Rasanya memang tidak mudah menemukan sahabat yang tulus dan tidak bermuka dua. Tidak mudah juga mengenali jenis teman yang tidak sehat. Apalagi kalau teman Anda sudah masuk dalam kategori toxic friend. Apa ciri-cirinya supaya segera dihindari?
Teman yang sering buat Anda jadi sakit hati, berbohong dan susah memang bisa dikatakan sebagai toxic friend atau teman beracun. Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog dari KlikDokter mengatakan bahwa ada banyak ciri dari toxic friend yang bisa dilihat secara jelas. Namun, tidak sedikit juga orang yang mau mengakui bahwa dirinya terjebak dalam toxic friendship karena beberapa alasan tertentu.
“Jika Anda merasa hanya diterima oleh kelompok A, tak jarang rela bertahan walau berada dalam lingkaran toxic friend. Ini agar dirinya tetap berada di dalam suatu kelompok. Punya ketakutan tidak diterima lingkungan baru bisa jadi alasan utama, mengapa seseorang rela berdiam diri di dalam lingkungan tidak sehat tersebut,” ujarnya.
Ciri Anda Terjebak Toxic Friend
Selain bisa berdampak pada kesehatan mental, kesehatan fisik Anda juga bisa terpengaruh. Apalagi kalau Anda terus-terusan bertahan di dalam hubungan tersebut. Bagaimana ciri Anda sudah terjebak dalam pertemanan beracun tersebut?
Artikel Lainnya: 4 Tipe Teman Toksik yang Sebaiknya Dihindari
-
Teman Selalu Membuat diri Anda tidak percaya diri
Seorang teman yang beracun akan ikut menyebarkan hal negatif ke lingkungan sekitarnya. Teman yang beracun tidak mau merasa kalah. Tak heran kalau selalu beri komentar negatif soal penampilan fisik dan prestasi Anda. Sampai akhirnya Anda tidak percaya diri dan menutup segala kelebihan dalam diri.
-
Tidak Ingin Disaingi
Toxic friend tidak mau disaingi oleh siapapun, termasuk juga dengan diri Anda. Karenanya, mereka akan mencari segala cara untuk selalu menang. Ini dilakukan meski dengan menggunakan cara yang jahat, licik dan sebagainya.
-
Tidak Bisa Dipercaya
Ciri lainnya teman tersebut tidak bisa dipercaya. Menurut dr.Ikhsan, kebiasaan seorang teman yang gemar membocorkan rahasia orang lain pada lingkungan sekitar, memang bisa dikatakan sebagai toxic friend. Sebab, orang tersebut bisa memanfaatkan rahasia orang lain sebagai jaminan agar tidak ada yang berani macam-macam dengannya.
-
Tidak Mau Mendengar dan Hanya Mau Didengarkan
Salah satu ciri toxic friend yang paling terlihat jelas adalah sifat egoisnya yang sangat tinggi. Bahkan dirinya akan bersikap sangat tidak peduli jika temannya mengalami kesulitan. Jika dirinya yang sedang mengalami kesulitan, maka mereka tidak segan-segan bercerita dan meminta bantuan Anda.
Artikel Lainnya: 7 Manfaat Persahabatan bagi Kesehatan
-
Suka Memanfaatkan Orang Lain
“Teman yang seperti itu akan melakukan segala cara untuk mendapatkan yang mereka mau. Termasuk memanfaatkan orang lain demi kebaikannya. Mulanya, mereka akan bersikap sangat baik dan menganggap Anda adalah sahabat terbaiknya. Namun, setelah Anda ‘tertipu’ dengan permainannya, mereka mulai memanfaatkan Anda,” jelas Ikhsan.
Mulai dari hal kecil seperti menyalin tugas sampai meminjam uang. Bisa mereka lakukan asalkan kebutuhannya bisa terpenuhi dengan baik.
Cara Menghindari Lingkungan Toxic Friend
Menurut Ikhsan, terlalu lama berdiam diri di dalam lingkungan tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental. Anda perlu tahu cara apa saja yang bisa dilakukan untuk menghindari lingkungan toxic, seperti berikut ini.
- Cepat sadar bahwa Anda terjebak dalam lingkungan negatif ini. Pahami ciri-ciri toxic friend yang telah disebutkan tadi.
- Segera cari lingkungan pertemanan baru yang memang benar-benar tulus dan memberikan dampak positif terhadap Anda.
- Jangan takut Anda tidak memiliki teman lain. Ini karena di luar sana masih banyak lingkungan positif yang bisa menjadi ‘keluarga’ baru Anda. Menurut Ikhsan, ikut dalam komunitas-komunitas musik, menari, seni dan sebagainya bisa membantu Anda keluar dari lingkungan yang toxic.
Nah, itulah beberapa ciri toxic friend yang perlu Anda waspadai. Hindari jika Anda menemukannya. Segera keluar dari lingkungan beracun itu agar kesehatan mental dan fisik Anda tetap terjaga.
(AYU/RPA)