Kesehatan Mental

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan ADHD dan OCD

Tri Yuniwati Lestari, 03 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Banyak yang masih keliru ketika membedakan ADHD dengan OCD. Ketahui perbedaan serta hubungan di antara keduanya lewat ulasan ini.

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan ADHD dan OCD

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan obsessive compulsive disorder (OCD) merupakan gangguan mental yang memiliki kemiripan gejala. 

Contohnya, orang dengan ADHD dan OCD sering sulit fokus atau susah memperhatikan suatu hal dalam waktu lama. Sekilas, gejala kedua gangguan mental tersebut juga sulit untuk dibedakan. 

Kendati mempunyai kesamaan gejala, OCD dan ADHD adalah kondisi yang berbeda. 

Untuk tahu perbedaan serta persamaan antara ADHD dan OCD, Anda bisa menyimak ulasan berikut ini. 

Artikel Lainnya: Kenali Perbedaan Gejala ADHD pada Anak Laki-laki dan Perempuan

1 dari 2

Persamaan Gangguan ADHD dan OCD

Dikutip dari Very Well, ADHD dan OCD sama-sama disebabkan oleh gangguan pada lobus frontal otak.

Kondisi ADHD disebabkan oleh kurangnya aktivitas otak akibat jumlah zat dopamin dan norepinefrin yang tidak mencukupi. 

Sementara itu, OCD disebabkan oleh aktivitas otak yang berlebihan dan ditandai dengan kelebihan zat serotonin. 

Dalam beberapa kasus, orang dengan ADHD juga dapat mengalami gangguan OCD. Tak heran bila kesalahan diagnosis dapat terjadi ketika dokter atau psikiater  memastikan gangguan OCD atau ADHD. 

Berikut adalah beberapa kesamaan gejala ADHD dan OCD:

  1. Sulit Memusatkan Perhatian dan Mengatur Waktu

Melansir dari Healthline, tes pemindaian menunjukkan bahwa orang dengan ADHD dan OCD menghasilkan aktivitas atipikal di jalur saraf yang sama, yaitu di area frontostriatal.

Ketika area frontostriatal tidak berfungsi baik, seseorang akan sulit untuk melakukan hal-hal berikut ini:

  • Mengambil keputusan.
  • Mengingat sesuatu hal.
  • Merencanakan tujuan.
  • Beralih dari satu tugas ke tugas lainnya.

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog turut menambahkan bahwa keduanya sama-sama sulit dalam mengatur waktu. 

“Orang dengan ADHD kesulitan karena faktor ketidakmampuan pada masalah perkembangan atau di area kognitifnya (berpikir). Sementara itu, penderita OCD tidak mampu karena adanya gangguan kecemasan,” jelas psikolog Ikhsan. 

  1. Sulit Fokus 

Salah satu ciri ADHD adalah sulit fokus atau tidak mampu memperhatikan suatu hal dalam jangka waktu tertentu.

Contohnya, jika seseorang memanggil nama mereka, mungkin mereka tidak akan mendengar karena terdistraksi oleh hal lain.

Gangguan OCD juga bisa membuat seseorang tampak abai atau lalai terhadap suatu hal. Hal itu disebabkan oleh obsesi mereka saat mengerjakan sesuatu berulang-ulang sehingga sulit untuk fokus dengan kondisi di sekitarnya.

Artikel Lainnya: Kenali Gejala Umum ADHD pada Anak

  1. Dapat Memicu Kemarahan, Kecemasan, dan Depresi

Stres dapat memperburuk gejala ADHD dan OCD. Tak hanya itu, kondisi ADHD dan OCD dapat membuat penderitanya mengalami kecemasan. Dalam beberapa kasus, kondisi ADHD dan OCD juga bisa memicu depresi. 

Orang dengan kedua kondisi tersebut pun bisa merasakan kemarahan yang intens dan terjadi terus-menerus. Akibatnya, gangguan mental tersebut dapat memicu seseorang berperilaku agresif.

  1. Sama-Sama Memiliki Gangguan Tidur

Beberapa penelitian menunjukkan sebanyak 70 persen orang dengan OCD mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya. Orang dengan ADHD pun dapat memiliki masalah tidur serupa. 

Berikut adalah beberapa gangguan tidur yang dialami oleh orang dengan ADHD dan OCD:

  • Sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome).
  • Obstructive sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur.
  • Insomnia.

Ketika kurang tidur, gejala OCD atau ADHD yang dialami seseorang dapat semakin memburuk. 

  1. Disebabkan atau Diperparah oleh Trauma

Masih diwartakan dari Healthline, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara trauma masa kanak-kanak dengan kondisi ADHD dan OCD. 

Beberapa orang yang menderita OCD mengaku pernah mengalami trauma sewaktu kecil. 

Lalu, gejala ADHD pada anak-anak yang berlanjut hingga dewasa dapat disebabkan oleh peristiwa traumatis seperti pelecehan atau pernah ditelantarkan.

2 dari 2

Perbedaan ADHD dan OCD

Meski memiliki beberapa kesamaan gejala, namun OCD dan ADHD merupakan kondisi yang berbeda.

Psikolog Ikhsan menjelaskan bahwa ADHD adalah gangguan kesulitan dalam memusatkan perhatian, sulit fokus, dan sulit mengendalikan dorongan diri sehingga seseorang dapat bersikap hiperaktif. 

Artikel Lainnya: Gangguan Jiwa yang Sering Menyerang Pria

Sedangkan OCD pada dasarnya merupakan gangguan kecemasan yang ditunjukkan dengan bersikap obsesif dan berperilaku kompulsif atau perilaku berulang-ulang. 

“Jadi ADHD dan OCD itu sangat berbeda. ADHD disebabkan oleh satu gangguan saraf di otak dan OCD karena gangguan psikologis, yaitu gangguan kecemasan,” ucap psikolog Ikhsan. 

Menurut psikolog Ikhsan, perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan oleh psikiater guna mendiagnosis gangguan mental.

Jika Anda atau orang terdekat memiliki beberapa ciri-ciri dari ADHD atau OCD, sebaiknya lakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog langsung melalui layanan LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/AYU)

OCD
kesehatan mental
ADHD