Bentuk penis yang bengkok dapat menimbulkan kekhawatiran bagi kaum pria. Padahal, penis bengkok merupakan kondisi yang normal.
Secara alamiah, penis memang sedikit bengkok, khususnya ketika dalam kondisi “tegang” atau ereksi.
Penis normal dapat sedikit bengkok ke arah atas, bawah, ke kanan maupun ke kiri. Di sisi lain, penis bengkok bisa juga merupakan tanda adanya suatu masalah kesehatan.
Jika penis Anda sangat bengkok, ada keluhan nyeri, atau mengalami kesulitan saat berhubungan intim, Anda memerlukan pemeriksaan dokter lebih lanjut.
Artikel Lainnya: Cara Membesarkan Penis dengan Alami dan Medis
Penyebab Penis Bengkok
Berikut ini adalah beberapa penyebab penis bengkok yang umumnya terjadi:
1. Peyronie’s Disease
Peyronie’s disease bisa menjadi penyebab penis bengkok. Penis yang bengkok secara abnormal ini dapat terjadi saat ereksi.
Di bagian batang penis, dapat ditemukan adanya plak (area kulit yang menebal atau keras). Selain itu, Peyronie’s disease sering menyebabkan penis bengkok ke atas dan menimbulkan nyeri saat ereksi.
Penyakit peyronie dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti trauma di penis, kelainan jaringan ikat, riwayat keluarga, dan usia. Kondisi ini juga dapat muncul tanpa diketahui penyebabnya.
Artikel Lainnya: Berbagai Macam Pengobatan untuk Mengatasi Penyakit Peyronie
2. Kelainan Kongenital pada Penis
Kondisi penis bengkok juga dapat disebabkan adanya masalah bawaan atau kongenital.
Hal ini terjadi karena adanya kelainan dalam pembentukan penis yang mana berhubungan dengan jaringan kolagen yang abnormal.
Berbeda dengan penyakit Peyronie, pada penis bengkok akibat masalah kongenital tidak ditemukan adanya plak. Penis pun umumnya bengkok ke bawah, ke samping, atau kombinasi.
3. Cedera Penis
Adanya riwayat cedera pada penis, misalnya terjatuh, benturan, atau kecelakaan yang melibatkan area organ genital, bisa mengakibatkan bentuk penis menjadi bengkok.
Biasanya cedera penis diikuti dengan keluhan-keluhan berikut:
- Rasa nyeri hebat pada penis
- Bengkak
- Sensasi seakan-akan penis terlepas
- Memar
- Ketidakmampuan melakukan ereksi
4. Kondisi Autoimun
Penyebab penis bengkok lainnya adalah adanya kondisi autoimun. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.
Hal ini tentunya bisa memicu peradangan di dalam tubuh, salah satunya di bagian penis.
Penis yang meradang bisa memicu terbentuknya jaringan parut di kemudian hari. Karena adanya jaringan parut inilah penis menjadi lebih kaku serta bengkok.
Artikel Lainnya: Alasan Penis Bengkok Bisa Pengaruhi Kepuasan Seksual
Adakah Bahaya dari Penis Bengkok?
Sebenarnya tidak perlu khawatir jika penis Anda bengkok. Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai.
Cermati apabila kondisi penis bengkok dibarengi dengan tanda-tanda lainnya, seperti:
- Derajat lengkung penis yang semakin bengkok
- Panjang penis yang semakin berkurang
- Muncul benjolan keras di batang penis
- Nyeri saat berhubungan seksual atau saat ereksi
Sebaiknya Anda mewaspadai tanda-tanda bahaya yang dapat timbul dari penyakit yang menyebabkan kondisi ini.
Komplikasi dari penis bengkok bisa bervariasi, mulai dari derajat ringan hingga berat.
Pada kondisi parah, kondisi penis tersebut bisa menyebabkan ketidakmampuan dalam berhubungan seksual.
Pada akhirnya, akan memicu ketidakpuasan dalam hubungan seksual, bahkan membuat Anda sulit memperoleh keturunan.
Penampilan penis yang berubah juga bisa menimbulkan stres yang berujung pada disfungsi ereksi.
Cara Meluruskan Penis yang Bengkok
Cara meluruskan penis bengkok sangat bergantung pada akut atau kronisnya gejala yang dialami.
Selain itu, adanya perburukan atau gejala yang sudah stabil dan menetap juga dapat menjadi pertimbangan pengobatan.
Artikel Lainnya: Macam-Macam Kelainan yang Bisa Terjadi pada Penis
Berikut ini sejumlah cara meluruskan Mr. P yang bengkok:
1. Memantau Perkembangan Penyakit
Seperti yang disinggung di atas, keparahan gejala dapat berhenti setelah beberapa bulan dan menjadi stabil.
Keluhan nyeri dapat membaik dalam 1 hingga 2 tahun. Namun, kondisi penis masih dapat tetap bengkok.
Terkadang, penis bengkok juga dapat membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan.
2. Pengobatan Nonbedah
Cara meluruskan penis yang bengkok dapat dilakukan dengan beberapa pilihan terapi nonbedah, seperti:
- Meregangkan penis (traksi penis menggunakan alat khusus)
- Minum obat tertentu
- Pemberian salep
- Penyuntikkan di jaringan plak penis
3. Pembedahan
Kondisi penis bengkok yang sudah kronis bisa diatasi dengan operasi atau pembedahan.
Berbagai teknik pembedahan yang dapat dilakukan, seperti:
- Menjahit sisi penis yang lebih panjang (sisi di mana tidak terdapat jaringan plak)
- Membuang jaringan plak
- Memasang implan penis
Jadi, tidak semua penis bengkok merupakan kondisi abnormal. Jika menimbulkan gejala mengganggu, khususnya nyeri dan kesulitan berhubungan, jangan menunda-nunda untuk memeriksakan kondisi Anda ke dokter.
Ketahui informasi kesehatan yang menarik lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa bertanya langsung ke dokter lewat layanan Tanya Dokter.
[WA]