Diet ketogenik, diet air putih, diet karbo, diet mayo dan berbagai metode diet lainnya, banyak tersebar di media sosial. Setiap metode tersebut diklaim efektif dalam menurunkan berat badan, apa pun kondisinya.
Terdengar sangat menarik untuk dicoba, bukan? Tapi Anda sebaiknya jangan terburu-buru mengikuti berbagai metode diet yang tersebar di media sosial tersebut. Meski mendapatkan banyak testimoni positif, tahukah Anda bahwa metode diet yang berasal dari media sosial tidak sepenuhnya aman bagi kesehatan?
Nyatanya, setiap metode diet memiliki efek yang berbeda pada masing-masing orang. Ini termasuk efek positif dan efek negatif.
Ambil contoh diet ketogenik. Metode diet ini memang terbukti efektif untuk menurunkan berat badan pada mereka yang mengalami obesitas. Namun pada orang yang menjalaninya, hanya karena alasan kecantikan, manfaatnya belum diketahui secara pasti.
Hanya sebatas itu? Tentu tidak. Ditinjau dari sisi medis, diet ketogenik menyebabkan pelakunya kehilangan berat badan secara cepat. Namun ini hanya berkaitan dengan berkurangnya kadar air di dalam tubuh.
Selain itu, karena metode diet ketogenik mengharuskan pelaku diet mengurangi karbohidrat secara ekstrem, maka fase starvation atau kepalaran sangat sulit untuk dihindari. Hal ini menyebabkan penurunan massa otot, serta mengubah regulasi tubuh, yang pada akhirnya membuat berat badan semakin sulit berkurang.
Bagaimanapun juga, menurunkan berat badan bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Ini karena efektif atau tidaknya sebuah metode diet, harus berdasar pada kondisi tubuh, niat, komitmen, serta usaha keras untuk menjalaninya. Jika tidak, bukan tidak mungkin ‘perputaran’ tubuh Anda malah kacau. Akibatnya Anda justru bisa terserang penyakit berbahaya.
Pada intinya, Anda dianjurkan untuk tidak langsung percaya terhadap berbagai metode diet yang tersebar luas di media sosial. Karena ini bukan hanya menyangkut penurunan berat badan, tetapi juga kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.
[NB/ RVS]