Dermatitis vulva atau vulvitis terjadi ketika lipatan kulit lembut di depan vagina mengalami kemerahan, nyeri, dan gatal.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh reaksi terhadap sabun, bedak, krim, tisu toilet, spermisida, atau pakaian dalam yang dikenakan wanita.
Kondisi kulit seperti eksim juga dapat terjadi di sekitar labia dan menyebabkan dermatitis vulva. Ketahui obat untuk dermatitis vulva berikut ini.
Cara Mengobati Dermatitis Vulva
Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami dermatitis vulva.
“Jarang ada obat bebas untuk keluhan di vagina,” tegasnya. Pada saat melakukan pemeriksaan, dokter dapat menanyakan gejala serta riwayat kesehatan Anda.
Bila perlu, dokter dapat melakukan pemeriksaan panggul untuk mendiagnosis adanya lesi serta keputihan tidak normal.
Dokter dapat mengambil sampel keputihan untuk mengetahui adanya infeksi atau kelainan lain.
Artikel Lainnya: Vagina Lecet, Perlukah Dibersihkan dengan Air Mengalir dan Sabun?
Dokter juga dapat menanyakan tentang obat hormon yang Anda gunakan. Sebab beberapa obat mengandung hormon yang bisa memengaruhi kondisi kulit di sekitar alat kelamin.
Jika didiagnosis mengalami dermatitis vulva, dokter dapat memberikan obat antibiotik, antivirus, atau antijamur. Pengobatan akan disesuaikan berdasarkan penyebab dermatitis.
Selama menjalani perawatan, Anda harus berhenti menggaruk vulva yang gatal. Kemungkinan, dokter akan meresepkan obat antihistamin untuk meredakan gejala gatal tersebut.
Anda juga bisa memberikan kompres dingin untuk membantu meredakan gatal di vulva. Hindari pula aktivitas seksual seperti berhubungan intim atau masturbasi hingga kondisi kondisi vulva membaik.
Artikel Lainnya: Beragam Aroma Vagina yang Wajib Diketahui Wanita
Pada beberapa kasus, dokter dapat memberikan beberapa obat tambahan untuk vulva dermatitis berikut ini:
1. Emolien
Dilansir dari laman University Hospitals Coventry and Warwickshire, emolien adalah produk yang dapat membantu menenangkan dan melembutkan kulit kasar serta kering.
Emolien dapat digunakan setiap hari sebagai pelembap kulit untuk membantu meringankan gejala dermatitis vulva.
Anda dapat mengoleskan emolien di area labia. Biasanya, Anda perlu mengoleskan emolien setelah mandi agar kelembapan kulit di sekitar vulva terjaga maksimal.
2. Steroid Topikal
Diwartakan dari National Eczema Society, obat steroid topikal (dioles ke kulit) dapat diresepkan dokter untuk membantu mengatasi gejala dermatitis vulva. Umumnya dokter meresepkan obat steroid untuk vulvitis dalam bentuk salep atau krim.
Salep merupakan produk yang memiliki tekstur berminyak sehingga lebih mudah untuk diserap kulit.
Sementara itu, steroid topikal dalam bentuk krim lebih mudah untuk dioleskan ke kulit yang ditumbuhi rambut, seperti bagian vulva.
Artikel Lainnya: Fakta Seputar Vagina yang Perlu Wanita Ketahui
Mencegah Dermatitis Vulva
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena dermatitis vulva, di antaranya:
- Menghindari produk tertentu, seperti detergen berbahan kimia keras, sabun mengandung pewangi, bath bomb, tampon atau pembalut dengan tambahan pewangi, douche, pelumas, serta kondom yang memicu iritasi.
- Menggunakan pakaian dalam longgar dengan bahan yang menyerap keringat.
- Jangan terlalu sering mencuci area vagina. Anda dapat membersihkan vagina sebanyak sekali dalam sehari menggunakan air hangat.
- Segera mengganti celana atau baju yang basah dan berkeringat.
- Hindari memakai panty liner, kecuali saat keputihan dan dengan pantauan dokter.
- Tidak dianjurkan menggunakan cairan antiseptik (yang ditambahkan ke dalam air) untuk membilas area vulva.
Ketahui informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter menggunakan fitur Live Chat.
(OVI/JKT)