Kesehatan Mental

Waspada Fobia Petir, Astrafobia!

Krisna Octavianus Dwiputra, 13 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Musim hujan sudah tiba dan biasanya sering diiringi dengan petir. Nah, apakah Anda takut petir secara berlebihan? Bisa jadi Anda mengalami astrafobia.

Waspada Fobia Petir, Astrafobia!

Musim hujan sudah tiba! Kilat dan bunyi petir tak jarang dijumpai menghiasi langit beberapa hari belakangan ini. Bunyi petir yang keras dan mengagetkan tersebut mungkin menyebabkan ketidaknyamanan bagi beberapa orang.

Namun, jika merasakan panik dan ketakutan berlebihan saat mendengar dentum petir, jangan-jangan Anda terkena astrafobia! Bagaimana cara Anda bisa mengenali salah satu jenis ketakutan ini?

1 dari 3

Apa Itu Astrafobia?

Ketika mendengar tentang ramalan cuaca hujan petir, orang pada umumnya akan menunda rencana bepergian atau memindahkan acara ke dalam ruangan. Atau, ketika sedang berada di luar, Anda akan memilih berteduh di pelataran toko atau halte bus.

Anda memang berlindung dari petir, tapi reaksinya tidak berlebihan. Hal ini jauh berbeda dengan pengidap astrafobia. Respons mereka pada petir dan kilat melampaui tindakan normal pada umumnya. 

“Astrafobia itu ketakutan berlebih terhadap hal hal yang berhubungan dengan petir dan kilat. Jadi, ini termasuk suaranya ataupun cahaya kilatannya," jelas psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi.

"Orang yang punya fobia petir mungkin memahami bahwa perasaan dan tindakannya ini berlebihan dan tidak rasional, tapi dia tidak punya daya untuk menguranginya," sambung Ikhsan.

Menurut Ikhsan, penyebab fobia ini sebagian besar adalah pengalaman traumatik. Pengidap astrafobia punya perasaan panik, saat sebelum dan selama petir terjadi.

Artikel lainnya: Takut Terlalu Bahagia? Jangan-jangan Anda Kena Cherophobia!

Perasaan ini bisa naik menjadi serangan panik besar-besaran, yang dibarengi dengan gejala:

  • Seluruh badan gemetar
  • Nyeri dada
  • Mual
  • Mati rasa
  • Palpitasi jantung
  • Sulit bernapas
  • Keringat di telapak tangan
  • Keinginan yang kuat untuk bersembunyi dari petir dan badai, misalnya di dalam lemari, bawah tempat tidur, atau kamar mandi
  • Berpegangan pada orang lain demi mendapat perlindungan
  • Menangis hebat dan tak terkendali, utamanya pada anak-anak

"Gejala fobia pada petir bisa dipicu oleh laporan cuaca, percakapan, atau suara tiba-tiba, seperti suara guntur. Pemandangan dan suara yang mirip dengan guntur dan kilat juga dapat memicu gejala," jelas Ikhsan.

Artikel lainnya: Glossophobia, Ketika Takut Berbicara di Depan Umum

2 dari 3

Siapa yang Lebih Berisiko Astrafobia?

Menurut psikolog Ikhsan, semua orang sama-sama berisiko terkena astrafobia. "Akan tetapi, individu yang punya sensori pendengaran yang lebih sensitif bisa menjadi lebih takut ketika ada suara petir," ungkapnya. 

Orang-orang yang punya pendengaran lebih sensitif, seperti anak autisme, memiliki sensori yang cenderung lebih sensitif.

Selain anak autisme, orang yang memiliki riwayat kecemasan, depresi, atau fobia dalam keluarga juga berisiko lebih besar terkena fobia petir.

Punya riwayat trauma terkait cuaca dapat juga menjadi faktor risiko. Misalnya, Anda pernah terjebak dalam situasi badai dan petir atau cuaca buruk lainnya.

3 dari 3

Penanganan bagi Pengidap Astrafobia

Kalau sampai mengalami astrafobia, Anda perlu penanganan yang tepat. Sebab, kalau kondisi itu dibiarkan begitu saja, justru akan menjadi masalah serius.

"Penanganan astrafobia sama seperti fobia lainnya. Yaitu, perlu bantuan profesional dan dukungan dari keluarga," saran psikolog Ikhsan.

Artikel Lainnya: Thalassophobia, Fobia Laut yang Perlu Anda Tahu

Secara mudahnya, berikut cara penanganannya:

  • Bila ketakutan itu sudah sangat mengganggu atau tidak bisa dikendalikan, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan profesional agar mendapat penanganan psikologis yang tepat.
  • Intervensi psikologi yang biasanya diberikan untuk penanganan fobia, ada terapi kognitif perilaku (CBT), exposure therapy, dan dibantu dengan berbagai teknik stabilisasi emosi. 

"Misalnya, terapi CBT untuk mengatasi pola pikir negatifnya dan terapi exposure dengan mendekatkan secara perlahan pasien ke sumber rasa takutnya," tutur Ikhsan. 

Pemberian jenis terapi akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien.

  • Pada pasien yang membutuhkan bantuan medikasi untuk mendukung penanganan psikologis, psikolog biasanya akan merujuk ke psikiater atau dokter.

Itulah beberapa hal penting seputar penyebab, gejala, dan penanganan astrafobia. Jika Anda memiliki gangguan yang sama, segeralah cari bantuan profesional agar kondisinya tidak bertambah berat.

Jangan ketinggalan berita seputar kesehatan lainnya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

Fobia