Kesehatan Mental

Tertawa saat Tidur atau Hypnogely, Wajar atau Tidak? Ini Faktanya!

Ayu Maharani, 05 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada yang bilang pengaruh mimpi, ada juga yang menganggap sebagai hal “aneh”. Jadi, tertawa saat tidur alias hypnogely, normal atau tidak, ya?

Tertawa saat Tidur atau Hypnogely, Wajar atau Tidak? Ini Faktanya!

Bagaimana saat Anda melihat seseorang tertawa saat tidur? Jika hanya sekali dua kali, mungkin itu bisa dianggap sebagai hal yang lucu. Tapi, kalau terus-menerus dan hampir tiap malam orang tersebut tertawa saat tidur, lama-lama pasti Anda merasa tak nyaman, bukan? 

Lantas, apakah kondisi tertawa saat tidur dapat digolongkan sebagai sesuatu yang normal, atau merupakan pertanda dari adanya kondisi medis tertentu?

Tertawa saat Tidur, Wajar atau Tidak?

Perlu Anda ketahui dulu bahwa penyebab paling umum dari tertawa saat tidur atau hypnogely adalah pengaruh mimpi yang aneh. 

Keadaan tersebut sebenarnya tak cuma menyebabkan tertawa saat tidur saja. Ini karena jika yang dialami adalah mimpi menyedihkan, orang tersebut juga mungkin saja menangis. 

Hal itu senada dengan yang dikatakan Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog. Menurutnya, tertawa saat tidur merupakan respons dari mimpi yang sedang dialami. Jika memang penyebabnya adalah mimpi lucu, maka hypnogely terbilang normal. 

Lebih lanjut, Ikhsan juga mengatakan bahwa tertawa saat tidur sering kali dialami oleh bayi. Meski demikian, orang dewasa pun bisa mengalami hal ini. 

Intinya, selama keadaan tertawa saat tidur adalah respons dari mimpi dan terjadi hanya sesekali, itu merupakan kondisi wajar dan tak perlu terlalu dikhawatirkan. 

Artikel Lainnya: 6 Cara Mudah Tingkatkan Kesehatan Mental

1 dari 3

Tidur Tertawa Akibat REM Sleep Behaviour Disorder

Ada kalanya, hypnogely terjadi secara berulang dan cukup mengganggu. Kondisi ini terus-menerus terjadi, membuat Anda sering terbangun dan bikin istirahat berkurang. 

Berdasarkan Ikhsan, kondisi seperti itu tak lagi dapat dikatakan sebagai sesuatu yang wajar. 

Tertawa saat tidur yang terjadi secara berulang dan sampai menyebabkan gangguan yang bermakna disebut REM Sleep Behaviour Disorder (RBD)

Kondisi tersebut membuat mereka memperagakan isi mimpi dengan gerakan fisik yang nyata. 

Bahkan, kondisi itu pun bisa sampai mencederai orang tersebut ataupun orang lain di sekitarnya. Jika ini tidak segera diatasi, kondisinya cenderung semakin buruk dari waktu ke waktu.

Fakta menyebut bahwa kurang dari 1% populasi dunia mengalami REM Sleep Behaviour Disorder (RBD). Secara garis besar, kondisi ini lebih sering ditemukan pada pria berusia 50-60 tahun ke atas. 

2 dari 3

Orang dengan Masalah Neurologis Lebih Berisiko Mengalami Tidur Tertawa

Penderita masalah neurologis, seperti Parkinson atau multiple system atrophy, memiliki kemungkinan 50% lebih tinggi untuk mengalami RBD ketimbang mereka yang tidak memiliki masalah saraf tersebut.

Peminum alkohol kelas berat dan orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu juga lebih berisiko mengalami RBD.

Untuk mendiagnosis RDS, dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan lewat studi tidur semalam yang disebut polysomnogram

Jika memang benar Anda mengalami RBD, maka pengobatan yang umumnya diberikan adalah obat antikonvulsan.

Supaya gangguan tidur yang satu itu tidak sampai mencelakai penderitanya, para ahli merekomendasikan kamar tidur dibuat seaman mungkin. 

Misalnya saja, memindahkan meja, jam, lampu, atau benda-benda lainnya dari sisi tempat tidur.

Artikel Lainnya: Kenali 10 Jenis Gangguan Tidur Paling Umum

3 dari 3

Tertawa saat Tidur juga Bisa Dipicu oleh Stres

Siapa sangka bahwa emosi negatif yang dirasakan sepanjang hari juga bisa membuat Anda tertawa saat tidur. 

“Orang yang tertekan, stres, dan punya kecemasan berlebih dampaknya bisa ke masalah tidur, salahnya tidur sambil tertawa atau melakukan gerakan-gerakan yang tak dia sadari,” tutur Ikhsan.

Menurut Ikhsan,  masalah hypnogely ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Karenanya, jika terjadi terus-menerus, pasti ada beberapa faktor yang memengaruhi. 

“Akan lebih baik jika diperiksakan ke dokter. Ini khususnya dilakukan oleh seseorang yang sangat sering mengalaminya, mengganggu istirahat atau orang di sekitarnya,” ujar Ikhsan.

“Ke dokter terlebih dahulu buat dilihat apakah ada masalah neurologis atau tidak, dan lain sebagainya. Kalau tak ada masalah medis, baru periksakan ke psikiater atau psikolog,” sambungnya. 

Ikhsan juga menambahkan, untuk meminimalkan kekambuhan hypnogely, Anda bisa melakukan relaksasi sebelum beristirahat. 

Mengatur napas dan perasaan memang penting dilakukan buat orang-orang yang punya masalah tidur. 

Tertawa saat tidur dapat dikatakan normal apabila terjadi sesekali saja dan hanya dipicu oleh mimpi lucu atau aneh. Sedangkan, jika berlangsung terus-menerus dan sampai mengganggu kehidupan Anda, lebih baik periksakan diri ke dokter. 

Bila Anda masih punya pertanyaan seputar tidur tertawa, masalah tidur, ataupun masalah kesehatan lainnya, langsung saja konsultasikan hal tersebut lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter

(NB/AYU)

kesehatan mental