Menggunakan obat kuat atau viagra kadang dipilih pria sebagai solusi untuk mengatasi disfungsi ereksi. Sayangnya, jika dikonsumsi secara berlebihan atau sampai overdosis, viagra dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius.
Bahkan, menurut beberapa laporan kasus, viagra bisa menyebabkan kematian jika dikonsumsi kebanyakan. Apa saja efek samping yang dapat dialami tubuh akibat mengonsumsi viagra kebanyakan?
Ketahui Dulu Cara Kerja Viagra
Dokter Adeline Jaclyn menjelaskan bahwa viagra merupakan obat yang mengandung sildenafil dan termasuk ke dalam golongan penghambat fosfodiesterase tipe 5 (PDE5). Obat ini sering dijadikan pilihan pria untuk meningkatkan staminanya saat berhubungan seksual.
“Viagra memang sering dijadikan sebagai obat kuat. Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan aliran darah ke penis sehingga membantu menjaga penis tetap ereksi selama sesi berhubungan seks berlangsung. Dan obat ini hanya bekerja saat nafsu seksual meningkat,” kata dr. Adeline.
“Jadi, tidak semata-semata pria langsung nafsu dan ereksi. Tetapi, viagra hanya berperan untuk membantu terjadinya ereksi. Agar ereksi terjadi, penggunanya tetap wajib mendapatkan rangsangan seksual ketika melakukan hubungan seks,” tambahnya.
Viagra bukanlah obat yang tepat untuk penderita disfungsi ereksi. Mengatasi disfungsi ereksi harus dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasari. Jangan sembarangan mengonsumsi dosis viagra tanpa konsultasi kepada dokter, sebab ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda.
Artikel Lainnya: Panduan Makan Seafood untuk Ibu Hamil
Bahaya Overdosis Viagra
Apapun yang dikonsumsi secara berlebihan tentu akan menimbulkan efek samping. Dijelaskan oleh dr. Adeline, mengonsumsi viagra berlebihan bisa menimbulkan efek samping ringan dan juga berat.
Adapun beberapa efek samping ringan yang mungkin akan dirasakan pengguna viagra, seperti:
- Nyeri di kepala.
- Kulit berubah menjadi kemerahan.
- Muncul gangguan pencernaan.
- Muncul gangguan penglihatan yang ringan dan sementara.
- Hidung tersumbat.
- Nyeri pada punggung.
- Nyeri otot.
- Mual dan pusing.
Untuk efek samping berat, sebenarnya sangat jarang terjadi. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan dan tidak sesuai dosis aturan pakai, maka ada beberapa dampak kesehatan yang mengintai, misalnya:
- Kerusakan di mata sehingga menyebabkan gangguan penglihatan.
- Penurunan dan hilangnya fungsi pendengaran secara tiba-tiba.
- Muncul reaksi alergi yang berbahaya seperti kulit gatal, sesak nafas, dan sebagainya.
- Gangguan sistem kardiovaskular.
Artikel Lainnya: Jenis Ikan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
Ada satu lagi efek samping yang sangat mengganggu dan menyakitkan bagi pengguna viagra, yaitu priapismus.
Priapismus terjadi ketika ereksi berlangsung terlalu lama tanpa mengalami atau dipicu rangsangan seksual. Kondisi ini disebabkan oleh aliran darah ke penis yang terlalu banyak sehingga tidak dapat mengalir melewati batang penis.
Dampaknya, darah yang menumpuk bisa berubah menjadi asam dan membeku karena kehilangan oksigen. Sel darah yang menumpuk ini akan terjebak dan sulit untuk keluar. Priapismus dapat berlangsung atau bertahan hingga dua sampai empat jam lebih.
Jika dibiarkan, priapismus dapat mengakibatkan penis jadi cacat dan bengkok. Dalam kasus terparah, efek samping viagra ini bisa menyebabkan penis patah.
Jadi, bila Anda mengonsumsi viagra lalu mengalami ereksi berjam-jam tanpa adanya rangsangan seksual, segera pergi ke unit gawat darurat rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tidak dimungkiri, seseorang yang sudah kecanduan viagra juga bisa mengalami overdosis. Overdosis obat kuat tersebut bisa menyebabkan kematian! Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila ingin menggunakan viagra atau obat kuat lainnya.
Untuk tahu informasi lainnya mengenai bahaya kebanyakan mengonsumsi obat, termasuk obat kuat, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter. Apabila ingin konsultasi, gunakan fitur Live Chat 24 Jam.
(OVI/JKT)