipolar disorder,” tambah psikolog Ikhsan. Melansir WebMD, efek dari agitasi meliputi:

  • Suasana hati tidak enak.
  • Mudah tersinggung.
  • Tidak sabar.
  • Berkata kasar.
  • Gugup. 
  • Berperilaku agresif dan keras kepala.
  • Bergerak tanpa tujuan seperti mondar-mandir.

Untuk mengetahui pemicu atau faktor penyebab agitasi, dokter dapat mengajukan pertanyaan mengenai riwayat kesehatan, gaya hidup, serta gejala lain yang pasien alami.

Apabila agitasi dicurigai akibat gangguan mental, pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik atau tes berikut ini:

  • Tes darah untuk memeriksa ketidakseimbangan hormon.
  • Tes urine atau tes cairan tulang belakang untuk memeriksa kondisi kelainan tertentu.
  • Pada beberapa kasus, dokter dapat menyarankan CT scan atau MRI scan untuk mengetahui adanya gangguan di otak.

Artikel Lainnya: Kenapa Orang Mudah Marah Saat Lapar? Ini Faktanya

Anda Suka Marah? Hati-hati Paru-paru Cepat Tua!

Skizofrenia disertai dengan gejala psikotik (halusinasi atau delusi) dapat menyebabkan penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri. 

Akibatnya, pengidap skizofrenia merasa tidak aman dan terancam oleh lingkungannya. Risiko munculnya agitasi pada orang dengan skizofrenia menjadi lebih besar.

Artikel Lainnya: Jangan Ditahan Terus, Ini Manfaat Marah bagi Kesehatan

5. Ketergantungan dan Gejala Putus dari Adiksi

Adiksi berdampak pada kontrol diri dan emosi seseorang. Contoh adiksi adalah ketergantungan alkohol, pornografi, atau obat-obatan. 

Adiksi membuat penderitanya merasa gelisah ketika tidak memperoleh apa yang diinginkan. Agitasi biasanya sering muncul pada orang yang ketergantungan dan sedang putus dari adiksi yang diderita.

6. Gangguan Saraf

Tumor otak dan gangguan saraf lainnya dapat berdampak pada kondisi emosional penderitanya. Gangguan saraf bisa jadi penyebab seseorang mengalami agitasi ketika menghadapi tekanan.

7. Gangguan Spektrum Autisme

Gangguan spektrum autisme ditandai dengan adanya kendala dalam berkomunikasi, berperilaku, dan bersosialisasi. Autisme dapat menjadi penyebab agitasi. 

Akibatnya, anak-anak maupun orang dewasa pengidap autisme bisa mengalami tantrum, berperilaku agresif, dan impulsif.

Artikel Lainnya: Langsung Marah Saat Dinasihati, Apa Termasuk Gangguan Psikologis?

8. Nyeri Tubuh

Sejumlah penelitian menemukan bahwa nyeri tubuh akibat penyakit tertentu dapat membuat penderitanya mengalami agitasi. Kondisi ini salah satunya sering ditemui pada penderita demensia

Demensia adalah gangguan yang menyebabkan penurunan fungsi otak sehingga penderitanya kesulitan mengingat, sering agitasi, merasa kebingungan, sulit berkomunikasi, dan paranoid. Bahkan dalam beberapa kasus, pengidap demensia mengalami gejala halusinasi. 

Apabila kamu sering merasa gelisah tanpa sebab, coba konsultasikan kepada psikolog lewat layanan Tanya Dokter. #JagaSehatmu dengan mengunduh aplikasi KlikDokter untuk mengikuti informasi lengkap dan tepercaya seputar kesehatan mental lainnya.

(ADT/JKT)

Stres
kesehatan mental