Bagi sebagian orang, merokok setelah seks seperti sebuah kewajiban. Tak cuma pria, wanita pun kadang tak luput untuk mengisap produk tembakau tersebut setelah melakukan hubungan intim.
Nyatanya, merokok setelah seks tak cuma terjadi di adegan film, tapi juga di kehidupan nyata. Lantas, apa yang mendasari kebiasaan ini? Apa benar alasannya hanya karena ingin merasakan sensasi tembakau yang dibakar?
Alasan di Balik Kebiasaan Merokok Setelah Seks
Ada banyak kondisi yang menjadi penyebab munculnya kebiasaan merokok setelah seks, dan hampir semuanya berkaitan dengan kondisi psikis.
Jika Anda termasuk orang yang menerapkannya, mungkin salah satu kondisi di bawah ini yang jadi alasannya.
1. Ada Anggapan Bisa Menambah Kepuasan
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, seks merupakan aktivitas fisik sekaligus mental.
“Lalu, berhubungan seks ini membutuhkan banyak konsentrasi dan usaha sehingga tubuh kelelahan, tetapi puas setelah melakukannya,” kata Ikhsan.
“Bagi perokok, merokok yang dilakukan setelah berhubungan intim dianggap sebagai elemen atau suatu kegiatan yang paling bisa memuaskan bagi tubuh mereka. Sehingga, kenikmatannya jadi berlipat ganda,” sambungnya.
2. Memang Sudah Jadi Kebiasaan
Ini mungkin jadi alasan tersimpel, tetapi masuk akal. Merokok setelah seks memang sudah jadi kebiasaan bagi beberapa orang. Kalau tak melakukannya, maka seperti ada yang kurang. Sama halnya seperti tak merokok setelah makan.
“Biasanya, ketika seseorang berkonsentrasi penuh terhadap suatu hal, setelahnya dia akan merokok. Seks itu suatu hal yang perlu pikiran fokus agar mood dan hasrat terbangun. Karena itulah, dia merokok setelah melakukannya. Memang sudah jadi kebiasaan,” tutur Ikhsan.
Artikel Lainnya: Sering Berhubungan Seks Bisa Turunkan Risiko Disfungsi Ereksi?
3. Terbawa Budaya Pop dan Film Barat
Dilansir dari Boldsky, penyebab merokok setelah seks juga dipengaruhi oleh kultur film Hollywood. Semua itu bermula di akhir tahun 60-an akhir dan 70-an. Produser kerap kali bingung bagaimana menunjukkan adegan intim sepasang kekasih.
Kalau Anda perhatikan, adegan bercinta umumnya langsung di arahkan ke bagian akhirnya saja.
Nah, supaya si tokoh tidak mati gaya dan menunjukkan bahwa momen bercinta telah selesai dilakukan, tim akhirnya menggambarkannya dengan adegan pria merokok.
Ternyata, penggambaran tersebut dianggap keren dan seksi, sehingga sering digunakan dalam film-film Hollywood. Alhasil, secara tidak langsung, adegan tersebut terbawa hingga dunia nyata.
4. Fetish untuk Beberapa Orang
Merokok ternyata bisa menjadi fetish bagi sebagian orang. Ya, ketika orang itu melihat pasangannya merokok setelah seks, dia memperoleh kesenangan dan rangsangan kembali.
Merokok dianggap sangat seksi dan meningkatkan gairah. Bahkan, kegiatan tersebut juga bisa jadi pemicu aktivitas seks berikutnya.
Melansir Psychology Today, fetish merokok bermula dari penggambaran erotis seorang femme fatale, wanita dengan karakter misterius, penuh pesona, kuat, dan seksi, yang sering merokok di film Hollywood.
5. Adanya ‘Hubungan Romantis’ antara Otak dan Nikotin
Tak bisa dimungkiri, terkadang ada perasaan campur aduk setelah berhubungan seks. Nah, ketika seseorang mengalami kerumitan pikiran tersebut, otak seperti mencari-cari asupan nikotin.
Hal ini biasanya terjadi pada perokok. Menurut dr. Karin Wiradarma, M.Gizi, nikotin bisa langsung masuk ke dalam otak dan memengaruhi dopamin dan noradrenalin.
“Perubahan zat kimia dalam otak tersebut akan memengaruhi mood dan perasaan seseorang, yaitu menimbulkan perasaan senang serta mengurangi stres dan rasa cemas,” jelasnya.
Karena itulah, beberapa orang langsung mencari rokok untuk menenangkan pikirannya tanpa tahu bahwa efek tersebut hanya bersifat sementara.
Artikel Lainnya: Bahaya Rokok untuk Wanita yang Wajib Diketahui
Merokok Setelah Seks, Adakah Efek Negatifnya bagi Tubuh?
Apabila tujuan seks dengan pasangan adalah untuk menjalankan program hamil, kebiasaan merokok yang dilakukan setelah seks harus diberhentikan. Sebab, merokok justru dapat menghambat program hamil.
Merokok itu sendiri dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi pada pria. Selain itu, rokok juga terbukti dapat mengganggu kesuburan pria dengan cara merusak sperma, memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.
Pada wanita, merokok dapat membuat siklus haid menjadi tidak teratur. Faktanya, mengisap produk tembakau dapat mengganggu metabolisme hormon tiroid pada wanita, yang akhirnya mengganggu keseimbangan hormon estrogen, progesteron, LH, dan FSH.
Alhasil siklus haid menjadi acak-acakan dan masa subur menjadi lebih sulit untuk diketahui.
Merokok setelah seks dapat menambah kenikmatan bagi beberapa orang. Sayangnya, itu adalah kenikmatan semu yang justru bisa memicu efek samping yang sangat merugikan kesehatan. Karenanya, akan lebih baik jika dihindari, ya!
Jika Anda masih punya pertanyaan mengenai dampak merokok, masalah seksual, atau seputar gangguan kesehatan lainnya, tanyakan langsung pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)