Sperma berwarna merah yang keluar saat ejakulasi tentu bisa membuat pria cemas. Tak heran, mereka yang mengalaminya akan beranggapan bahwa kondisi ini menandakan adanya penyakit yang berbahaya.
Dalam istilah medis, sperma berwarna merah dikenal dengan istilah hematospermia. Kondisi ini terjadi ketika ada darah dalam cairan semen. Jika hal ini menimpa, apakah Anda harus khawatir?
Penyebab Sperma Berwarna Merah
Sperma berwarna merah dapat terjadi pada pria di segala usia, meskipun paling sering menimpa pria berusia 20 hingga 40 tahun. Hematospermia bisa hilang sendiri seiring berjalannya waktu.
Risiko terkena hematospermia meningkat jika Anda pernah mengalaminya, bahkan sering atau berulang, disertai gejala lain seperti demam atau nyeri saat buang air kecil atau saat ejakulasi, serta ditemukannya gejala serupa pada anggota keluarga yang lain.
Artikel Lainnya: Arti di Balik Warna Sperma Anda
Penyebab sebenarnya dari darah pada cairan semen tidak pernah ditentukan. Kebanyakan kasus juga biasanya tidak berbahaya, terlebih bila Anda berusia 40 tahun ke bawah.
Akan tetapi, terdapat beberapa penyebab dari hematospermia yang perlu diperhatikan, di antaranya:
1. Infeksi dan Peradangan
Penyebab tersering dari hematospermia adalah infeksi atau peradangan pada saluran seminal. Darah dapat berasal dari infeksi di salah satu kelenjar, tabung, atau saluran yang memproduksi semen.
Selain itu, darah juga bisa berasal dari infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia, atau dari infeksi virus dan bakteri lainnya.
2. Trauma atau Prosedur Medis
Darah di sperma juga bisa disebabkan oleh prosedur medis, misalnya setelah biopsi prostat. Jika penyebab hematospermia akibat trauma ringan, perdarahan biasanya hilang dalam beberapa minggu setelah kejadian.
Terapi radiasi, vasektomi, dan suntikan untuk wasir juga dapat menyebabkan timbulnya darah di sperma. Begitu juga dengan trauma fisik pada organ seks setelah fraktur panggul, cedera pada testis, dan aktivitas seksual yang berlebihan.
Artikel Lainnya: Tips Menjaga Kualitas Sperma
3. Masalah Pembuluh Darah
Karena cairan semen melewati saluran ke uretra untuk ejakulasi, apa pun yang menyebabkan pembuluh darah terluka di sepanjang jalur ini dapat menyebabkan adanya darah pada cairan semen.
Semua struktur yang terlibat dalam proses ejakulasi, dari prostat ke tabung kecil yang membawa sperma, mengandung pembuluh darah. Semua bagian ini bisa terluka sehingga menjadi penyebab hematospermia.
4. Kondisi Medis Lain
Tumor (kanker), polip (bukan kanker), dan kondisi medis lainnya seperti hipertensi, human immunodeficiency virus (HIV), penyakit liver, dan leukemia juga dapat menjadi penyebab merahnya cairan semen.
Cara Mengatasi Hematospermia
Cara mengatasi hematospermia bergantung pada penyebabnya. Berikut yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sperma berwarna merah:
- Apabila penyebab hematospermia adalah kecelakaan kecil, istirahat mungkin dapat membantu mengatasinya.
- Apabila terdapat pembengkakan pada daerah selangkangan, Anda dapat menggunakan es untuk mengompres selama 10 hingga 20 menit. Namun, jangan lebih dari waktu yang ditentukan.
- Apabila hematospermia disebabkan oleh infeksi, periksakan ke dokter untuk mendapatkan resep antibiotik. Obat anti peradangan juga tersedia bila pembengkakan menjadi penyebabnya.
- Apabila kondisi darah ini disebabkan oleh tersumbatnya saluran, operasi mungkin diperlukan.
- Apabila kanker yang menjadi penyebab hematospermia, dokter akan merujuk Anda ke spesialis yang akan menentukan penanganan yang sesuai.
Adanya darah pada cairan semen dapat mengkhawatirkan. Namun, penting diingat bahwa biasanya ini bukan merupakan gejala dari kondisi yang serius. Apabila Anda terus mengalami hematospermia, bahkan setelah mengikuti cara mengatasi hematospermia di atas, segera periksakan ke dokter spesialis urologi.
Dokter spesialis dapat mengobati penyebab di balik hematospermia Anda. Karena itu, jangan sungkan juga untuk berkonsultasi secara langsung. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kami melalui layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
[WA/ RS]