Kesehatan Mental

Sindrom Good Girl, Penyebab Wanita Sulit Bahagia

Ayu Maharani, 17 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Wanita yang selalu berusaha menjadi sosok terbaik dapat memicu munculnya sindrom good girl. Kenali, waspadai, dan atasi sebelum berdampak bagi kesehatan.

Sindrom Good Girl, Penyebab Wanita Sulit Bahagia

Sejak kecil mungkin Anda diajarkan untuk menjadi wanita yang bersikap baik di segala kondisi. Hal tersebut memang tidak salah, karena sikap baik dan santun membuat sosok Anda diterima di masyarakat.

Namun ada kalanya, wanita yang berbuat baik secara berlebihan malah bisa menyebabkan kerugian. Kondisi ini dikenal dengan istilah sindrom good girl.

Apa Itu Sindrom Good Girl?

Sindrom good girl merupakan suatu kondisi mental seorang wanita yang selalu takut untuk mengecewakan orang lain.

Mereka akan selalu bertindak positif agar tidak dinilai buruk, namun tidak menyadari bahwa sikapnya tersebut bisa menghancurkan dirinya sendiri.

Adapun ciri-ciri wanita dengan sindrom good girl, antara lain:

  • Selalu mengatakan “ya” dan sanggup serta selalu menuruti perkataan orang lain.
  • Tidak mau mengganggu dan membuat orang lain sedih sama sekali.
  • Perfeksionis, merasa harus berprestasi, dan sering cemas.
  • Sangat memerhatikan pendapat orang lain.
  • Sangat taat terhadap peraturan, sekalipun itu adalah aturan kecil yang tidak penting.
  • Bangga pada diri sendiri ketika mampu membantu orang lain, sekalipun dia mengorbankan dirinya sendiri.
  • Cenderung kaku karena enggan mengeluarkan perasaan terdalam.
  • Terus-menerus memberi meski tidak pernah diberi.

1 dari 3

Apa Penyebab Sindrom Good Girl?

Menurut Ikhsan Bella Persada, M. Psi.,Psikolog, penyebab sindrom good girl adalah pengalaman masa kecilnya.

“Sejak kecil si anak sudah dibentuk sebagai sosok yang harus patuh dan menurut dengan orang lain, agar orang lain itu merasa bahagia ketika individu tersebut menuruti keinginannya,” jelas Ikhsan.

“Hal seperti itu akhirnya terus ditanam dan dibawa hingga dewasa. Alhasil, dia berusaha untuk selalu memenuhi harapan atau keinginan orang lain supaya dibilang sebagai sosok yang baik (good girl). Padahal, ini sebenarnya tidak baik juga buat dia sendiri,” sambungnya.

Sindrom good girl dikatakan tidak baik, karena pelakunya akan terus memendam emosinya sendiri dan bergantung dengan kebahagiaan orang lain. Dia menjadi tidak paham bahwa bahagian yang paling sejati datang dari diri sendiri.

Orang yang mengalami sindrom good girl akan sangat lelah dan stres berat karena terlalu banyak memikirkan orang lain.

Dia jadi tak mengetahui apa yang diinginkan. Jika terus dibiarkan, bukan tak mungkin ia akan mengalami depresi dan kebaikannya hanya akan sia-sia.

Artikel Lainnya: Kenali Venustraphobia, Sebuah Ketakutan terhadap Para Wanita Cantik!

2 dari 3

Kenapa Banyak yang Tak Menyadari Sindrom Good Girl?

Sindrom good girl sebenarnya bukan masalah yang baru. Lantas, kenapa banyak tak menyadari atau justru tidak apa-apa dengan masalah tersebut?

“Ada yang merasa betah-betah saja dengan menjadi orang baik yang kelewat baik, karena dia merasa dirinya pantas untuk membahagiakan orang lain. Biasanya yang seperti ini memang memiliki self-esteem yang rendah,” tutur Ikhsan.

“Kalau orang lain senang, aku juga senang. Dia sampai tidak memikirkan bahwa dirinya juga perlu didengarkan atau dipenuhi kebutuhannya,” tegasnya..

Membutuhkan proses yang panjang untuk bisa mengubah pola pikir dan perilaku seperti itu.

“Coba lebih asertif (tegas) untuk menyampaikan apa yang sebenarnya dirasakan. Itu sangat penting sebagai langkah utama lepas dari dari good girl syndrome,” saran Ikhsan.

Artikel Lainnya: Memasak Bisa Bikin Hati Bahagia

3 dari 3

Cara Mengatasi Sindrom Good Girl

Dilansir Psychology Today, seorang coach dan penulis Happiness is Here dan Screw Finding Your Passion, Susanna Newsonen MAPP mengatakan, ada beberapa cara untuk tidak menjadi orang baik yang berlebihan.

1. Mintalah Apa yang Diinginkan dan Pantas Didapatkan

Sebuah studi oleh Harvard Business Review menunjukkan, hanya 7 persen wanita lulusan MBA yang berusaha menegosiasikan gaji mereka dengan perusahaan tempatnya bekerja.

Bagaimana dengan pria? Sebanyak 57 persen dari mereka bernegosiasi! Mulai sekarang, ketika Anda ingin mengerjakan proyek baru, coba diskusikan dengan atasan.

Ingin kenaikan gaji? Berikan alasan kepada atasan. Ingin perilaku yang lebih baik dari teman yang tidak pengertian? Langsung beritahukan pada mereka.

2. Berani Katakan “Tidak”

Anda tidak bisa mengiyakan semua hal. Anda pun tidak bisa membantu atau menyenangkan semua orang. Anda tetap harus memikirkan diri sendiri.

“Jika tidak, tak akan ada yang tersisa. Pada akhirnya Anda tidak akan dapat membantu siapa pun, termasuk diri sendiri,” kata Newsonen.

Artikel Lainnya: 8 Penyebab Anda Mengalami Mood Swing

3. Berani Bicara

Abaikan setiap orang yang tidak menghormati Anda. Saat ada orang yang mencoba mengubah Anda, beri tahu mereka bahwa Anda senang dengan diri sendiri.

Jika Anda tidak angkat bicara, tak ada yang akan mendengar. Jika Anda tidak menetapkan batasan, orang akan terus mendorongnya. Anda harus berani!

4. Hidup dengan Pilihan Sendiri

Tidak ada yang salah dengan menjalani hidup sesuai dengan pilihan sendiri. Anda bisa menjadikannya sebagai pengalaman apa pun hasilnya nanti.

Tidak perlu sombong. Tetap dengarkan masukan orang lain yang peduli dengan Anda. Jadikan itu sebagai bahan pertimbangan, sehingga Anda bisa menghadapi yang terburuk.

5. Jadi Pribadi Kuat Tak Mesti Kasar

Tak lagi jadi orang baik yang berlebihan bukan berarti Anda berubah jadi wanita kasar. Tetaplah sopan, perhatian, dan hormat dengan sewajarnya.

Kenali, dan segera atasi sindrom good girl sebelum menyebabkan kehancuran pada diri sendiri.

Bila masih ada pertanyaan seputar stres, cemas, depresi, atau gangguan psikis lain, Anda bisa berkonsultasi langsung pada ahlinya melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

kesehatan mental