Saat berhubungan seks, foreplay kerap dilakukan sebagai suatu interaksi mesra antara pasangan untuk memicu gairah. Ada beragam metodenya, salah satunya yaitu fingering atau memasukkan jari ke vagina.
Metode ini memanfaatkan rangsangan pada bibir vagina dan klitoris dengan menggunakan jari. Cara ini dapat dilakukan sendiri atau oleh pasangan.
Fingering merupakan salah satu cara agar wanita dapat mencapai orgasme sebelum atau bersamaan dengan pria.
Hal ini dilakukan karena biasanya pria lebih cepat orgasme dari penetrasi dibandingkan dengan wanita.
Risiko Kesehatan dari Fingering
Melakukan fingering sebenarnya sah-sah saja. Namun, ada beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul akibat metode ini. Terutama bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Risiko-risiko kesehatan tersebut di antaranya:
1. Vagina Lecet
Fingering dengan kuku panjang atau tajam, gerakan yang terlalu agresif, atau vagina yang kering dapat menyebabkan vagina lecet.
Selain akan menimbulkan rasa tidak nyaman, vagina lecet juga dapat menjadi “gerbang” untuk penyakit organ intim lainnya.
2. Keputihan
Keputihan dapat terjadi akibat fingering yang dilakukan dengan jari kotor.
Pada dasarnya, salah satu fungsi keputihan adalah sebagai mekanisme pembilasan vagina yang alami.
Nah, semakin tubuh menganggap vagina kotor, maka akan semakin banyak lendir yang diproduksi dan keputihan yang terjadi.
3. Infeksi Vagina
Jika vagina lecet, maka keputihan akan banyak, bahkan menunjukkan gejala tidak normal seperti berubah warna atau berbau. Akibatnya, risiko infeksi vagina akan semakin meningkat.
Bakteri atau jamur dapat menginfeksi vagina akibat metode fingering yang keliru. Hal ini tentunya akan memburuk bila tidak segera diatasi.
Artikel Lainnya: Bolehkah Menggunakan Baby Oil sebagai Pelumas Seks?
Tips Fingering yang Aman bagi Kesehatan
Sebelum melakukan fingering atau memasukkan jari ke vagina dengan pasangan, Anda perlu memerhatikan beberapa kiat di bawah ini:
1. Jari-Jari yang Bersih
Pastikan jari Anda bersih dari segala kotoran sebelum memasukkannya ke dalam vagina pasangan. Jari tangan yang kotor adalah tempat bersarangnya bakteri dan sumber penyakit lainnya. Jari yang kotor bisa menjadi media masuknya bakteri ke dalam vagina. Jadi, pastikan tangan, jari, dan kuku bersih terlebih dahulu sebelum melakukan fingering.
2. Jaga dan Persiapkan Jari Sebelumnya
Selain jari yang bersih secara kasat mata, penting untuk membatasi aktivitasnya bila sudah merencanakan akan melakukan hubungan intim yang melibatkan fingering di hari tersebut.
Hal sederhana seperti makan makanan pedas langsung pakai tangan tanpa sendok bisa membuat fingering jadi pengalaman buruk bagi wanita!
Residu (sisa) dari minyak pada cabai atau lada kerap tertinggal meski sudah mencuci tangan dan jari-jari dengan sabun.
Akibatnya, vagina dapat terasa perih bila disentuh dengan jari-jari bekas menyentuh makanan pedas itu.
Artikel Lainnya: Dalam Seminggu, Berapa Kali Sebaiknya Berhubungan Seks?
3. Potong Kuku
Hindari melakukan fingering dengan kuku yang panjang. Kuku panjang biasanya akan lebih tajam dan bisa berbahaya bagi vagina saat berhubungan seksual. Melakukan fingering dengan kuku yang panjang dapat menyebabkan vagina terluka dan iritasi. Saat vagina terluka, risiko infeksi akan meningkat.
4. Jangan Pakai Aksesori
Mengenakan aksesori seperti cincin saat fingering tidak dianjurkan. Sebab, bisa saja di sekitar cincin yang melingkar di jari tersembunyi bakteri-bakteri yang tidak hilang bila hanya dicuci dengan air dan sabun.
5. Lakukan dengan Lembut
Setelah jari bersih dan bebas aksesori, ingat kembali tujuan fingering sebagai foreplay yaitu untuk mendukung kenikmatan berhubungan intim.
Untuk itu, lakukanlah dengan lembut. Komunikasikan dengan pasangan apa yang Anda inginkan dan tidak nyaman untuk lakukan.
Artikel Lainnya: Fakta Menarik Seputar Hubungan Intim saat Haid
Kemungkinan Hamil dengan Fingering
Kalau Anda dan pasangan belum berpikir untuk memiliki keturunan, lantas apakah metode fingering bisa menyebabkan kehamilan? Jawabannya, bisa.
Ada kemungkinan kecil fingering dapat menyebabkan kehamilan. Hal itu mungkin saja terjadi bila jari yang dimasukkan ke dalam vagina sebelumnya menyentuh sperma dan belum dibersihkan.
Meski demikian, kemungkinan tersebut cenderung kecil. Sebab, sperma yang berada di luar organ seks hanya dapat hidup dalam waktu yang singkat.
Jadi, fingering atau memasukkan jari ke dalam vagina boleh saja dilakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual.
Namun, pastikan tangan Anda telah bersih agar terbebas dari risiko kesehatan yang tak diinginkan.
Bila ingin konsultasi ke dokter lebih mudah seputar hubungan seks yang sehat, pakai LiveChat dari Klikdokter.
(FR/AYU)