Demi menjaga kehamilan, ada beberapa imbauan dan pantangan bagi wanita hamil. Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan adalah, bolehkah mewarnai rambut saat hamil? Para ibu hamil alias bumil pasti penasaran, deh!
Cat rambut saat hamil, terutama pada trimester awal kehamilan, menurut sebagian ahli kesehatan sebaiknya tidak dilakukan. Sudah lama ada aturan tidak tertulis bahwa wanita hamil tidak boleh mengecat rambut. Dikhawatirkan, itu dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.
Bolehkah Ibu Hamil Mewarnai Rambut?
Proses memberi warna pada rambut pada dasarnya menggunakan sejumlah bahan kimia, seperti amonia dan peroksida. Kekhawatiran ibu hamil tentang dampak buruk dari bahan-bahan kimia tersebut sebetulnya dapat dipahami.
Meskipun demikian, konsentrasi bahan kimia dalam pewarna rambut sangat rendah. Jumlahnya yang kecil tersebut tidak terlalu berisiko dalam meningkatkan masalah kesehatan yang serius.
Artikel lainnya: Benarkah Pewarna Rambut Sebabkan Kanker Payudara?
Penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia yang terkandung dalam pewarna rambut akan berdampak membahayakan janin bila digunakan secara berlebihan.
Organization of Teratology Information Specialists (OTIS) memberikan tiga alasan mengapa mewarnai rambut pada ibu hamil relatif aman. Berikut ini alasannya:
- Berapapun kadarnya, walaupun dalam jumlah kecil, pewarna rambut kimia dapat diserap melalui kulit kepala dan masuk ke aliran darah.
- Dalam pengujian terhadap binatang hamil yang dipaparkan pewarna rambut, tidak ada tanda-tanda kerusakan organ reproduksi.
- Belum ada laporan yang mengklaim bahwa wanita hamil atau janinnya terdampak oleh pewarnaan rambut.
Syarat bagi Ibu Hamil yang Mau Mewarnai Rambut
Meskipun mewarnai rambut saat hamil tidak berbahaya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya, yakni:
Artikel lainnya: Kenali Arti Kondisi Rambut bagi Kesehatan Tubuh Anda
- Sebaiknya lakukan pewarnaan rambut pada usia kehamilan trimester kedua, karena organ vital janin sudah terbentuk saat itu.
- Pastikan pewarnaan rambut dilakukan di area yang berventilasi baik. Pewarna rambut pada umumnya memiliki bau kimia yang kurang sedap.
- Baca dan ikuti buku petunjuk dengan saksama. Anda harus tahu aturan berapa lama membiarkan pewarna rambut di kepala. Jangan sampai terlalu lama.
- Kenakan sarung tangan saat melakukan perawatan.
- Saat melakukan pewarnaan, pastikan sirkulasi udara di dalam ruangan baik, sehingga bau cat pewarna rambut tidak terlalu lama terhirup oleh ibu hamil.
Cat Rambut yang Aman bagi Ibu Hamil
Bila masih ragu untuk cat rambut saat mengandung karena kandungan zat kimia dalam pewarna rambut, Anda bisa memilih pewarna berbahan alami, misalnya henna. Namun, sayangnya pewarna henna tidak memiliki variasi warna yang beragam.
Artikel lainnya: Bleaching Rambut Bisa Picu Sakit Kepala seperti Dialami Iko Uwais
Selain itu, hasil pewarnaan dengan bahan alami juga biasanya tidak seawet produk pewarna rambut kimia.
Anda juga bisa memilih produk cat rambut dengan label “ammonia-free”, “bleach-free”, atau pewarna rambut semi permanen.
Cara Mewarnai Rambut Saat Hamil
Selain memperhatikan syarat dan komposisi cat rambut yang aman bagi ibu hamil, sebaiknya cara mewarnai rambut ketika hamil juga mesti menjadi perhatian.
Sebelum melakukan pewarnaan rambut, lakukan uji reaksi alergi terlebih dulu sebelum mengaplikasikan pewarna rambut di kepala.
Artikel lainnya: 6 Tips Ampuh Merawat Rambut Diwarnai
Jangan biarkan pewarnaan rambut dilakukan terlalu lama. Setelah prosedur selesai, bilas kulit kepala dengan air secara menyeluruh sampai benar-benar bersih.
Teknik pewarnaan highlight bisa menjadi pilihan ketimbang mewarnai semua helaian rambut. Pasalnya, highlight hanya mewarnai beberapa bagian rambut dan tidak menjangkau kulit kepala.
Selain itu, teknik lainnya seperti hair frosting atau hair streaking juga bisa jadi pilihan. Teknik tersebut dapat menghindari kontak langsung pewarna rambut ke kulit kepala.
Jadi, mewarnai rambut saat hamil tergolong aman asal dilakukan saat usia kehamilan trimester kedua, mengikuti petunjuk pewarnaan dengan benar, dan tidak ada reaksi alergi. Amannya, konsultasi dulu dengan dokter kandungan atau tanya lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, atau tunda dulu sampai buah hati terlahir ke dunia.
(RN/ RH)