“Bau badan hilang, percaya diri pun datang”. Ya, sudah jadi rahasia umum bahwa masalah bau badan dapat menghilangkan kepercayaan diri seseorang. Untungnya, kini ada deodoran yang ampuh mengatasi bau badan. Tapi, ada kabar bahwa deodoran bisa menyebabkan impotensi. Benarkah demikian?
Tidak sekedar menghilangkan bau badan, saat ini deodoran juga diperkaya dengan berbagai jenis wewangian yang bisa dipilih sesuai selera penggunanya. Bentuknya pun beragam, ada yang berupa roll, bedak, hingga spray.
Munculnya deodoran kemudian memberikan solusi praktis untuk menghilangkan bau badan bagi setiap orang. Sayangnya, fungsi deodoran tersebut juga diselingi dengan berita yang kurang mengenakkan. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa penggunaan deodoran berlebihan diketahui bisa picu impotensi.
Impotensi dan kaitannya dengan deodoran
Impotensi atau disfungsi ereksi sendiri merupakan kelainan yang ditandai dengan tidak mampunya penis untuk memulai ereksi dan mempertahankannya saat melakukan hubungan seksual.
Kelainan ini berpotensi meningkatkan stres, menurunkan rasa percaya diri, hingga mengganggu kualitas hubungan antar pasangan. Terjadinya impotensi dapat dipengaruhi oleh kelainan pada beberapa faktor seperti sistem saraf, hormon, otot, pembuluh darah, hingga emosi.
Bila dikaitkan dengan deodoran, salah satu kandungan di dalam deodoran merupakan senyawa bernama phthalates yang berfungsi sebagai pewangi. Menurut sebuah penelitian di North Carolina State University, senyawa phthalates berhubungan dengan kelainan pada sistem reproduksi pria.
Phthalates ditemukan dapat menghambat aktivitas hormon seks pria, yaitu testosteron. Kurangnya testosteron dapat menurunkan stamina dan massa otot, hingga terjadilah impotensi pada pria.
Lebih lanjut, kandungan lain dari deodoran yang juga berkontribusi dalam meningkatkan risiko terjadinya impotensi adalah triclosan, yakni zat yang bersifat antibakteri.
Triclosan berfungsi untuk melawan bakteri penyebab bau badan. Akan tetapi, zat ini dapat menyebabkan penurunan kadar hormon testosteron dan hormon tiroid. Faktanya, kurangnya hormon testosteron dapat menurunkan fungsi reproduksi dan kurangnya hormon tiroid dapat meningkatkan risiko impotensi.
Sebuah penelitian juga menemukan bahwa paparan terhadap triclosan dapat memengaruhi kualitas semen (cairan mani) pada pria secara signifikan. Pengaruhnya berupa penurunan konsentrasi dan jumlah sel sperma, serta penurunan persentase sel sperma.
Meski demikian, penelitian mengenai efek deodoran terhadap impotensi masih sangat terbatas, sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut yang dapat menguatkan temuan sebelumnya.
Di samping itu, diperlukan beberapa upaya untuk mencegah impotensi akibat penggunaan deodoran Pastinya, jangan gunakan deodoran secara berlebihan.
Tips menggunakan deodoran agar terhindar dari impotensi
Bila Anda tetap ingin menggunakan deodoran namun tak ingin terkena impotensi, ikuti cara-cara berikut ini:
-
Kurangi frekuensi penggunan deodoran
Gunakan deodoran sesuai aktivitas sehari-hari Anda. Saat aktivitas tidak padat dan tidak berpotensi menyebabkan banyaknya produksi keringat, lebih baik hindari penggunaan deodoran.
-
Pilih yang berbahan alami dan bebas pewangi
Hindari penggunaan deodoran yang mengandung zat-zat yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan, misalnya yang menggunakan bahan kimia atau pewangi.
Pastikan pula bahwa Anda menggunakan deodoran sesuai dengan aturan pakai yang tercantum pada kemasannya.
-
Pilih deodoran yang mengandung antiperspiran
Antiperspiran dapat mengurangi produksi keringat yang berlebih, sehingga membuat Anda lebih nyaman.
Jadi, sebenarnya sah-sah saja bila Anda ingin menggunakan deodoran. Namun, pastikan gunakan deodoran sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang sudah disampaikan di atas. Dengan demikian, Anda para pria pun akan terhindar dari risiko impotensi.
[NP/ RVS]