Ibu hamil perlu nutrisi ekstra agar janin berkembang sempurna. Sayang, seorang warga Jakarta Utara, Novi Sri Wahyuni, justru mendapatkan vitamin kedaluwarsa dari Puskesmas Kamal Muara. Tentu saja ada bahaya bagi kesehatan jika minum vitamin kedaluwarsa, apalagi bagi ibu hamil.
Mengutip kompas.com, Novi saat itu sedang mengontrol kandungan ke Puskesmas Kamal Muara. Setelah kontrol, Novi mendapatkan tiga strip vitamin B6 dari apoteker. Novi mengaku sempat mengonsumsi vitamin yang diterimanya dua butir. Tapi, dirinya penasaran terhadap tinta biru yang ada di label kemasan vitamin.
Ternyata, tinta biru tersebut menutupi tanggal kedaluwarsa vitamin yang sebenarnya, yakni April 2019. Tak terima diberi vitamin kedaluwarsa dan sudah tak layak konsumsi, Novi melaporkan pihak puskesmas ke polisi. Dugaan sementara, ada kelalaian pihak puskesmas sehingga obat-obatan dan vitamin yang seharusnya dimusnahkan masih tercampur dengan obat layak minum.
Kini, pihak yang terlibat masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit untuk mengetahui apakah ada pengaruh buruk dari vitamin kedaluwarsa terhadap kesehatan ibu dan janin. Kondisi ibu hamil yang tak sengaja mengonsumsi vitamin kedaluwarsa itu pun lantas mendapat tanggapan dari dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter.
Bahaya minum vitamin kedaluwarsa bagi ibu hamil
Menurut dr. Dyan Mega, apapun yang sudah kedaluwarsa – atau masyarakat sering menyebutnya kadaluarsa – baik makanan, obat-obatan, dan produk-produk lainnya, sebaiknya tidak boleh digunakan. Apalagi, jika benda atau makanan tersebut disimpan dalam kondisi yang tidak layak, misalnya panas, terpapar langsung sinar matahari, atau tidak higienis.
Pasalnya, kandungan produk kedaluwarsa biasanya sudah berubah sehingga bisa menjadi racun bagi tubuh bila tak sengaja dikonsumsi. Dikatakan oleh dr. Dyan Mega, baik ibu hamil maupun orang yang tak hamil, jika mereka menelan obat atau vitamin yang kedaluwarsa, keluhan paling ringan yang akan terjadi adalah gangguan pencernaan.
“Gangguan pencernaan, misalnya mual, muntah, dan diare. Jika ibu hamil muntah terus-menerus atau diare setelah minum vitamin kedaluwarsa, otomatis elektrolit keluar semua. Si ibu akan lemas dan daya tahan tubuhnya semakin menurun. Itu berdampak juga buat janinnya,” jelas dr. Ega
Selain itu, dr. Ega melanjutkan, nafsu makan si ibu hamil juga akan menurun. Otomatis, nutrisi yang masuk ke tubuh juga sangat sedikit.
“Padahal, di trimester pertama, nutrisi diperlukan untuk membentuk organ-organ inti janin. Jika si ibu tidak banyak mengonsumsi makanan bergizi akibat tak nafsu makan, maka tumbuh kembang janin terancam bermasalah,” dr. Ega menjelaskan.
Bahaya yang sama juga bisa berlaku untuk ibu hamil trimester dua dan tiga yang mengonsumsi vitamin kedaluwarsa. Apabila si ibu terus-terusan diare dan muntah, dia akan mengalami dehidrasi yang parah. Nah, dehidrasi yang parah itu dapat membuat cadangan air ketuban berkurang. Alhasil, risiko bayi lahir prematur semakin besar.
Solusi jika tak sengaja minum obat atau vitamin kedaluwarsa
Jika tak sengaja mengonsumsi produk kedaluwarsa, apalagi jika Anda sedang hamil, maka tak ada cara selain segera berobat ke dokter. Sebelumnya, Anda bisa memberikan pertolongan pertama kepada diri sendiri dengan cara banyak minum air putih.
“Si ibu harus minum air putih sebanyak-banyaknya agar pengaruh obat atau vitamin yang sudah kedaluwarsa itu bisa dinetralkan. Tapi ingat, tetap harus memeriksakan diri ke dokter,” dr. Ega menegaskan.
Ibu hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi obat-obatan sembarangan tanpa pengawasan ahli medis. Itulah mengapa dokter hanya merekomendasikan ibu hamil untuk minum air putih sebanyak-banyaknya saat tak sengaja menelan produk kedaluwarsa. Lalu, bila memang tak mual, jangan paksakan diri untuk muntah.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa tak layak lagi untuk dikonsumsi dengan alasan apapun. Ada sederet bahaya bagi ibu hamil jika minum vitamin kedaluwarsa. Oleh karena itu, Anda – baik ibu hamil atau bukan – dianjurkan untuk memeriksa label kemasan sebelum menggunakan atau mengonsumsi sesuatu. Jangan sampai kasus vitamin kedaluwarsa seperti yang dialami Novi Sri Wahyuni sampai terulang lagi.
(NB/ RVS)