Hubungan intim merupakan sebuah bentuk ungkapan rasa cinta untuk pasangan suami istri. Aktivitas positif ini dipercaya dapat memberikan banyak efek positif, karena memicu otak memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan endorfin alias hormon kebahagiaan.
Menurut dr. Karunia Ramadhan, dominasi hormon endorfin pada tubuh dapat menciptakan rasa bahagia, perasaan nyaman dan tenang.
“Ketika merasakan itu, tubuh akan menjadi lebih sehat. Tekanan darah, gula darah, maupun asam lambung juga akan menjadi normal,” ungkap dr. Ramadhan.
Namun di balik itu, hubungan intim juga dapat menimbulkan beberapa keluhan pada Anda maupun pasangan. Dilansir dari Prevention, berikut ini beberapa keadaan yang bisa terjadi setelah hubungan intim:
1. Rasa sakit dan pegal
Memang benar bahwa seks tidak seharusnya menyakiti. Namun pada kenyataannya, seks dapat mencetuskan rasa sakit dan bikin tubuh pegal. Hal itu bisa terjadi karena berbagai alasan.
"Tindakan kontak fisik atau aktivitas seksual melepaskan oksitosin, dan menyebabkan kontraksi uterus. Kekeringan vagina, stres, dan kondisi kesehatan seperti endometriosis dapat membuat Anda merasa sakit setelah berhubungan seks,” kata dokter bedah dan kandungan, Jennifer Ashton.
Jika rasa sakit, pegal hingga kram muncul sesekali, maka hal itu tak perlu Anda khawatirkan. Tetapi, jika keluhan tersebut mulai mengganggu aktivitas seksual, Anda dan pasangan harus berkonsultasi pada dokter. Rasa sakit yang terjadi berkelanjutan setelah berhubungan seks pada wanita bisa menjadi tanda endometriosis, fibroid, atau bahkan kanker ovarium.
2. Sensasi terbakar pada alat kelamin
Anda mungkin saja merasakan sensasi terbakar pada alat kelamin setelah berhubungan intim. Menurut Ashton, keadaan tersebut mungkin terjadi akibat pembengkakan jaringan vagina.
“Karena uretra terletak sangat dekat dengan vagina, maka itu bisa menyebabkan sensasi terbakar dalam periode sementara,” katanya.
Jika keluhan tersebut hanya terjadi sebentar, artinya Anda aman-aman saja. Namun, apabila sensasi terbakar terjadi secara berkelanjutan dan bertahan hingga beberapa hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
3. Timbul bercak darah
Menurut Ashton, penyebab paling umum dari munculnya bercak darah setelah berhubungan seksual adalah radang serviks yang berkontraksi. Vagina juga dapat sedikit robek jika Anda melakukan pola seks yang kasar.
“Darah dari leher rahim yang meradang biasanya berwarna merah terang. Tetapi, jika Anda melihat darah yang lebih gelap, jangan dahulu panik. Mungkin saja itu adalah darah menstruasi lama yang berasal dari rahim Anda,” tutur Ashton.
4. Gatal-gatal pada alat kelamin
Kulit kelamin yang gatal setelah berhubungan seksual bisa saja terjadi, khususnya jika Anda memiliki kulit yang sensitif terhadap pelumas atau kondom yang digunakan.
Apabila Anda mengalami keluhan tersebut berulang kali atau disertai dengan adanya gejala-gejala lain, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Gangguan medis yang mungkin bersembunyi di balik kondisi tersebut adalah alergi lateks atau kontak kelamin.
Beberapa keluhan di atas memang dapat Anda dalami setelah berhubungan intim. Meski begitu, Anda tak perlu takut apalagi hingga menghindari aktivitas seksual dengan pasangan. Anda hanya perlu melakukan persiapan matang, serta melakukannya dengan cara yang aman dan tidak menggunakan kekerasan. Jika Anda merasa ragu, tak ada salahnya bila ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis seks dan andrologi.
[NB/ RVS]