Punya atlet jagoan di Asian Games 2018? Menyaksikan tim atau atlet jagoan berlaga mungkin tidak setegang ketika Anda sendiri yang bermain, tetapi rasanya kurang lebih mirip. Meski hanya menjadi penonton, Anda bisa ikutan stres. Karena itu, ada baiknya Anda tahu cara mengelola emosi yang melonjak ketika atlet jagoan kalah bertanding.
Pertandingan bulu tangkis antara pemain tunggal putra Indonesia Anthony Ginting melawan wakil Cina Shi Yuqi, Rabu (22/8) malam di Istora Senayan, juga menguras emosi penonton. Pertandingan harus berhenti dengan skor akhir Shi menang 21-14, 21-23, dan 20-21 (Ginting retired/ cedera). Anthony Ginting harus ditarik keluar karena cedera kram di kedua pahanya.
Mengapa Anda bisa ikut stres meski hanya menjadi penonton?
Bila Anda tergolong pendukung yang fanatik atau merasa menjadi bagian dari tim atau atlet tertentu, luapan emosi akan sangat intens saat mereka kalah bertanding. Mungkin itu pula yang dirasakan para penggemar Anthony Ginting saat atlet itu akhirnya “menyerah” pada kram yang membuatnya tidak bisa bertanding.
Rasanya kurang lebih hampir sama seperti saat jagoan Anda menang. Anda tentu ikut merasakan kegembiraan dan sukacita yang luar biasa. Bisa jadi para pendukung atlet wushu Indonesia, Lindswell Kwok, juga merasakan luapan suka cita tersebut ketika Lindswell meraih medali emas.
Respons ini sesungguhnya normal dan dipengaruhi oleh zat kimia otak, yang mengatur emosi dan suasana hati seseorang. Hormon juga berperan. Saat atlet jagoan kalah, otak akan memicu pengeluaran hormon kortisol, atau hormon stres, dari kelenjar anak ginjal. Selanjutnya, respons tubuh terhadap stres akan mengurangi produksi serotonin dalam otak yang berefek meningkatkan rasa marah dan makin membuat depresi.
Sebaliknya, saat atlet jagoan bermain bagus bahkan menang, otak akan melepaskan dopamin, yang membuat seseorang merasa puas dan senang.
Selain pengaruh hormon-hormon ini, ditemukan bahwa otak memiliki saraf-saraf khusus yang disebut dengan mirror neurons. Saraf-saraf ini memungkinkan seseorang untuk berempati, mampu menempatkan diri pada posisi orang lain dan membayangkan apa yang mereka alami pada momen tertentu.
Saat menonton atlet jagoan bertanding, Anda pun dapat merasakan sebagian yang mereka rasakan. Perasaan-perasaan ini pun semakin kuat bila Anda merasa dekat dan mengenal mereka.
Agar tidak stres saat atlet jagoan Anda kalah
Oleh sebab itu, perasaan marah, kesal, atau kecewa akibat kekalahan atlet yang dijagokan sangat bisa memicu stres bahkan depresi. Untuk mencegahnya, lakukan tujuh tips berikut ini:
- Terima perasaan Anda. Bila Anda marah, kesal, atau kecewa akibat kekalahan atlet jagoan, tak perlu menyangkal perasaan itu. Beri diri Anda waktu untuk melampiaskan rasa kecewa.
- Kecewa boleh, tetapi emosi harus tetap terkontrol. Bagaimanapun, itu hanyalah sebuah pertandingan dan Anda hanyalah penonton. Rasa marah atau sedih tidak boleh berlanjut menjadi perilaku merusak. Bila Anda berada di arena, silakan berteriak untuk melampiaskan emosi. Namun, hindari meneriaki, melempari, apalagi berkelahi dengan pendukung tim atau atlet lain.
- Ngobrol dengan teman yang juga penggemar tim atau atlet yang sama. Lebih baik rasa kecewa ditanggung bersama-sama daripada sendiri. Anda juga bisa bergabung dalam fans club atau forum-forum online untuk berdiskusi dengan sesama penggemar.
- Lampiaskan dengan makan. Makanan dapat memberikan kenyamanan saat Anda merasa kecewa. Hanya saja, pastikan Anda memilih makanan yang sehat seperti yoghurt, keju, makanan yang direbus, buah-buahan, atau salad sayuran. Bila ingin yang manis-manis, pilihlah dark chocolate. Gunakan pula piring yang lebih kecil agar tidak makan berlebihan.
- Alihkan perhatian Anda. Setelah atlet jagoan kalah bertanding, segera matikan televisi agar rasa kecewa Anda tidak berlarut-larut. Kemudian, lakukan sesuatu yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian Anda, seperti membaca buku, memasak, ke bioskop atau melakukan apa pun yang tidak berhubungan dengan pertandingan tadi.
- Olahraga dapat mengurangi stres dan rasa kecewa, sekaligus memberikan tenaga tambahan. Lakukan olahraga apa pun yang disuka, yang penting Anda mampu dan mudah dilakukan.
- Tetaplah optimis. Di dunia olahraga, pasti selalu ada pertandingan-pertandingan berikutnya. Ini berarti ada kesempatan lain untuk menang. Daripada berkutat dengan pikiran bahwa atlet jagoan kalah hari ini, pikirkan bahwa masih ada pertandingan berikutnya yang bisa dimenangkan.
Di dalam pertandingan, kalah dan menang adalah hal yang biasa. Tim atau atlet yang Anda dukung di Asian Games pasti pernah mengalami keduanya. Bagi penggemar yang fanatik, kekalahan atlet jagoan akan selalu mengecewakan tapi jangan terlalu larut ke dalam perasaan itu. Lagi pula, pertandingan olahraga dimaksudkan untuk menghibur penonton, sebagai salah satu cara untuk mengalihkan pikiran Anda dari kepenatan hidup, dan bukan malah membuat semakin stres.
[RS/ RVS]