Vitiligo adalah kelainan pigmen sehingga membuat penderitanya mengembangkan bercak kulit yang disebut makula. Bercak-bercak tersebut bisa berwarna putih, merah muda, atau kecokelatan, dan tersebar luas di beberapa bagian tubuh termasuk wajah.
Efek samping vitiligo bisa berdampak langsung pada harga diri penderitanya. Kondisi tersebut pun memiliki kaitan yang erat dengan risiko depresi yang lebih tinggi.
Penyebab Penderita Vitiligo Bisa Mengalami Depresi
Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, vitiligo bisa membuat penderitanya merasa tidak percaya diri sehingga lama-kelamaan memicu tekanan batin terlalu tinggi. Cepat atau lambat, keadaan tersebut bisa berujung pada depresi.
“Depresi pada penderita vitiligo bisa disebabkan karena masyarakat masih punya stigma bahwa penyakit tersebut bisa menular, padahal kenyataannya tidak demikian,” kata Ikhsan.
“Anggapan yang salah seperti itu bisa membuat orang-orang menjaga jarak dengan penderita vitiligo,” ucap Ikhsan.
Artikel Lainnya: Dampak Depresi terhadap Fisik yang Harus Diwaspadai
Sebuah studi yang terbit dalam International Journal of Contemporary Medical Research (IJCMR) menyatakan bahwa mayoritas penderita vitiligo berurusan dengan kepercayaan dan harga diri yang rendah.
Peneliti menyebut, 70 persen wanita dan 54 persen pria dengan vitiligo yang berpartisipasi dalam penelitian mengalami masalah kepercayaan dan harga diri akibat penyakitnya.
Cara Mengatasi Depresi untuk Penderita Vitiligo
Depresi akibat vitiligo atau penyakit lainnya tak boleh dibiarkan terjadi berkelanjutan agar tak semakin menurunkan kualitas hidup.
Lantas, bagaimana cara mengatasi depresi akibat vitiligo? Berikut ini tips yang bisa diterapkan:
-
Berteman dengan Orang yang Menerima Apa Adanya
Dijelaskan oleh Ikhsan, memiliki teman yang dapat mengerti kondisi Anda apa adanya dapat mengurangi efek depresi akibat vitiligo.
“Kalau tidak mendapatkan support dari orang sekitar, penderita vitiligo bisa merasa stres terus-menerus. Hal ini dapat mencetuskan depresi, yang cirinya menarik diri dari lingkungan, tidak tertarik mengikuti kegiatan, perubahan emosi menjadi down, bahkan menyakiti diri sendiri,” tutur Ikhsan.
-
Support Group
Bergabung dengan grup yang berisi orang-orang dengan keadaan serupa dengan Anda juga bisa membantu mengurangi depresi akibat vitiligo.
Sebab, dengan berada di grup tersebut, Anda bisa menyadari bahwa banyak orang lain yang juga bernasib serupa.
Hal ini dapat membuat Anda dan anggota grup lain saling menyemangati, agar tak semakin terjerumus ke dalam ‘jurang’ depresi.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Depresi Secara Alami Tanpa Obat
-
Berkonsultasi dengan Psikolog
Jika Anda merasa memiliki rasa percaya diri yang rendah, atau tanda-tanda depresi lainnya, lebih baik segera cari bantuan profesional seperti psikolog.
Nantinya, psikolog akan memberikan terapi yang tepat agar rasa percaya dan harga diri Anda bisa meningkat kembali.
Satu studi yang terbit dalam National Library of Medicine (PubMed) menyatakan, orang dengan vitiligo lebih mampu mengendalikan perasaan dengan berpartisipasi dalam Cognitive Behavioural Therapy (CBT).
Terapi yang dilakukan di bawah pengawasan psikolog itu berfokus untuk mengatasi pikiran dan perilaku yang berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang.
Depresi akibat vitiligo atau kondisi medis lainnya perlu segera diatasi dengan cara yang tepat, agar kualitas hidup tak semakin menurun.
Sebagai langkah awal mengatasi depresi akibat segala sesuatu yang mungkin dialami dalam kehidupan sehari-hari, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)