Berpikir positif adalah aktivitas berpikir yang bertujuan untuk membangun dan membangkitkan aspek positif dalam diri, baik itu berupa potensi, semangat, tekad, maupun keyakinan diri. Meski terkadang sulit, tapi pola pikir ini sangat baik, dan bisa membuat mental lebih sehat.
Dilansir dari laman Very Well Mind, ada penelitian yang menunjukkan bahwa orang-orang yang berpikiran positif lebih bisa mengelola stres dengan baik, daya tahan tubuh lebih kuat, dan risiko terkena penyakit kardiovaskular lebih rendah. Meski berpikir positif bukanlah obat mujarab solusi berbagai masalah kesehatan, tapi dibandingkan dengan terus-terusan berpikiran negatif, mengadopsi pandangan positif dapat berdampak baik terhadap kesehatan mental Anda.
Umumnya, nasihat dari orang-orang yang mungkin sering Anda dengar adalah sekadar, “Sudahlah, berpikiran positif saja ...” Mudah untuk diucapkan, tapi kadang faktanya sulit untuk dilakukan.
Umumnya cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengidentifikasi pikiran negatif dan menggantinya dengan yang lebih positif. Meski butuh waktu, tapi lama-lama Anda akan terbiasa. Berikut ini adalah tips untuk menjadi seorang positive thinker.
1. Hindari berbicara negatif pada diri sendiri
Bicara pada diri (self-talk) merupakan suara batin di dalam pikiran yang menganalisis bagaimana Anda berperilaku dan berinteraksi dengan dunia di sekitar. Jika self-talk Anda didominasi oleh pikiran negatif, kepercayaan diri bisa kena imbasnya. Ketika Anda mulai mengkritisi diri secara negatif, berhenti sejenak, lalu ubah pandangan tersebut. Ubah cara Anda menafsirkan perilaku diri.
Dilansir Very Well Mind, konsultan manajemen stres Elizabet Scott menganjurkan untuk memperhatikan pola pikir Anda, kemudian fokus untuk mengubahnya menjadi positif. Ketika pikiran negatif mulai menyelubungi, segera patahkan pola pikir tersebut.
2. Cobalah untuk lebih humoris
Menjadi tetap optimis bisa terasa sulit jika Anda terlalu serius. Bahkan ketika Anda sedang menghadapi tantangan, berusahalah untuk tetap terbuka dan menerima canda dan tawa. Kadang, sekadar mengenali potensi humor dalam situasi tertentu bisa mengurangi stres dan mencerahkan pandangan Anda. Carilah sumber humor lewat video, meme, serial komedi, atau lelucon yang tersebar online untuk membantu Anda berpikir lebih positif.
3. Tanamkan optimisme
Belajar untuk berpikir positif seperti berlatih menguatkan otot; lebih sering Anda gunakan akan semakin kuat. Banyak peneliti yang percaya bahwa cara Anda menjelaskan sesuatu bisa menggambarkan apakah Anda seseorang yang optimis atau pesimis.
Orang yang optimis cenderung memiliki gaya bercerita yagn positif. Jika Anda selalu mengaitkan hal-hal baik dengan keterampilan dan usaha Anda, maka Anda mungkin adalah seseorang yang optimis. Di sisi lain, orang-orang yang pesimis biasanya memiliki gaya atribusi (cara menjelaskan alasan dari suatu peristiwa) yang cenderung negatif.
Saat sedang menghadapi masalah, orang-orang yang berpikiran positif cenderung melihat kejadian buruk yang mereka alami sebagai insiden terpisah yang berada di luar kendali mereka. Sebaliknya, mereka yang berpikiran negatif menanggapi kejadian buruk sebagai sesuatu yang umum terjadi, dan sering menyalahkan diri mereka.
Dengan mengambil waktu sejenak untuk menganalisis kejadian tertentu dan memastikan Anda memberikan penghargaan kepada diri atas hal-hal baik yang telah Anda lakukan, bukannya menyalahkan diri, Anda bisa mulai menjadi lebih optimis.
Satu hal yang tak kalah penting, jangan takut untuk terbuka dan minta bantuan keluarga dan/atau orang-orang terdekat. Ketika Anda mulai berpikiran negatif, hubungi orang-orang yang Anda percaya dan dapat Anda andalkan untuk me-refresh pikiran Anda menjadi positif.
Bahkan untuk orang-orang yang pada dasarnya sudah berpikiran positif, tetap saja bisa mengalami kendala saat mengalami kejadian tertentu. Kuncinya adalah terus mempertahankannya selama mungkin. Berinvestasilah lebih banyak pada hal-hal yang Anda suka, serta bergaullah dengan orang-orang yang optimis. Cara seperti ini bisa membangun mental lebih sehat
[RN/ RVS]