Kesehatan organ intim haruslah menjadi perhatian utama semua wanita. Jika tidak dirawat dengan benar, vagina bisa mengalami berbagai masalah, salah satunya keputihan abnormal. Tidak hanya itu, vagina yang tidak terawat juga lebih berisiko mengalami infeksi jamur.
Bahkan, pada beberapa kasus, kesehatan vagina yang kerap diabaikan bisa meningkatkan risiko infeksi virus HPV, lho. Ini adalah jenis virus yang bisa menyebabkan kanker serviks.
Artikel Lainnya: Berbagai Penyakit dan Kelainan Vagina yang Perlu Diwaspadai
Kamu tentu tidak ingin mengalami hal-hal buruk tersebut, bukan? Jika ya, berikut ini beberapa cara merawat vagina dengan baik dan benar:
1. Gunakan Pakaian Dalam dari Bahan Katun
Pastikan hanya menggunakan pakaian dalam berbahan katun atau sutra. Celana dalam dengan bahan tersebut bersifat membatasi keringat, sehingga area genitalmu tidak terlalu lembap.
Faktanya, vagina yang terlalu lembap atau cenderung basah lebih berisiko terkena infeksi bakteri. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko vaginosis bakterialis. Umumnya, penyakit tersebut akan menimbulkan rasa gatal di vagina, bahkan bisa muncul ruam dan iritasi.
Bila kamu mengalami gejala dan tanda tersebut, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin di KlikDokter, ya! Kamu bisa konsultasi online atau bertemu langsung dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat dari lokasimu.
Artikel Lainnya: 10 Penyebab Vagina Nyeri dan Sakit yang Harus Diwaspadai
2. Hindari Pakaian Ketat
Cara menjaga kesehatan vagina adalah dengan menghindari penggunaan pakaian ketat (celana luar maupun dalam) ataupun stocking terlalu lama.
Pakaian tipe ini membuat area kewanitaanmu mudah lembap dan lebih berisiko iritasi. Selain itu, celana ketat juga bisa memudahkan pertumbuhan jamur dan bakteri di bagian tersebut.
3. Hindari Produk Wewangian untuk Daerah Kewanitaan
Hati-hati memakai produk kosmetika untuk area vagina, misalnya tisu berwarna dan berpewangi, semprotan kewanitaan, atau pembalut beraroma.
Produk-produk sejenis ini bisa menyebabkan iritasi di daerah kewanitaanmu.
4. Rutin Ganti Pembalut saat Haid
Cara menjaga kesehatan miss V yang selanjutnya adalah rutin mengganti pembalut saat haid.
Gantilah pembalut secara berkala, sesuai dengan banyaknya darah yang keluar. Semakin deras aliran darah, semakin sering pula kamu harus mengganti pembalut. Paling tidak, gantilah pembalut sekitar 2‒3 kali dalam sehari.
5. Rutin Mencuci Pakaian Dalam
Cuci dan bilas pakaian dalam hingga benar-benar bersih. Pastikan bahan iritan dari deterjen ataupun pengharum pakaian sudah hilang sepenuhnya.
Apabila dibiarkan menempel, bahan iritan tersebut bisa mengganggu kesehatan vagina. Karenanya, cuci pakaian dalam kamu hingga bersih sempurna, ya!
Artikel Lainnya: Mau Pakai Masker Vagina? Ketahui Hal Ini untuk Cegah Infeksi
6. Hindari Sabun Khusus Pencuci Vagina
Membilas dan membersihkan organ kewanitaan menggunakan sabun pembersih vagina adalah hal yang tidak disarankan oleh medis.
Pasalnya, tindakan tersebut dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di area kewanitaan. Kondisi ini akan membuat vagina lebih rentan terhadap infeksi, termasuk penyakit menular seksual.
7. Bersihkan Area Kewanitaan dengan Benar
Cuci area kewanitaan kamu dari arah depan ke arah belakang untuk menghindari pindahnya bakteri dari anus ke vagina.
Kamu tidak perlu menggunakan sabun untuk membersihkan vagina. Bagian tubuh ini hanya perlu dibilas dengan air bersih yang mengalir.
Jangan lupa dikeringkan dengan baik sebelum memakai celana dalam, ya!
Artikel Lainnya: Berapa Lama Infeksi Jamur Vagina Berlangsung?
8. Setia pada Satu Pasangan Seksual
Infeksi pada vagina bisa terjadi akibat perilaku seksual berisiko, termasuk berganti-ganti pasangan.
Atas dasar itu, jika kamu ingin vagina yang sehat, berupayalah untuk tetap setia pada 1 pasangan.
9. Gunakan Kondom saat Berhubungan
Jika perlu, mintalah pasanganmu untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Faktanya, alat kontrasepsi tersebut tidak hanya dapat menurunkan kemungkinan hamil. Kondom juga bisa mencegah risiko penyakit menular seksual, lho.
10. Hindari Mencukur Habis Rambut Kemaluan
Jangan mencukur habis rambut di area kemaluan. Faktanya, rambut di bagian tersebut berfungsi melindungi vagina dari paparan bakteri merugikan.
Selain itu, hati-hati pula terhadap produk penghilang bulu. Sebab, apabila digunakan sembarangan, produk tersebut dapat menyebabkan iritasi.
11. Lakukan Screening Rutin
Wanita berusia 25‒64 tahun yang telah aktif secara secara seksual sebaiknya melakukan pemeriksaan pap smear secara berkala.
Jika terdapat perubahan abnormal pada serviks, dokter bisa segera memberikan pengobatan yang tepat sebelum muncul komplikasi.
Artikel Lainnya: Ada Benjolan di Vagina, Haruskah Panik?
12. Berhubungan Seks dengan Nyaman
Nyeri saat melakukan hubungan intim dapat berkaitan dengan timbulnya luka lecet pada vagina. Hal ini membuat organ kewanitaan lebih rentan terinfeksi.
Guna menghindari kejadian tersebut, kamu bisa melakukan foreplay dengan baik terlebih dahulu. Ketika vagina sudah lembap, barulah lakukan penetrasi sesuai dengan kesepakatan agar bercinta terasa lebih aman dan nyaman.
13. Berkemih Setelah Berhubungan Intim
Salah satu cara merawat area kewanitaan adalah dengan berusaha berkemih setelah bercinta.
Hal tersebut dapat membantu membersihkan bakteri yang masuk saluran kemih saat berhubungan intim.
Minum yang banyak setelah bercinta dapat memudahkan kamu buang air kecil.
Artikel Lainnya: Tips Membersihkan Vagina Setelah Berhubungan Seks
14. Keringkan Vagina dengan Benar
Setelah mandi atau cebok, pastikan untuk mengeringkan area kewanitaan dengan benar guna menghindari kelembapan berlebih.
Gunakan tisu kering atau handuk berbahan lembut, dan tepuk-tepuk area genital kamu hingga kering sempurna.
15. Jalankan Gaya Hidup Sehat
Pastikan kamu memenuhi kebutuhan cairan setiap hari dengan banyak minum air putih. Targetnya adalah warna urine kuning bening.
Pastinya, kamu akan rutin buang air kecil saat banyak minum. Hal ini bisa membantu menjaga kesehatan area kewanitaan, lho.
Konsumsilah juga makanan sehat dan bergizi seimbang, agar kondisi tubuhmu tetap prima.
Kamu juga dapat mengonsumsi probiotik, seperti yoghurt, untuk menjaga keseimbangan bakteri baik yang ada di tubuh.
16. Mandi dengan Benar
Mandi di hot tub dengan suhu air yang panas lebih memudahkan jamur berkembang biak. Jika air ditambahkan produk saniter, misalnya saja sabun busa, kamu lebih berisiko mengalami gangguan keseimbangan pH (keasaman) vagina.
Karenanya, untuk sehari-hari, usahakan mandi menggunakan shower atau gayung sehingga area kewanitaan tidak terlalu lama terendam air. Batasi pula durasi mandi kamu agar tidak terlalu lama, ya!
Artikel Lainnya: Muncul Kutil pada Vagina, Perlukah Dioperasi?
17. Jangan Sembarang Konsumsi Antibiotik
Antibiotik merupakan obat keras yang hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dari dokter. Artinya, obat ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan, apalagi dengan dosis asal-asalan.
Sembarang konsumsi antibiotik dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme di area kewanitaanmu. Hal ini membuat vagina kamu lebih rentan terserang infeksi bakteri.
18. Hindari Ratus
Ratus merupakan perawatan tradisional, di mana area kewanitaan akan diberikan uap dari bakaran rempah-rempah.
Bukannya menyehatkan, melakukan perawatan tersebut malah bisa merugikan kesehatanmu. Pasalnya, panas dari uap dapat menciptakan kondisi ideal untuk perkembangbiakan jamur pada vagina.
Lebih lanjut, terdapat pula risiko luka bakar pada area kewanitaan apabila proses penguapan dilakukan sembarangan.
19. Rutin Melakukan Senam Kegel
Senam Kegel bertujuan melatih kekuatan otot-otot dasar panggulmu. Otot-otot tersebutlah yang menyokong organ reproduksi wanita dan berbagai struktur di sekitarnya.
Senam kegel juga membantu mengencangkan otot di area vagina kamu. Bagi ibu hamil, melakukan senam ini diyakini bisa membantu melancarkan proses persalinan.
20. Hindari Kelembapan Berlebih
Kelembapan berlebih merupakan situasi yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak.
Karenanya, hindarilah kelembapan berlebih di area kewanitaan kamu dengan segera mengganti pakaian yang basah. Cara itu bisa menjadi upaya merawat miss V agar sehat.
Cara merawat area kewanitaan tidak memerlukan obat apa pun. Pada dasarnya, hal tersebut dapat diwujudkan dengan menjaga kebersihan dan kelembapannya.
Jadi, sudah sejauh mana kamu menjaga kesehatan organ kewanitaan? Apabila bingung atau terkendala dalam praktiknya, silakan konsultasikan lebih lanjut kepada dokter melalui Tanya Dokter atau aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)