Tips Mengelola Hubungan Akibat Dampak Psikis Parkinson

Parkinson merupakan gangguan sistem saraf yang bisa memengaruhi kemampuan gerak penderitanya. Penyakit ini bisa memicu komplikasi psikologis, misalnya depresi dan perubahan emosi.

Lambat laun, kondisi mental tersebut bisa memengaruhi hubungan penderita Parkinson dengan orang-orang terdekat di sekitarnya. Kesehatan mentalnya yang terganggu bisa saja memperburuk interaksi sosial sehari-hari.

Lalu, bagaimana membina hubungan sosial agar tidak terdampak efek Parkinson secara psikologis? Simak kata psikolog.

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, kekhawatiran tentang apa yang dirasakan pasangan terhadap penyakit yang dialami itu wajar. Namun, Anda harus berani terus terang dengan kondisi yang terjadi.

“Sebenarnya, kalau seperti ini, paling utama adalah berani terus terang dan komunikasikan kondisi sesungguhnya yang kita alami,” kata psikolog Ikhsan.

Menurutnya, Anda harus menceritakan risiko kondisi yang mungkin saja terjadi karena penyakit Parkinson. Hal ini dimaksudkan agar pasangan siap menghadapinya.

Artikel lainnya: Penderita Bipolar Lebih Berisiko Terkena Penyakit Parkinson

Untuk menyampaikan hal tersebut, cobalah terbuka dan jujur dalam setiap diskusi dengan pasangan. Konsultasi dengan konselor hubungan mungkin bisa menjadi pilihan.

Dalam hal ini, komunikasi sangat penting agar hubungan dengan pasangan tetap berjalan baik. Masing-masing pihak bisa saling mencurahkan apa yang dirasakan. Hal ini akan membantu meredakan kekesalan yang terjadi karena penyakit dan stres.

Dengan adanya komunikasi terbuka, pasangan akan lebih memahami penyakit Parkinson dan efek psikologisnya yang Anda alami. Kedua belah pihak bisa saling belajar.

Jangan ragu atau sungkan untuk meminta dan menerima bantuan dari pasangan. Di sisi lain, belajar lebih mandiri juga penting demi menghargai waktu pasangan.

Tidak hanya dengan pasangan, Parkinson juga bisa memengaruhi hubungan pertemanan Anda. Menurut American Parkinson Disease Association (APDA), sikap terbuka dengan teman sangat penting agar ia bisa memberi dukungan.

Anda bisa tetap menjaga persahabatan yang sehat dengan teman-teman yang tulus. Beritahu pula sedikit banyak tentang penyakit tersebut.

Artikel lainnya: Kanker Testis Rentan Ganggu Kesehatan Mental Pasien

Jangan biarkan rasa putus asa, rendah diri, dan sedih menghalangi Anda untuk menjalin pertemanan. Teman yang baik akan memberi support dan dampak positif pada kesehatan mental.

Pasalnya, emosi-emosi negatif tersebut bisa menurunkan kepercayaan diri bila tidak segera diatasi.

Akan banyak kesulitan yang terjadi saat Anda mengalami Parkinson. Karenanya, penting untuk menemukan cara agar bisa bersemangat dalam menghadapi kondisi tersebut.

Menenangkan diri secara spiritual bisa membantu menghadapi hari-hari dengan Parkinson. Selain itu, tetaplah melakukan aktivitas yang diminati bila masih memungkinkan. Eksplorasi kegiatan lain juga bisa dicoba.

Yang tak kalah penting, rutin konsumsi makanan sehat dan bergizi, serta beristirahat cukup.

Kunci utama dalam menghadapi kondisi mental akibat Parkinson adalah keterbukaan. Meskipun tidak mudah, namun dengan cara yang tepat maka hubungan Anda dan orang lain akan tetap terjaga.

Bila butuh saran dokter dan psikolog, gunakan Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

Referensi:

Very Well Health. Diaskes 2022. Impact of Parkinson's Disease on Relationships.

American Parkinson Disease Association. Diakses 2022. How Parkinson’s Can Affect Relationships.

Mayo Clinic. Diakses 2022. Parkinson’s Disease.

Ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog.