Tongue thrust ditandai dengan menjulurkan lidah melalui gigi depan ketika anak berbicara, menelan, dan kadang bahkan ketika lidah dalam keadaan istirahat.
Tongue thrust dapat menyebabkan kondisi gigi bengkok atau tidak sejajar. Selain itu, juga dapat mengakibatkan gangguan bicara pada anak.
Kenapa anak suka menjulurkan lidah? Simak penjelasan dokter anak berikut ini.
Penyebab Tongue Thrust pada Anak
Dijelaskan dr. Reza Fahlevi, Sp.A, menjulurkan lidah sebenarnya tergolong normal pada bayi yang diberi ASI ataupun susu botol. Seiring bertambahnya usia anak, biasanya kebiasaan menjulurkan lidah akan berkurang.
“Kalau misalnya pada bayi-bayi baru lahir, menjulurkan lidah itu memang suatu refleks untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam mulut, dan itu adalah hal yang wajar,” ucap dr. Reza.
Artikel Lainnya: Penyebab Speech Delay pada Anak
Namun, beberapa jenis dot dan penggunaan botol yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan anak memiliki kebiasaan menjulurkan lidah yang tidak normal.
Ada sejumlah penyebab tongue thrust lainnya yang mungkin bisa terjadi, beberapa di antaranya:
- Kebiasaan mengisap jangka panjang yang memengaruhi gerakan lidah, seperti mengisap ibu jari ataupun botol susu.
- Alergi disertai amandel atau kelenjar gondok yang membengkak kronis.
- Pita jaringan di bawah lidah kencang atau pendek.
- Pola menelan terbalik.
Pada anak-anak, tongue thrust terlihat ketika terlalu banyak gerakan lidah ke depan saat menelan dan berbicara.
Paling sering, lidah cenderung mendorong ke depan, meski terkadang lidah menekan ke belakang gigi.
Dampak Buruk Tongue Thrust pada Anak
Terlalu sering mendorong lidah dapat menyebabkan beberapa masalah pada anak, di antaranya:
- Pernapasan mulut.
- Ketidakmampuan menutup bibir sepenuhnya, bisa jadi karena kelainan struktural atau kebiasaan.
- Gigitan terbuka, terjadi ketika gigi depan tidak bertemu saat gigi tertutup.
- Makan lambat, cepat, atau berantakan.
- Gangguan bicara.
Kebiasaan tongue thrust yang tidak diatasi dengan baik dapat berlanjut sampai anak dewasa.
Artikel Lainnya: Benarkah Orangtua Sering Berteriak Sebabkan Anak Gagap?
Cara Mendiagnosis Tongue Thrust
Dokter akan mengevaluasi pola menelan dengan menahan bibir bawah anak, untuk melihat bagaimana ia menelan. Dokter akan melihat di mana lidah ditempatkan oleh anak saat menelan makanan.
Dokter anak biasanya akan bekerja sama dengan beberapa spesialis lainnya. Pada tahap awal, dokter spesialis anak membuat diagnosis tongue thrust.
Kemudian, anak mungkin perlu dievaluasi kembali oleh ahli patologi bahasa wicara, orthodontist, spesialis telinga hidung tenggorok (THT), atau ahli gastroenterologi.
Penanganan Tongue Thrust
Anak-anak dengan tongue thrust mungkin akan mendapatkan perawatan tongue crib, untuk mencegah dorongan lidah dan memperbaiki fungsi lidah yang tidak normal. Crib biasanya terbuat dari kawat yang diletakkan di belakang gigi depan atas.
Perawatan lain yang juga direkomendasikan untuk mengatasi kebiasaan menjulurkan lidah adalah miologi orofasial. Ini adalah terapi berkelanjutan yang mengoreksi penempatan bibir, rahang, dan lidah.
Dokter anak juga mungkin menyarankan untuk mengatasi dulu gangguan alergi, hidung, atau pernapasan apa pun yang mungkin berkaitan dengan kondisi lidah anak. Gangguan pernapasan perlu diatasi agar terapi menelan sukses.
Anak mungkin juga memerlukan terapi wicara demi memperbaiki segala hambatan bicara yang mungkin muncul karena dorongan lidah.
Bila ingin konsultasi lebih lanjut mengenai kesehatan dan tumbuh kembang anak, gunakan LiveChat dokter anak di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)
- Wawancara dr. Reza Fahlevi, Sp.A
- Healthline. Diakses 2022. Tongue Thrust in Children and Adults: What You Should Know.
- Dental Implant Prosthetics. Diakses 2022. Tongue Thrust.