Perawatan Wanita

Mengalami Keputihan Saat Sudah Menopause, Normalkah?

Zahra Aminati, 09 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tidak sedikit wanita yang mengalami keputihan saat menopause. Apakah kondisi ini dapat dikatakan normal? Simak fakta selengkapnya di sini.

Mengalami Keputihan Saat Sudah Menopause, Normalkah?

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes), siklus menopause pada wanita umumnya terjadi di usia 41–55 tahun. Kondisi ini ditandai dengan berhentinya haid selama 12 bulan berturut-turut.

Karena tak lagi haid dan memproduksi hormon tertentu, tak sedikit wanita menopause yang mengira bahwa dirinya tidak akan mengalami keputihan lagi. Padahal, ada pula kasus di mana keputihan saat menopause masih terjadi.

Lalu, apa kata medis terkait keputihan saat menopause? Apakah kondisi ini normal, atau merupakan tanda dari gangguan kesehatan?

Keputihan Saat Sudah Menopause, Normalkah?

Faktanya, sekitar 60 persen wanita akan mengalami gejala yang melibatkan alat kelamin atau sistem kemih setelah menopause. 

Kondisi tersebut mencakup:

  • Atrofi vagina, yaitu penipisan atau kerusakan jaringan vagina.
  • Atrofi uretra, yaitu penipisan atau kerusakan jaringan saluran kemih.
  • Penurunan libido, yaitu ketika dorongan seks lebih rendah.

Adanya kondisi tersebut pada wanita menopause dapat membuat vagina cenderung kering. Selain itu, berbagai perubahan pada tubuh yang terjadi setelah menopause juga dapat meningkatkan risiko keputihan serta infeksi pada vagina.

Artikel Lainnya: Mitos Seputar Keputihan yang Berbahaya

Lalu, apakah itu artinya keputihan saat menopause merupakan hal yang normal? 

Keputihan memiliki banyak penyebab. Keputihan bisa terjadi karena masalah hormonal dan infeksi. 

Oleh sebab itu, bisa saja sudah menopause dan hormonnya sudah sedikit, tapi keluar keputihan karena ada infeksi. Baik akibat jamur maupun bakteri. 

Keputihan abnormal yang disebabkan oleh infeksi jamur maupun bakteri umumnya memiliki ciri-ciri, seperti berwarna kehijauan, menggumpal seperti keju, berbau tak sedap, terasa gatal atau terbakar, serta nyeri.

Ciri-Ciri Keputihan Menopause yang Normal

Sering Keputihan, Haruskah Khawatir? (Siam.Pukkato/Shutterstock)

Keputihan yang normal biasanya memiliki ciri-ciri seperti:

  • Berwarna putih, cream atau bening. 
  • Konsistensinya tidak terlalu lengket, tidak juga terlalu cair. 
  • Tidak berbau menyengat.
  • Tidak menyebabkan iritasi. 
  • Terkadang keputihannya bisa tidak banyak sampai wanita tidak menyadarinya. Namun, bisa juga volumenya banyak dalam beberapa hari. 

Keputihan Saat Menopause, Kapan Harus ke Dokter?

Orang yang telah melewati masa menopause dapat mengalami atrofi vagina karena penurunan kadar estrogen. Hal ini menyebabkan dinding organ kewanitaan menjadi lebih tipis.

Kondisi tersebut dapat menimbulkan keputihan, terutama saat terjadi kontak seksual yang memicu iritasi vagina.

Artikel Lainnya: Apa Penyebab Keputihan yang Berlebihan?

Kendati demikian, wanita mesti waspada jika keputihan yang keluar disertai dengan gejala-gejala abnormalitas, seperti berwarna kehijauan atau abu-abu, menggumpal, berbau tidak sedap, dan disertai gatal atau sensasi terbakar.

Dalam kasus demikian, segeralah berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jika dibiarkan, kondisi bisa saja makin buruk sehingga malah menempatkanmu pada masalah kesehatan yang lebih gawat lagi.

Keputihan saat menopause dikatakan normal apabila tidak disertai dengan gejala-gejala yang mengganggu. Kondisi ini bukanlah sesuatu yang mesti diatasi, karena dapat hilang dengan sendirinya.

Bila kamu mengalami keputihan yang gejalanya tidak normal, seperti yang telah dijelaskan, segeralah lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Ingin tanya lebih jauh soal topik ini? Klik Tanya Dokter untuk konsultasi lebih mudah dan cepat. Untuk #JagaSehatmu, yuk download aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan lainnya. 

[RS]

Menopause
Keputihan