Ada dua terapi penghilang bulu yang cukup populer dan dikenal dengan kemampuannya dalam menghilangkan bulu untuk jangka panjang. Kedua treatment yang dimaksud yaitu laser dan elektrolisis.
Lantas, mana yang paling efektif untuk menghilangkan bulu? Simak ulasan berikut.
Keunggulan Terapi Penghilang Bulu dengan Laser
Dokter Arina Heidyana menjelaskan, tujuan utama dari penggunaan laser dalam terapi penghilang bulu atau rambut adalah merusak folikel rambut. Cara ini akan memperlambat pertumbuhan rambut secara signifikan.
“Teknik laser sebagai penghilang bulu bekerja dengan menggunakan laser yang memancarkan sinar berkekuatan tinggi, yang akhirnya diserap sampai ke akar rambut hingga akhirnya merusak folikel atau akar rambut,” ucap dr. Arina.
Menghilangkan bulu dengan laser efeknya memang akan bertahan lebih lama dibandingkan metode rumahan, seperti mencukur atau waxing. Namun, terapi laser tetap tidak memberikan hasil permanen.
Keuntungan metode laser sebagai penghilang bulu adalah terapi ini dapat dilakukan di area tubuh mana saja, termasuk wajah kecuali area mata.
Selain itu, terapi laser tidak membutuhkan waktu pemulihan yang lama. Anda dapat melanjutkan aktivitas dengan normal setelah menyelesaikan prosedur.
Meskipun laser tidak menghilangkan bulu secara permanen, Anda akan merasakan bulu yang baru tumbuh bertekstur lebih halus dari sebelumnya.
Artikel lainnya: Waxing atau Bleaching, Mana yang Lebih Aman?
Namun, terapi penghilang bulu menggunakan laser juga memiliki kekurangan. Melansir Medical News Today, berikut beberapa kekurangan terapi laser:
- Tidak cocok untuk semua warna kulit. Laser bekerja paling baik pada orang berkulit cerah dan rambut gelap, karena laser menargetkan warna gelap.
- Beberapa efek samping dari laser hair removal dapat mencakup perubahan warna kulit, pembengkakan, kemerahan, lecet, dan jaringan parut. Namun, beberapa di antaranya hilang dalam beberapa jam setelah pengobatan.
- Fotosensitivitas. Laser dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, paparan sinar matahari langsung harus dihindari segera setelah prosedur.
Anda yang menjalani perawatan laser harus menghindari sinar matahari selama 6 minggu sebelum perawatan untuk mencegah perubahan warna pada kulit menjadi tan (kecokelatan).
- Menurut FDA (Food and Drug Administration), Amerika Serikat, terdapat laporan efek samping serius hingga mengancam jiwa akibat penggunaan produk pemati rasa dalam metode laser hair removal.
Keluhan semacam itu muncul setelah kandungan bahan pemati rasa dioleskan ke area tubuh yang luas.
Untuk menghindari efek samping laser, dr. Arina menyarankan untuk melakukan terapi dengan teknisi laser bersertifikat yang sudah terlatih dan bekerja di bawah arahan penyedia layanan kesehatan tersertifikasi.
Artikel lainnya: Benarkah Mencukur Bulu Justru Bikin Tambah Lebat?
Keuntungan Hilangkan Bulu dengan Elektrolisis
Dokter Arina menerangkan, terapi elektrolisis untuk menghilangkan bulu bekerja dengan memancarkan arus listrik rendah.
Metode ini bertujuan untuk merusak akar rambut dan mencegah pertumbuhan rambut baru. Berbeda dengan laser, hasil terapi elektrolisis bersifat permanen.
Prosesnya bekerja dengan memasukkan alat epilator ke kulit. Frekuensi radio gelombang pendek digunakan di folikel rambut untuk menghentikan pertumbuhan rambut baru.
Langkah ini akan merusak folikel rambut untuk mencegah pertumbuhan dan menyebabkan rambut rontok.
Selain hasil yang lebih permanen, elektrolisis dapat membantu menghambat pertumbuhan rambut baru untuk semua jenis kulit dan rambut. Elektrolisis juga dapat digunakan di mana saja pada tubuh, termasuk alis.
Masih dari Medical News Today, ada beberapa risiko dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dari metode elektrolisis yaitu:
- Bila area bulu yang ingin dihilangkan cukup luas (seperti kaki atau punggung), dibutuhkan beberapa sesi yang lama untuk mendapatkan hasil permanen.
Menghilangkan rambut kasar seperti bulu di sekitar garis bikini juga membutuhkan lebih banyak sesi.
- Penghilangan rambut dengan elektrolisis bisa saja menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Mungkin dokter akan meresepkan obat pereda nyeri sebelum perawatan dan mengoleskan es setelah sesi.
- Potensi efek samping, termasuk jaringan parut (jarang terjadi) atau infeksi dari jarum suntik tidak steril.
Artikel lainnya: Teknik Aman Mencukur Bulu Kemaluan Sendiri di Rumah
Elektrolisis vs Laser, Mana yang Lebih Baik?
Terapi laser dan elektrolisis sama-sama menghasilkan efek yang lebih tahan lama bila dibandingkan dengan mencukur. Namun, terapi elektrolisis tampaknya bekerja lebih tahan lama karena hasilnya yang permanen.
Metode elektrolisis juga lebih minim risiko dan efek samping. Anda tidak memerlukan perawatan tertentu layaknya terapi menggunakan laser.
Kekurangannya, elektrolisis harus dilakukan dalam banyak sesi dan tidak bisa bekerja sekaligus pada area kulit yang luas seperti laser.
“Terapi laser dan elektrolisis bisa menghilangkan bulu dalam jangka waktu panjang. Tapi, elektrolisis memiliki efek samping lebih rendah dibanding laser. Sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter mana yang cocok,” ungkap dr. Arina.
Yang tak kalah penting, pastikan Anda melakukan treatment penghilang bulu di klinik kecantikan tepercaya dan terapis ahli. Hal ini penting demi menghindari risiko kesehatan yang merugikan.
Konsultasi ke dokter spesialis kulit bisa lebih mudah lewat Live Chat KlikDokter.
(FR/JKT)