Perawatan Wanita

Yogurt Bisa Redakan Keputihan Tidak Normal, Begini Caranya

Fatin NurJauhara, 05 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Dyah Novita

Yogurt bukan hanya baik untuk pencernaan, tetapi juga dapat digunakan untuk mengobati keputihan. Yuk, simak ulasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Yogurt Bisa Redakan Keputihan Tidak Normal, Begini Caranya

Setiap perempuan memiliki produksi keputihan yang berbeda-beda. Keputihan ini terbuat dari sel dan bakteri yang diproduksi oleh rahim, serviks, dan vagina.

Walaupun normal terjadi, keputihan juga bisa menjadi tanda adanya masalah di vagina bila berbau, berwarna, dan bertekstur. Masalah tersebut biasanya disebabkan oleh infeksi jamur. Selain obat oles, keputihan tanda infeksi dapat diatasi oleh yoghurt.

Menurut desas-desus yang beredar, masalah reproduksi wanita ini bisa diobati dengan yoghurt. Namun, benarkah efektif? Jika iya, bagaimana cara menggunakan yogurt untuk keputihan? Yuk cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini!

Tanda-Tanda Keputihan yang Perlu Diobati

Tidak semua keputihan perlu diobati. Adanya keputihan justru membantu tubuh dalam menjaga kelembapan dan kebersihan vagina, serta melawan bakteri penyebab infeksi.

Adapun ciri keputihan yang sehat, seperti tidak memiliki warna (bening), tidak berbau, dan kekentalannya mungkin akan berubah saat masuk siklus menstruasi.

Selain keputihan karena memasuki siklus menstruasi, keputihan juga sering dialami oleh ibu hamil. Hal ini normal terjadi karena saat hamil vagina akan mengeluarkan cairan sebagai bentuk perlindungan dari infeksi.

Artikel Lainnya: Keputihan Warna Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Menular Seksual

Sementara itu, dr. Dyah Novita Anggraini, menyampaikan bahwa ada beberapa tanda keputihan yang tidak normal dan perlu diobati.

“Keputihan yang tidak normal jika disertai keputihan berwarna, berbau, gatal, dan rasa panas di area vagina”. Tutur dr. Dyah.

Tanda keputihan yang tidak normal tersebut dapat disebabkan oleh infeksi, seperti:

1. Yeast Infection

Kondisi ini terjadi saat jamur tertentu (kandida) berkembang biak secara tidak terkendali di vagina. Hal ini menyebabkan keluarnya cairan kental menggumpal berwarna putih tetapi tidak berbau. Yeast infection biasanya diikuti dengan pembengkakan dan rasa gatal pada vagina.

2. Vaginosis Bakterialis

Vaginosis bakterialis adalah kondisi ini disebabkan oleh bakteri tertentu yang tumbuh secara berlebihan di vagina. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan keluarnya cairan berwarna putih atau abu-abu dan berbau busuk serta amis.

3. Trikomoniasis

Trikomoniasis merupakan salah satu penyakit menular seksual. Penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan berwarna hijau, kuning, atau abu-abu dan berbuih.

4. Gonore dan Klamidia

Gonore dan klamidia merupakan dua penyakit menular seksual yang ditandai dengan keputihan berwarna kuning atau hijau gelap.

Selain mengkonsumsi yogurt untuk mengatasi keputihan, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit kelamin apabila mengalami tanda keputihan tidak normal seperti penjelasan di atas.

Artikel Lainnya: Penyebab Keputihan Setelah Berhubungan Seks

Bagaimana Cara Yogurt untuk Mengatasi Keputihan?

Bagaimana Cara Yogurt untuk Mengatasi Keputihan?

Terdapat banyak jenis mikroba atau flora yang membantu vagina tetap sehat, salah satunya lactobacillus yang memiliki peran besar di dalamnya. Lactobacillus merupakan salah satu jenis bakteri baik yang banyak terdapat di minuman atau makanan fermentasi, seperti yogurt.

Yogurt mengandung sejumlah bakteri baik (probiotik) yang bisa membantu sel dan bakteri yang diproduksi tubuh berada pada kadar normal sehingga risiko infeksi vagina rendah. Konsumsi produk probiotik diketahui dapat meningkatkan jumlah flora yang baik untuk vagina dan mengurangi jumlah bakteri yang berbahaya.

Berdasarkan studi yang dimuat dalam Beneficial Microbes, perempuan yang mengonsumsi minuman yogurt selama empat minggu dengan jumlah konsumsi sebanyak dua kali sehari, ditemukan memiliki gejala vaginosis bakterialis, seperti keputihan yang semakin membaik.

Kamu bisa mendapatkan manfaat yogurt pada kesehatan vagina dengan cara mengonsumsinya secara rutin. Pastikan kamu mengonsumsi yogurt dengan kandungan lactobacillus di dalamnya.

Selain dikonsumsi, bolehkah yoghurt diaplikasikan ke vagina untuk atasi keputihan?

Menurut dr. Goebel Kathryn pada Cleveland Clinic, penggunaan yoghurt dengan cara ini tidak direkomendasikan.

Alasannya karena yogurt tanpa rasa sekalipun memiliki kandungan gula alami di dalamnya. Hal ini akan membuat jamur di vagina tumbuh lebih banyak dan berdampak buruk bagi kesehatan kamu.

Artikel Lainnya: Cara Membersihkan Vagina yang Benar dan Sehat

Nah, demikianlah pembahasan tuntas mengenai yogurt untuk keputihan. Bila kamu mengalami perubahan keputihan seperti yang dijelaskan oleh dr. Dyah, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi yogurt.

Pasalnya, tidak semua keputihan terjadi akibat infeksi. Reaksi alergi atau penyakit serius lainnya dapat menjadi faktor terjadinya keputihan. Dengan berkonsultasi dengan dokter, kamu akan mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat sehingga bisa sembuh lebih cepat.

Yuk, #JagaSehatmu dengan menjaga kebersihan vagina, seperti mencuci kulit sekitar vagina dengan air mengalir dan tidak menggunakan pewangi atau sabun di vagina.

Kamu bisa menemukan tips menjaga kesehatan vagina lainnya di aplikasi KlikDokter atau konsultasi langsung melalui fitur Tanya Dokter.

(APR/NM)

  • Mei, Z., & Li, D. Diakses pada 2022. The Role of Probiotics in Vaginal Health. Frontiers in cellular and infection microbiology12, pp. 963868.
  • Laue, C., et al. Diakses pada 2022. Effect of a Yoghurt Drink Containing Lactobacillus Strains on Bacterial Vaginosis in Women - A Double-Blind, Randomised, Controlled Clinical Pilot Trial. Beneficial microbes9(1), pp. 35–50.
  • Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Do Home Remedies Actually Work for Yeast Infections?
  • Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Vaginal Discharge.
  • National Health Service. Diakses pada 2022. Vaginal Discharge.