Rasa sedih pasti pernah dirasakan semua orang, baik pria dan wanita. Entah itu karena kematian orang terdekat, putus cinta, atau konflik dengan pasangan. Rasa sedih yang berkelanjutan dan semakin dalam ini dapat berujung pada depresi. Lantas, apakah tanda depresi yang dialami pria sama dengan wanita?
Faktanya, depresi merupakan hal yang banyak ditemukan pada pria. Menurut American Psychological Association, diperkirakan bahwa sekitar 9 persen pria di Amerika Serikat mengalami perasaan yang berhubungan dengan depresi atau ansietas setiap harinya. Selain itu, sekitar 30,6 persen pria pernah mengalami periode depresi sebelumnya.
Kenali gejala depresi
Depresi merupakan suatu gangguan suasana hati atau mood yang dapat memengaruhi pikiran, perasaan, tubuh, dan perilaku seseorang. Kondisi ini dua kali lipat lebih sering ditemui pada wanita dibandingkan pria.
Secara umum, depresi dapat ditandai dengan adanya dua dari tiga gejala utama, yakni penurunan energi, kehilangan minat untuk melakukan hal-hal yang biasanya disenangi, serta kesedihan atau rasa hampa yang berkepanjangan.
Namun, kondisi ini juga dapat disertai dengan sederet gejala lainnya, seperti gangguan pola tidur, gangguan pola makan, dan penurunan atau peningkatan berat badan. Yang perlu diingat, tidak setiap orang yang depresi akan mengalami semua tanda tersebut.
Beberapa gejala umum depresi adalah:
- Rasa sedih, rendah diri, bersalah, atau hampa
- Hilangnya minat dan kesenangan pada saat melakukan hal yang disukai
- Perubahan pola makan dan berat badan
- Perubahan pola tidur
- Rasa agitasi atau kelelahan
- Kesulitan berkonsentrasi
Tanda-tanda depresi pada pria
Beberapa tanda dan gejala dari depresi pada pria dapat serupa dengan yang terjadi pada wanita. Namun, penelitian menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan yang lebih tinggi dibandingkan wanita untuk merasa marah, menunjukkan perilaku agresif, dan melakukan penyalahgunaan zat.
Para pria juga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mencari penanganan depresi dibandingkan wanita. Oleh karena itulah, ada cukup banyak pria dengan depresi yang belum terdiagnosis.
Meski lebih sering ditemukan pada wanita, angka kejadian bunuh diri pada pria empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan wanita. Salah satu alasan dari temuan tersebut adalah pria memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mencari bantuan tenaga kesehatan jiwa profesional dan terdiagnosis mengalami depresi. Sementara itu, depresi yang berat dapat menyebabkan seseorang memiliki keinginan untuk merenggut nyawanya sendiri.
Terdapat beberapa tanda dan gejala perilaku yang dapat berbeda antara pria dan wanita. Misalnya, pria dengan depresi berkecenderungan lebih tinggi untuk mengonsumsi alkohol atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang. Mereka juga lebih mungkin untuk menunjukkan agresivitas serta perilaku berisiko.
Beberapa hal yang lebih sering diamati pada pria dengan depresi bila dibandingkan dengan wanita adalah:
- Mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya
- Menghindari situasi sosial atau interaksi dengan anggota keluarga
- Bekerja secara obsesif tanpa perlu beristirahat
- Mengalami kesulitan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban di tempat kerja atau di rumah
- Tidak dapat mempertahankan hubungan baik
- Melakukan tindakan berisiko yang tidak biasanya, seperti berjudi atau praktik seks yang tidak aman
- Percobaan bunuh diri
Sebagian gejala dan tanda depresi pada pria dan wanita dapat serupa, tapi untuk beberapa hal dapat cukup berbeda. Karena itu, bila ada seseorang di sekitar Anda yang menunjukkan beberapa tanda di atas, Anda dapat menolong dengan mengajaknya untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jiwa profesional. Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan diagnosis dan penanganan yang paling sesuai.
[HNS/ RVS]