Disfungsi ereksi bisa jadi masalah serius bagi pria. Ini karena sangat memengaruhi ego dan keberhasilan pria saat berhubungan seksual dengan pasangan di ranjang. Akhirnya, banyak pria yang mengambil jalan pintas dengan menenggak obat kuat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Namun, apakah selalu berhasil?
Jangan kira ereksi adalah hal sederhana yang sudah pasti setiap pria bisa dengan mudah melakukannya. Untuk mencapainya, menurut dr. Karin Wiradarma, M.Gizi dari KlikDokter, diperlukan kerja sama dari beberapa komponen tubuh, seperti otak, hormon, emosi, saraf, otot, dan pembuluh darah.
“Kelainan dari salah satu komponen tersebut dapat berujung pada terjadinya disfungsi ereksi," ujar dr. Karin.
Penyebab disfungsi ereksi
Ada dua hal utama mengapa pria mengalami disfungsi ereksi. Menurut dr. Karin, penyebab yang dimaksud adalah fisik dan psikis. Penyebab fisik biasanya banyak dialami dialami oleh pria lanjut usia.
Selain itu, penyakit degeneratif seperti jantung, penyumbatan pembuluh darah, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, sindrom metabolik, penyakit Parkinson, dan insomnia merupakan penyebab fisik yang paling umum.
"Sementara itu, penyebab psikis didominasi oleh pria usia muda. Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Riwayat kanker prostat, pembesaran prostat, serta trauma atau operasi pada area panggul juga dapat memengaruhi kejantanan pria. Di samping penyebab fisik atau organik, penyebab psikis juga berperan penting," kata dr. Karin.
Obat kuat bisa atasi disfungsi ereksi?
Nah, untuk mengatasi disfungsi ereksi itu, sebagian pria memilih jalan praktis dan instan dengan mengonsumsi obat kuat supaya. Tak cuma membantu mencapai ereksi, obat kuat juga diklaim bisa mempertahankannya lebih lama. Beberapa di antaranya adalah sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), vardenafil (Levitra), danavanafil (Stendra).
Obat-obat tersebut berkhasiat memperlebar pembuluh darah pada penis, sehingga meningkatkan aliran darah ke organ intim pria tersebut. Aliran darah yang cukup pada penis sangat penting untuk dapat membangkitkan ereksi. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan.
"Memang obat kuat itu bisa untuk atasi disfungsi ereksi, tapi itu efek cepat tidak bisa untuk jangka panjang. Anda harus tahu bahwa sekali minum obat kuat tidak bisa bertahan lama dan tidak langsung bisa ereksi. Harus ada pemicu lainnya," ujar dr. Arina Heidyana dari KlikDokter.
Selain itu, tidak semua pria bisa minum obat kuat. “Penderita sakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan operasi prostat, misalnya, tidak disarankan minum obat kuat. Karena itu, Anda tidak boleh asal minum obat jenis ini," kata dr. Arina.
Bukan dengan obat kuat, menurut dr. Arina, cara paling baik untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan seimbang, rutin berolahraga, menjauhi rokok, serta menghindari stres.
Terapi dari disfungsi ereksi
Saat ini, banyak terapi yang bisa mengatasi masalah disfungsi ereksi. Di sisi lain, disfungsi ereksi yang disebabkan oleh masalah psikologis umumnya memiliki kemungkinan sembuh yang lebih besar dibandingkan dengan yang disebabkan oleh kelainan organik.
Selain meminum obat kuat seperti yang disebut di atas, menurut dr. Karin, ada pula obat yang dapat disuntikkan dokter langsung ke penis untuk mengatasi disfungsi ereksi. Ereksi dapat bertahan antara 20-40 menit dengan obat tersebut. Karena menggunakan jarum yang sangat kecil dan halus, rasa nyeri dapat diabaikan.
"Selain itu, pria yang memiliki kesulitan ereksi karena rendahnya hormon testosteron bisa mendapatkan manfaat dari terapi hormon testosteron. Terapi tersebut dapat dilakukan dengan suntikan, koyo, gel, atau obat minum," kata dr. Karin.
Sementara itu, bagi mereka yang mengalami disfungsi ereksi akibat masalah psikis, dapat mengunjungi psikolog atau dokter ahli kesehatan jiwa (psikiater) untuk mendapatkan psiko terapi dan terapi obat apabila dibutuhkan.
Jadi, obat kuat pria memang bisa mengatasi disfungsi ereksi. Namun, bukan berarti Anda bisa langsung ereksi, karena seorang pria tetap membutuhkan pemicu lainnya. Selain itu, Anda juga harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat kuat. Sebab, obat impotensi dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu – yang tak jarang malah bisa berakibat fatal.
[HNS/ RVS]