Standing desk atau meja berdiri dianggap sebagai metode yang ideal dalam bekerja. Apalagi duduk di depan komputer terlalu lama juga tidak baik untuk kesehatan. Bahkan beberapa perusahaan telah menyiasati hal ini untuk karyawannya, dengan menyediakan standing desk. Yuk, kita ketahui dulu seberapa efektif standing desk untuk kenyamanan bekerja.
Meja duduk = konvensional?
Meja konvensional seperti yang umum digunakan di kantor atau sekolah mengharuskan seseorang untuk duduk dalam kurun waktu yang lama. Padahal duduk lebih dari satu jam dapat meningkatkan metabolisme glukosa di dalam tubuh yang dapat berujung pada penumpukkan lemak.
Selain itu berdasarkan penelitian, duduk dalam jangka waktu yang lama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Duduk memang membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan berdiri dan membantu menstabilkan tubuh. Sehingga duduk membuat kita dapat melakukan aktivitas yang membutuhkan keahlian motorik halus lebih baik jika dibandingkan dengan berdiri (seperti saat menyetir, bekerja dengan komputer, menggambar yang detail, serta operasi mikro yang halus).
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Physical Activity and Health tahun 2012, terdapat peningkatan pengeluaran kalori saat berdiri yang lebih signifikan bila dibandingkan dengan duduk.
Duduk terlalu lama terlebih jika posisi Anda tidak ergonomis, juga dapat menimbulkan berbagai masalah seperti nyeri punggung bawah atau nyeri di sekitar pundak.
Benarkah standing desk lebih baik dari meja duduk?
Bekerja sembari berdiri tentu akan melelahkan terlebih dalam jangka waktu yang lama. Namun, saat ini terdapat pendapat pro dan kontra yang menyebutkan bahwa bekerja sembari berdiri lebih baik untuk kesehatan.
Berdiri dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko varises pembuluh darah balik (vena) pada kaki. Selain itu, pada penderita penyakit jantung koroner, berdiri dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan beban lebih ke sistem sirkulasi darah. Kemampuan motorik halus juga akan berkurang ketika seseorang berdiri dibandingkan saat duduk. Berdiri juga membutuhkan 20% energi lebih banyak bila dibandingkan dengan duduk.
Tak hanya itu, ketika Anda bekerja dengan komputer sembari berdiri, Anda juga akan mengalami peningkatan risiko sindrom terowongan karpal (terjepitnya saraf medianus pada tangan), karena posisi Anda yang akan cenderung menyandar pada meja.
Jadi, mana yang lebih baik?
Para ahli menganjurkan agar Anda tidak duduk sepanjang hari dan diselingi dengan berdiri dan bergerak, misalnya 5 menit setiap 20-30 menit. Selain itu, pastikan bahwa meja dan kursi kerja Anda ergonomis sehingga postur tubuh Anda juga baik. Jangan lupa juga untuk rutin berolahraga setiap hari, usahakan minimal 30 menit untuk melancarkan peredaran darah.