Perawatan Wanita

Perubahan Siklus Menstruasi Berdasarkan Usia

Meski dipengaruhi banyak faktor, perubahan siklus haid bisa juga terjadi karena usia. Beda dekade usia, beda pula gejala haid yang muncul!

Perubahan Siklus Menstruasi Berdasarkan Usia

Bagi sebagian wanita, perubahan pada siklus haid mungkin sulit diprediksi. Misalnya, kamu terlambat mens hingga seminggu lebih, sementara bulan berikutnya maju beberapa hari.

Bahkan, bagi beberapa wanita, haid bisa deras selama 5 hari dengan rasa kram, tapi bulan berikutnya hanya berlangsung 2 hari.

Meski dipengaruhi oleh banyak faktor, perubahan siklus dapat juga terjadi akibat pertambahan usia. Nyatanya, beda dekade usia, beda pula gejala haid yang muncul.

Bagaimana Usia Memengaruhi Siklus Haid?

Dalam beberapa kondisi, perubahan siklus tersebut mungkin akan menyulitkanmu untuk memperkirakan kapan datangnya menstruasi.

Padahal sebenarnya, seiring bertambahnya usia, menstruasi memang akan terus menyesuaikan dan berkembang.

Menurut para ahli, perubahan gejala menstruasi terkait usia bisa terjadi karena adanya perubahan hormonal.

Apalagi semakin bertambahnya usia, hormon estrogen dan progesteron juga berkurang.

Kabar baiknya, perubahan-perubahan semacam ini sering kali tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan sesuatu yang normal.

Misalnya saja, di tahun-tahun pertama haid sering kali terdapat perubahan siklus akibat hormonal yang belum seimbang. Setelah itu, hormonal akan cenderung seimbang sehingga siklus usia dewasa cenderung teratur.

Namun, ketika di usia dewasa muda, wanita dapat hamil dan menyusui. Nah, kedua kondisi ini turut memengaruhi siklus. Selanjutnya, saat lanjut usia, wanita akan mengalami berhentinya siklus menstruasi atau menopause.

Artikel Lainnya: Mitos dan Fakta Soal Haid yang Harus Anda Tahu

Perubahan Siklus Sesuai Usia

Benarkah Anemia Bisa Bikin Haid Terlambat?

Lalu seperti apa, sih, perubahan siklus berdasarkan dekade usia? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Masa Remaja (Sebelum 20 Tahun)

Rata-rata, anak perempuan akan mendapatkan menstruasi pertama di usia 12-13 tahun. Dalam beberapa tahun pertama, menstruasi pada remaja biasanya tidak teratur dan tidak dapat diprediksi.

Remaja bisa saja tidak mendapatkan haid selama berbulan-bulan. Lalu, banjir pada bulan lainnya. Siklus juga bisa lebih panjang di awal-awal, yakni dalam kisaran 21-45 hari, meskipun siklus yang lebih pendek atau lebih lama dapat terjadi.

Remaja umumnya juga sudah merasakan gejala PMS (premenstrual syndrome). Gejala PMS dapat berupa kram perut, payudara terasa sakit, serta nyeri kaki dan pinggul.

Pada tahun ketiga, biasanya siklus haid remaja lebih teratur mengikuti siklus wanita dewasa pada umumnya.

2. Usia 20-an

Pada umur 20 biasanya siklus lebih teratur, yakni sekitar 21-34 hari (rata-rata 28 hari), dan setiap periode berlangsung selama 2-7 hari.

Di rentang usia ini pula, puncak kesuburan seorang wanita berada, yakni saat tubuh paling siap untuk hamil. Pada usia 20-an juga, banyak wanita mulai memutuskan untuk mengonsumsi pil KB atau kontrasepsi lainnya.

Penggunaan kontrasepsi, misalnya kontrasepsi hormonal, juga bisa berperan dalam perubahan siklus atau pola haid. Misalnya, haid jadi lebih pendek, kram lebih ringan, pendarahan lebih sedikit, dll. 

Selain itu, banyak wanita mengalami kehamilan di usia 20-an di mana tidak akan haid. Selanjutnya, setelah melahirkan wanita yang terus menyusui dapat tidak mengalami mens selama beberapa lama.

Artikel Lainnya: Keluar Haid Ternyata Hamil, Ini Faktanya!

3. Usia 30-an

Pada usia 30 tahun, siklus menstruasi sudah dapat diprediksi dan konsisten. 

Namun, di usia ini beberapa permasalahan dan tumor jinak bisa terjadi di rahim. Terkadang, kondisi ini dapat membuat menstruasi lebih berat dan menyebabkan kram yang menyakitkan.

Bagi sebagian wanita, pertengahan akhir 30 hingga menjelang usia 40 dapat menjadi awal masa perimenopause, yakni saat tubuh memproduksi lebih sedikit estrogen dan progesteron.

4. Usia 40-an

Mulai usia 40-an, jumlah estrogen yang diproduksi ovarium mulai berfluktuasi. Kamu mungkin tidak berovulasi secara teratur.

Masa perimenopause ini dapat berlangsung dari beberapa bulan hingga lebih dari 10 tahun sebelum periode menstruasi terakhir.

Gejala perimenopause yang paling umum adalah perubahan siklus. Misal, menstruasi yang lebih lama, lebih pendek, lebih berat, atau lebih ringan dari biasanya.

Perubahan siklus usia 40 tahun ke atas juga bisa ditandai dengan menstruasi yang tidak datang setiap bulan.

Kamu mungkin juga mengalami hot flashes, masalah tidur, vagina kering, dan perubahan emosional.

5. Usia 50-an

Kebanyakan wanita akan mengalami menopause di usia 50-an. Usia menopause rata-rata adalah 51 tahun dan kisaran normalnya adalah antara usia 45-55 tahun.

Faktor yang dapat memengaruhi usia menopause termasuk jumlah bayi yang kamu miliki (wanita dengan lebih anak banyak cenderung mengalami menopause lebih lama) dan kebiasaan merokok bisa memicu menopause dini.

Jika kamu mengalami pendarahan setelah menopause, segera beritahu dokter. Bisa jadi itu indikasi akan sesuatu yang serius, seperti kanker rahim.

Artikel Lainnya: Telat Haid Sebulan, Pertanda Apa?

Waspadai Perubahan yang Tidak Biasa

Diare Saat Haid, Apa Penyebabnya? (PR Image Factory/Shutterstock)

Meski perubahan-perubahan di atas adalah normal, kamu tetap harus mewaspadai gejala yang tidak biasa.

Misalnya, kram saat haid yang semakin sakit. Bila dulu kamu mengalami sakit pada awal haid saja, tapi sekarang sakit terus-menerus selama haid, bisa jadi ini tanda adanya masalah pada organ kewanitaan, seperti endometriosis.

Lebih lanjut, waspada jika darah haid semakin banyak sehingga durasi menstruasi jadi lama, yakni lebih dari 7 hari.

Selain itu, ada kondisi khusus yang memicu terjadinya perubahan siklus atau pola haid. Contohnya, ada masalah di hormon tiroid, PCOS (Polycystic ovary syndrome), diet ekstrem yang menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi, serta anemia. 

Jadi, berapa pun usiamu, ingatlah bahwa menstruasi dapat menjadi pertanda kondisi kesehatan secara keseluruhan. Bila mengalami gejala yang tidak biasa, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

Jangan lupa untuk terus #JagaSehatmu, ya. Konsultasi dengan dokter seputar masalah haid atau kondisi kesehatan lainnya dapat dilakukan via fitur Tanya Dokter. Mudah dan praktis.

[RS]

Menstruasi