Pada dasarnya, kamu disarankan untuk membersihkan diri setelah berhubungan intim, meski tidak perlu dilakukan segera setelah selesai bercinta. Ini karena banyak orang memilih untuk meluangkan waktu sebentar untuk istirahat, berpelukan, atau sekadar mengobrol setelah selesai berhubungan.
Memang, aktivitas “manis” setelah seks ini bisa menjaga hubungan tetap romantis. Namun jangan sampai kamu lupa untuk membersihkan diri karena aktivitas tersebut. Pasalnya jika terlupa, risiko terkena infeksi saluran kemih bisa meningkat.
Jadi, tetap ingat untuk membersihkan diri, terutama miss V. Supaya tidak salah langkah, simak cara membersihkan miss V setelah berhubungan intim berikut ini:
1. Awali dengan Buang Air Kecil
Bagi wanita, dianjurkan untuk buang air kecil setelah berhubungan seks. Alasannya, karena letak vagina dan uretra (saluran keluarnya urine) sangat berdekatan, sehingga kuman lebih mudah menyebar dan menyusup masuk ke dalam organ vital.
Nah, urine yang dikeluarkan tubuh bisa membuat kuman yang menempel dan berusaha menyusup ke dalam vagina maupun uretra, akan tersapu keluar. Kebiasaan buang air kecil usai berhubungan seks mampu menurunkan risiko infeksi saluran kemih (ISK).
Artikel Lainnya: Daftar Rasa Vagina yang Perlu Kamu Tahu
2. Hindari Sabun Kewanitaan
Cara membersihkan miss V setelah berhubungan intim selanjutnya adalah dengan menghindari penggunaan sabun kewanitaan.
Pada dasarnya tidak diperlukan sabun khusus untuk membersihkan vagina. Mencuci vagina dengan sabun biasa maupun sabun khusus justru bisa memicu terjadinya iritasi atau bahkan reaksi alergi.
Hal ini disebabkan saat berhubungan seks, jaringan vagina mengalami gesekan, pembengkakan atau luka. Bila langsung terpapar sabun, vagina lebih rentan mengalami iritasi.
Tak hanya itu, penggunaan sabun pembersih vagina juga bisa mengganggu keseimbangan alami di sekitar area organ vital tersebut. Padahal, vagina sudah memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari infeksi, misalnya dengan kandungan pH yang dimilikinya.
Jika pH alami vagina terganggu akibat pemakaian sabun yang juga memiliki kandungan pH, keseimbangan alami ini dapat terganggu. Akibatnya, lebih rentan muncul masalah kesehatan di area kewanitaan.
Pemakaian sabun sebagai cara membersihkan daerah kewanitaan setelah berhubungan intim masih bisa dilakukan. Hanya saja, pakai sabun untuk area kelamin bagian luar saja, seperti bibir kemaluan atau area selangkangan.
Kamu sebaiknya memilih sabun berbahan lembut tanpa pewangi jika tetap ingin menggunakannya.
Artikel Lainnya: Mengatasi Vagina Gatal dengan Air Garam, Amankah?
3. Basuh dengan Air Hangat
Kemudian, kamu juga bisa mencoba cara membersihkan miss V setelah berhubungan intim berikutnya dengan membasuh vagina dengan air hangat.
Suhu air yang hangat (suam-suam kuku) dipercaya bisa membuat vagina lebih rileks setelah sebelumnya menegang saat berhubungan seks.
Penggunaan air hangat juga mampu membasuh air mani dan cairan tubuh lainnya yang mungkin menempel pada area kemaluan.
Menerapkan cara membersihkan daerah kewanitaan setelah berhubungan seks bisa menjaga higienitas sekaligus tidak merugikan kesehatan area kewanitaan.
4. Basuh dari Arah Depan ke Belakang
Yang perlu kamu perhatikan dalam membersihkan vagina adalah perbasuh dari arah depan (vagina) ke belakang (bokong). Jangan lakukan sebaliknya.
Tujuan membasuh dari arah depan ke belakang adalah agar bakteri yang bersemayam di bokong tidak menginvasi vagina. Pasalnya, bakteri di area anus pun dapat menimbulkan penyakit seperti infeksi saluran kemih.
5. Keringkan Area Kewanitaan dengan Baik
Setelah dicuci dengan benar menggunakan air hangat, jangan lupa untuk mengeringkan area kewanitaan. Kamu dapat menggunakan tisu, handuk atau kain lembut yang bersih.
Tidak perlu dilap sampai ke dalam, cukup keringkan bagian luar vagina sampai area bokong. Ingat, dari arah depan ke belakang!
Tujuannya adalah mencegah kelembapan berlebihan pada area kemaluan, yang merupakan lingkungan ideal bagi jamur untuk berkembang biak.
Artikel Lainnya: Bolehkah Berhubungan Intim Saat Keputihan?
6. Hindari Penggunaan Tisu Basah
Membasuh vagina dengan tisu basah bisa membuat area kewanitaan iritasi. Risiko tersebut semakin tinggi bila kulit kamu sensitif pada kandungan alkohol, pewangi, atau gliserin, yang bisa saja ada di dalam tisu basah.
Gejalanya antara lain kemerahan, gatal, bengkak dan nyeri pada area kewanitaan. Jadi, walaupun praktis digunakan sebaiknya kamu menghindari tisu basah sebagai cara membersihkan vagina setelah berhubungan.
7. Gunakan Pakaian Longgar dan Adem
Setelah berhubungan, gunakan pakaian yang memungkinkan pertukaran udara yang baik di area kemaluan. Misalnya saja daster atau celana yang longgar dan tidak ketat.
Pakaian dalam pun sebaiknya pilih yang berbahan katun. Jadi, pemakaian lingerie saat bercinta sebaiknya diganti setelah selesai. Jika perlu, misalnya saat kamu akan langsung tidur setelah bercinta, sah-sah saja untuk tidak menggunakan pakaian dalam sama sekali.
Artikel Lainnya: Kesalahan dalam Membersihkan Vagina yang Wajib Diketahui Wanita
8. Memaksimalkan Perlindungan dengan Probiotik
Setelah semua proses dilakukan dengan benar, langkah selanjutnya adalah mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik secara rutin, misalnya yoghurt dan tempe.
Salah satu faktor yang melindungi kesehatan vagina adalah adanya bakteri baik yang hidup secara alami di area kewanitaan kamu.
Konsumsi probiotik dipercaya dapat menunjang kehidupan bakteri baik tersebut. Kamu bisa mendapatkannya dari konsumsi makanan sehari-hari. Jangan memasukkan probiotik langsung ke dalam vagina, karena malah dapat lebih merugikan daripada memberi manfaat.
Artikel Lainnya: Pelumas Alami yang Aman untuk Berhubungan Seksual
Nah, sudah tahukan cara membersihkan miss V setelah berhubungan intim? Jadi, jangan lagi asal, ya, dan dilakukan dengan rutin dan benar, kamu terhindar dari berbagai masalah kesehatan di area kewanitaan.
Jika masih punya pertanyaan seputar cara membersihkan vagina setelah berhubungan intim, tanyakan langsung dengan dokter spesialis kulit kelamin atau gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(APR/NM)