Ingatkah Anda ketika masih remaja? Menulis diary menjadi hal yang menyenangkan untuk menumpahkan segala isi pikiran. Saat tidak ada teman bercerita, diary menjadi “sahabat” yang bisa diandalkan.
Rasanya lega saat kita bisa mengeluarkan isi hati dan perasaan di atas kertas. Anda pun bisa lebih leluasa berekspresi karena tidak ada satu orang pun yang boleh membacanya.
Beranjak dewasa, kebiasaan ini mulai ditinggalkan. Padatnya rutinitas sehari-hari membuat seseorang tidak lagi sempat menulis di buku diary.
Padahal, menulis diary atau jurnal harian tetap bermanfaat bagi kesehatan mental meski sudah dewasa. Dalam dunia psikologi, menulis diary dikenal juga dengan istilah journaling.
Lalu, bagaimana journaling dapat membuat seseorang terhindar dari stres atau depresi? Begini penjelasan dari psikolog.
Apa Itu Journaling?
Journaling merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan atau pikiran dengan cara menulis di kertas. Metode ini juga dapat membantu menjernihkan pikiran, mengelola emosi, dan menjaga kesehatan mental.
Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, journaling dapat membuat pikiran kita lebih terarah dan bisa bersyukur dengan apa yang dimiliki.
“Journaling dilakukan dengan cara menuliskan di buku mengenai bagaimana perasaan hari ini, pikiran kita, atau bahkan hal-hal yang perlu disyukuri dalam hidup,” jelas Ikhsan.
Pada dasarnya, untuk mengatasi stres berlebih secara optimal, penting untuk menerapkan perilaku positif. Beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya berolahraga, makan sehat, bermeditasi, dan tidur cukup.
Tetapi, bila Anda sudah mencoba melakukan semuanya dan masih butuh media penyaluran, membuat jurnal bisa jadi pilihan lainnya.
Artikel lainnya: Cegah dan Redakan Stres dengan Mengonsumsi 4 Buah Ini
Manfaat Journaling untuk Kelola Stres
Ikhsan mengatakan, journaling dapat membantu mengelola stres. Karena, dalam proses menulis jurnal, Anda akan mengeluarkan emosi atau pikiran negatif yang disalurkan ke dalam buku jurnal.
“Kalau pikiran negatif cuma kita pikirkan atau rasakan tanpa disalurkan, itu malah membuat emosi atau pikiran negatifnya akan terus ada,” tuturnya.
Selain itu, journaling juga bisa membantu Anda merefleksikan diri, misalnya apa yang sedang terjadi dan dialami. Anda juga bisa melihat secara jelas masalah yang sedang dihadapi.
Bermanfaat sekali bukan, bagi kesehatan mental? Nah, berikut ini beberapa manfaat lainnya yang bisa Anda rasakan dari journaling:
- Membantu memilih jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.
- Membantu mengarahkan dan memfokuskan kembali pikiran, serta melihat perspektif baru yang ada pada diri.
- Membantu Anda memerhatikan hal-hal yang terjadi di sekitar dan lebih berhati-hati.
- Membantu mengidentifikasi perilaku negatif.
- Meningkatkan kesehatan fisik. Melansir Very Well Mind, journaling terbukti membantu seseorang dengan kondisi kronis seperti asma dan artritis.
- Membantu mengendalikan stres dengan menyusun rencana baru yang lebih baik.
- Menjauhkan diri dari pikiran atau pengalaman negatif. Setelah menuliskan hal negatif, Anda akan jauh lebih mudah melepaskannya.
Artikel lainnya: Terus Berusaha Mengatasi Stres, Kenapa Malah Bikin Makin Penat?
Tips Membuat Jurnal Harian Pribadi
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus dalam membuat jurnal. Anda hanya perlu kertas, pulpen atau pensil, dan tempat yang nyaman untuk journaling.
Berikut ini beberapa tips membuat jurnal harian yang bisa Anda coba:
- Ikhsan menyarankan, journaling akan lebih baik dilakukan dengan cara menulis di buku dibanding gadget.
“Kalau memang tidak ada buku, boleh di notes ponsel atau tablet. Tapi, disarankan ditulis tangan. Karena, saat menulis terdapat proses terapeutik atau proses penyaluran energinya,” kata Ikhsan.
- Carilah tempat yang santai dan menenangkan.
- Sebisa mungkin tulis apa pun yang dirasakan. Tidak perlu memerhatikan apakah tulisan dan bahasanya bagus atau tidak. Ungkapkan saja di buku jurnal.
- Luangkan beberapa menit setiap hari untuk menulis. Cara ini akan membantu Anda menulis secara teratur.
“Buatlah secara rutin. Lalu, baca kembali setiap minggu agar lebih memahami kondisi yang dialami dan mencari cara apa yang bisa dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi,” kata Ikhsan.
- Gunakan jurnal sesuai keinginan. Anda juga tidak perlu membagikan isi jurnal dengan siapa pun. Bila benar-benar ingin berbagi cerita, pastikan dengan teman atau keluarga yang Anda percaya.
Saat Anda merasa stres, depresi, atau pikiran sedang kacau, luangkan waktu untuk menumpahkannya di buku jurnal harian. Jadikan journaling sebagai waktu relaksasi pribadi.
Ingin tahu tips menjaga kesehatan mental lainnya dari psikolog? Yuk, download aplikasi KlikDokter!
(FR/JKT)